Pelupa, ceroboh, cengeng, perusak, rakus, pelit, keras kepala, bossy adalah serentetan titel yang seringkali kita sematkan pada anak-anak.
Pemberian label itu seringkali disebabkan oleh suatu hal yang sangat sederhana.

Kita tau bahwa itu buruk, bahkan mungkin kita telah mengetahui bahwa memberi label pada anak seperti doa yang membuat anak selamanya menjalatnkan peran seperti label yang melekat pada mereka. Namun sangat sulit bagi kita untuk tidak mengatakannya saat anak-anak mengulagi perbuatan negatif itu lagi.


1. Carilah kesempatan untuk memberikan gambaran baru tentang dirinya
Carilah saat dimana anak melakukan hal baru yang berlawanan dengan labelnya lalu berikan apresiasi Anda. Misalnya pada anak yang mendapat label perusak, Anda bisa mencoba menemukan mainnannya yang masih bagus lalu member apresiasi dengan berkata Mainan ini sudah kamu miliki selama 3 tahun dan masih terlihat seperti baru,


2. Tempatkan anak pada situasi dimana dia dapat memandang dirinya sendiri secara berbeda
Misalkan pada anak yang serakah, tidak mau berbagi, Anda bisa berkata, Tolong bagikan snack ini agar semua orang mendapat bagian secara adil.

3. Biarkan anak anda mendengar Anda mencerutakan sesuatu yang positif tentang dirinya
Misalnya saat anak Anda melakukan hal yang tidak sesuai labelnya, biarkan dia mendengar Anda menceritakan hal itu pada orang lainpi dengan tidak berlebihan, Tadi ada imunisasi waktu Posyandu, dan dia tidak menolak untuk imunisasi, dia juga tidak takut waktu disuntik.

4. Contohkan perbuatan Anda yang ingin dia lakukan
Yah Bunda kalah. Kalah itu tidak menyenangkan sekali, tapi ini permainan harus sportif

5. Jadilah pengingat moment istimewa anak
Misalnya saat anak mengadu dirinya dikatai tidak bisa olahraga oleh gurunya, jadilah pengingat moment istimewanya Menurut Bunda, Bu Guru tidak mengenalmu sebaik Bunda. Sewaktu usiamu tiga tahun, Bunda terkunci di luar rumah, lalu kamu memanjat jendela kamar tidur, meloncat ke lemari pendek dan meloncat turun kemudian lari ke depan untuk membukaan pintu. Waktu usiamu empat setengah kamu anak pertama di blok ini yang bisa mengendarai sepeda roda dua, dan pasti Bu Guru tidak pernah melihat bagaimana kamu bisa melempar batu tepat ke buah Mangga depan rumah

6. Jika anak masih berperilaku seperti label yang Anda sematkan, nyatakan perasaan atau harapan anda
Ibu tidak suka cara berbicarau kasar begitu. Bunda mau kamu mengulangi permintaanmu dengan cara yang lebih baik.

Adele Faber dan Elanie Mazlish. 2008. Berbicara Agar Anak Mau Mendengar dan Mendengar agar Anak Mau Berbicara. Penerbit Lentera Hati. Jakarta