Rahim diangkat/pengangkatan rahim atau dalam dunia medis dikenal dengan nama Hiterektomi adalah suatu hal yang paling ditakuti oleh para wanita. Sebab Hiterektomi adalah operasi pengangkatan rahim di mana rahim akan dibuang atau seorang wanita tidak akan lagi memiliki rahim. Dengan kata lain kamu yang menjalani operasi tersebut tidak akan bisa hamil kembali, bahkan kamu pun tidak akan mengalami periode menstruasi lagi.
Hiterektomi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Hiterektomi total.
Jenis operasi ini merupakan operasi yag paling umum di mana rahim (uterus) dan leher rahim (serviks) akan diangkat semuanya.
2. Hiterektomi parsial.
Bagian yang diangkat hanyalah bagian uterus atas saja, dan leher rahim/mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan ada pada tubuh pasien.
3. Hiterektomi radikal.
Operasi ini biasanya akan dilakukan jika pasien menderita kanker. Yang diangkat adalah vagina bagian atas, ovarium, tuba falopi, kelenjar getah bening, termasuk jaringan lemak dan jaringan sekitarnya diangkat semuanya.
Alasan rahim harus diangkat.
Sumber: https://lingshenyao.id/obat-endometriosis-alami/
Ketika seorang wanita didapati terkena penyakit kronis yang menyerang rahimnya, terkadang mereka tidak mempunyai pilihan pengobatan lain selain menjalani hiterektomi. Tindakan operasi ini akan dilakukan jika mengalami kondisi berikut.
1. Fibroid uterus.
Ini adalah tumor yang tumbuh di sekitar rahim yang terdiri dari otot dan jaringan yang berserat, dan ukurannya pun dapat bervariasi. Gejalanya bisa menyebabkan penderita mengalami sakit di bagian rahim, nyeri di daerah panggul, perdarahan, sembelit, dan sakit saat berhubungan seks.
2. Adenomiosis.
Kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh dalam dinding otot uterus kamu. Kondisi ini bisa membuatmu megalami sakit yang berlebihan ketika menstruasi dan menyebabkan nyeri pada panggul.
3. Prolaps uterus.
Atau bisa dibilang turun peranakan, kondisi di mana rahim telah turun dan tidak berada pada posisi yang seharusnya.
4. Kanker.
Penderita yang mengalami kanker serviks, kanker endometrium, kanker rahim, dan kanker ovarium bisa memiliki risiko yang lebih besar untuk melakukan Hiterektomi.
5. Penyakit radang panggul.
Seseorang yang mengalami infeksi berat pada daerah organ panggul, terutama yang dekat sistem reproduksi bisa membuatnya menjalani operasi Hiterektomi.
6. Perdarahan pada vagina yang tidak terkontrol.
Tidak hanya penyakit saja, bahkan terjadi pendarahan yang tidak terkontrol di area vagina pun juga bisa meningkatkan risiko untuk menjalani hiterektomi.
Operasi ini juga memiliki risiko efek samping, seperti:
1. Sakit pada bagian bekas operasi
2. Pendarahan atau infeksi di bagian bekas sayatan
3. Inkontinensia urin, yaitu kondisi di mana pasien tidak bisa lagi menahan ingin buang air kecil
4. Terbentuknya lubang di antara vagina dan kandung kemih
5. Komplikasi di bagian uterus, kondisi yang jarang terjadi, namun bila itu terjadi maka harus dilakukan operasi ulang
Perlu diingat bahwa operasi ini akan membuat pasien kehilangan harapan untuk memiliki anak dan juga mengalami menopause dini. Oleh sebab itu, pikirkan dulu dengan matang jika ingin melakukannya. Bisa jadi masih ada pengobatan lain yang belum kamu lakukan, atau jika mungkin ini cara terakhir namun kamu masih ingin memiliki keturunan, kamu mungkin bisa konsultasi dengan dokter untuk mencari solusi yang terbaik.
Source
- https://hellosehat.com/
- https://lingshenyao.id