Mendekati akhir tahun 2020, kasus kekerasan pada anak masih sering terjadi. Dengan adanya pandemi Covid-19 kekerasan pada anak semakin meningkat. Kekerasan pada anak tidak hanya seperti badan atau mata lebam, tidak semua tanda-tanda kekerasan pada anak sama jelasnya dengan hal tersebut.
Mengabaikan kebutuhan anak-anak, menempatkan mereka dalam situasi yang tidak diawasi dan berbahaya, mengekspos mereka ke situasi seksual, atau membuat mereka merasa tidak berharga atau bodoh juga merupakan bentuk kekerasan dan penelantaran anak-anak yang dapat meninggalkan bekas luka yang dalam dan abadi pada anak-anak.
Cara mendidik atau pendekatan anak memang berbeda dari tiap keluarga dan pribadi anak tersebut. Tapi setiap anak memiliki kesamaan dan keinginan bahwa mereka selalu menginginkan untuk diberikan perhatian dan kasih sayang.
Berikut ini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mendidik anak yang benar.
1. Berikan kasih sayang dan perhatian yang konsisten.
Cara mengasuh dan mendidik anak memang berbedabeda. Perhatian dan konsistensi merupakan kunci penting dalam mendidik anak. Hal ini dapat menciptakan rasa percaya diri pada anak yang tinggi dan membuat anak semakin merasa nyaman.
2. Mengawasi anak.
Perilaku anak terutama pada usia dini sangat beragam, di mana mereka baru mengenal hal yang dan buruk. Tugas orang tua untuk mengawasi anak tidak kalah penting dengan selalu memberikan perhatian dan kasih sayang.
Ajarkan anak untuk mengenal mana hal yang ia bisa lakukan dan mana yang tidak. Selalu berikan mereka alasan yang jelas dan mudah dipahami agar mereka mengerti mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan dan mengapa hal tersebut boleh dilakukan.
3. Menunjukkan pada anak bagaimana perilaku yang baik.
Untuk menunjukkan perilaku yang baik kamu perlu menjadi contoh untuk melakukan yang baik. Ingat, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak akan meniru segala perilaku yangorang tualakukan. Oleh sebab itu selalu berikan contoh kepada anakmu bagaimana perilaku yang baik.
4. Disiplin dan konsisten dengan peraturan.
Hal ini sering kali menjadi salah kaprah. Para orang tua kadang menjadi keliru untuk memberikan hukuman untuk anak. Disiplin dan konsisten dalam membuat peraturan dan konsekuensi ketika anak melanggar. Bukan dengan cara kekerasan, tapi berikan pengertian yang jelas.
5. Jauhkan anak dari tindak kekerasan.
Kekerasan di dalam rumah bisa menakutkan dan berbahaya bagi anak. Hal ini akan memengaruhi pikiran dan emosi anak. Anakanak akan menyaksikan segala kegiatan yang terjadi di dalam rumah. Oleh sebab itu orang tua perlu memperhatikan tindakannya dalam mendidik anak ataupun ketika bersama pasangan.
Mendidik anak memang bukan tugas yang mudah bagi para orang tua. Butuh kesabaran yang besar untuk mendisiplinkan mereka supaya menjadi anak yang baik.
Memiliki anak adalah anugrah dan amanah yang besar yang menjadi tanggung jawab bagi para orang tua. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya untuk mendidik dan mengasihi mereka dengan sepenuh hati.
Source
- 10 Tips to Prevent Aggressive Toddler Behavior. HealthyChildern.Org. (2018). from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Aggressive-Behavior.aspx.
- Smith, M., Robinson, L., & Segal, J. (2019). Child Abuse and Neglect. Help Guide. from https://www.helpguide.org/articles/abuse/child-abuse-and-neglect.htm.