Ingin memiliki orang yang kamu sukai adalah perasaan yang wajar. Tapi akan menjadi salah dan tidak tepat jika dia sudah punya pacar atau pasangan hidup yang sah.
Walaupun status dia masih menggebet seseorang atau menjadi gebetan seseorang, tetap tidak etis dan tidak pantas jika kamu tiba-tiba muncul jadi pihak ketiga. Apalagi kalau mereka sampai gagal jadian gara-gara kamu dan justru jadiannya malah sama kamu.
Kamu bangga bisa punya pacar dengan cara seperti itu? Kamu bangga bisa jadian dengan orang yang kamu sukai dengan proses seperti itu? Jika ya, hati-hati. Kemungkinan kamu punya potensi sebagai perebut pasangan orang lain, seperti ini tanda-tandanya.
1. Merasa berhak memiliki orang yang kamu suka.
Rasa suka kamu terhadap dia membuatmu merasa punya hak yang sama seperti pasangannya. Kamu berpikir, masa cuma pasangannya saja yang bisa bersama dia? Masa cuma pasangannya saja yang boleh berbahagia dengan dia? Kamu juga boleh dan bisa, dong. Kan kamu juga menyukai dia, sama seperti pasangannya itu.
Berbekal teori seperti itulah kamu jadi semangat maju pantang mundur dan pepet terus orang yang kamu sukai meskipun dia sudah punya pasangan atau sudah menjadi milik orang lain.
2. Lebih memilih cinta ketimbang teman dan persahabatan.
Kamu tertarik dan jatuh cinta pada pacar atau gebetan sahabatmu. Atau kamu menyukai seseorang yang menggebet sahabatmu. Masih mending jika kamu jujur pada sahabatmu tentang perasaanmu itu. Pastinya akan terasa menyakitkan bagi sahabatmu, dan akan lebih menyakitkan lagi bagi dia jika kamu tahu-tahu telah berselingkuh dan merebut gebetan atau pacarnya itu darinya. Jelas kamu tidak menghargai temanmu dan persahabatan tidak ada artinya untukmu.
3. Berani ngode keras seseorang di depan pasangannya.
Saat bertemu orang yang kamu sukai, pastinya kamu ingin mendapatkan perhatian dari dia. Cuma masalahnya dia tidak sendirian, melainkan bersama pasangannya. Tapi itu ternyata tidak membuat kamu mundur. Kamu malah tetap nekat memberi dia kode keras dan tebar pesona mencari-cari perhatiannya. Kamu juga tidak memedulikan pasangannya. Menurut kamu, malah bagus jika pasangan orang yang kamu sukai itu 'ngeh' akan aksimu. Kamu memang sengaja melakukan itu agar mereka putus, berpisah, dan akhirnya kamu bisa menguasai orang yang kamu puja.
4.Mau dijadikan selingkuhan.
Jelas-jelas orang yang kamu sukai itu sudah punya pasangan, dan kamu tahu itu. Tapi tetap saja kamu mau dan menerima saat dia menawarkan cinta terlarang kepadamu. Bagi kamu, yang penting kamu bisa bersama orang yang kamu sukai dan merasakan kebahagiaan bersamanya meskipun harus diam-diam, sembunyi-sembunyi, dan berpura-pura di depan orang lain.
5. Tidak merasa bersalah bikin hubungan orang lain kandas.
Kamu hadir sebagai orang ketiga di antara dia dan pasangannya sehingga hubungan mereka berakhir dan berujung dengan perpisahan. Ironisnya, kamu menganggap dan menilai segala hal yang terjadi pada mereka adalah normal. Bagi kamu, itu sudah menjadi suratan takdir dan nasib mereka harus mengalami hal seperti itu. Padahal kalau kamu tidak muncul, dia dan pasangannya belum tentu bakal berpisah, lho.
Meski cinta bisa hadir kapan saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja, tetap salah dan tidak etis jika kamu menjadikan itu sebagai alasan dan pembelaan diri untuk menggoda seseorang yang sudah punya pasangan. Jangan sampai kamu terbutakan hingga rela menurunkan harga dirimu dan tega menyakiti orang lain. Jadilah jomblo yang berkualitas dan bermartabat.