Tentu saat mendengar atau membaca (dan menonton) film bertema superheroes, kita akan langsung berpendapat dan yakin kalau film itu merupakan adaptasi dari sebuah buku komik superheroes. Bisa dari publisher seperti Marvel Comics, DC Comics, atau penerbit-penerbit Amerika Serikat lain yang berbisnis di buku komik superheroes sejak lama.
Dan itu bukan pemikiran salah. Selama lebih dari 40 tahun (jika menghitung dari film klasik Superman yang dibintangi mendiang Christopher Reeves), film superheroes dunia memang didominasi dari buku-buku komik superheroes yang laris sejak era Perang Dunia II hingga hari ini.
Tokoh-tokoh di film ini merupakan adaptasi dari buku komik superheroes "Batman" (Sumber gambar: Screenrant)
Tapi apakah film superheroes selalu merupakan atau berasal dari adaptasi buku komik? Jawabannya adalah tidak.
Walaupun genre ini lekat citranya dengan buku komik bukan berarti semua kisah dan karakter superheroes merupakan monopoli buku komik. Ada juga superheroes yang diciptakan dari skenario film. Dari fantasi dan imajinasi penulis naskah film. Yang tidak ada hubungannya dengan buku komik sama sekali walau mengandung values yang sama.
Dan hasilnya cukup oke, lho! Beberapa film superheroes yang bukan berasal dari buku komik terbukti diterima pasar dengan baik. Memang belum ada satupun yang bisa menembus level atau berada di "Klub Elite Satu Miliar Dollar" yang ditempati film-film superheroes adaptasi buku komik. Tapi setidaknya film-film superheroes berikut ini dinilai cukup menghibur dengan deretan aksi dan cerita yang disuguhkan. Siapa saja mereka?
1. Chronicle (2012) oleh 20th Century Fox.
(Sumber gambar: Blogspot)
Film ini keren banget dengan sinematografi ala found tape/footage alias film yang direkam dengan kamera handheld dan hilang/ditemukan. Gaya film seperti ini bisa dilihat seperti misalnya di film Blair Witch Project (1999) atau Cloverfield (2008) yang juga merupakan salah satu film fiksi ilmiah favorit saya.
Film yang disutradarai oleh Josh Trank; yang namanya abadi sebagai pembuat film Marvel Comics jelek Fantastic Four (2015) ini bercerita tentang tiga anak SMA yang mendapat kekuatan telekinesis dari objek misterius. Di film ini memang tidak digambarkan aksi heroik seperti menyelamatkan dunia atau sejenisnya karena fokus di aspek psikologis yang mereka alami karena mendapatkan super power tadi.Film Chronicle seakan menunjukkan rapuhnya jiwa manusia di saat memiliki kekuatan fisik di luar batas kemanusiaan. Film yang keren dan perlu ditonton bagi mereka yang menggemari tema super powers dan fiksi ilmiah. Tapi mungkin gaya film yang goyang-goyang khas found footage akan bikin beberapa orang tidak merasa nyaman.
Trailer "Chronicle" https://www.youtube.com/watch?v=UD0DshFbmxA
2. RoboCop (1987) oleh Orion Pictures.
RoboCop (Sumber gambar: Chron)
Rasanya semua generasi tahu RoboCop. Tapi yang original yah! Bukan remake super ngawur tahun 2014. Sebagai produk tahun 80an, RoboCop mengusung tema fiksi ilmiah dengan aksi heroik yang diwakili sosok polisi berdedikasi Alex Murphy.
RoboCop dapat dikategorikan sebagai superhero karena sosoknya yang perkasa dengan aksi membela kebenaran serta hukum sebagai anggota kepolisian. Sayang franchise ini tidak ditangani dengan serius. Buktinya? Ya film remake tahun 2014 kemarin. Film itu berusaha memanusiakan RoboCop dari sosok robotik yang jadi ciri khas sejak era 80an. Hasilnya? Tidak menarik! Hasil negatif itu mengakibatkan franchise polisi cyborg super ini kembali tertidur entah sampai kapan. Sutradara film RoboCop adalah Paul Verhoeven yang juga dikenal sebagai sutradara film kontroversial Basic Instict (1992).
Trailer "RoboCop" https://www.youtube.com/watch?v=zbCbwP6ibR4
3. Sky High (2005) oleh Buena Vista Pictures / Disney.
(Sumber gambar: Szzljy)
Film dengan sutradara Mike Mitchell yang juga mengerjakan Shrek Forever After (2010) ini mengupas tentang sebuah sekolah SMA spesial yang khusus mengajar remaja-remaja dengan kekuatan super. Karena ber-setting sekolah SMA tentu saja situasi dan masalah-masalah remaja SMA menjadi sajian di film Sky High. Film ini juga dibintangi oleh Kurt Russel (yang berperan sebagai ayah Star-Lord di film MCU Guardian of the Galaxy Vol.2) serta Lynda Carter (dikenal sebagai Wonder Woman klasik sebelum kemudian peran tersebut dipegang oleh Gal Gadot). Karena soal sekolah SMA maka konflik dan aksi heroik di film ini masih dalam tahapan anak sekolahan saja walau tetap menarik tentunya.
Trailer "Sky High" https://www.youtube.com/watch?v=7XK7aYq4r80
4. Darkman (1990) oleh Universal Pictures.
(Sumber gambar: YouTube)
Dua nama bergabung menciptakan film Darkman. Liam Neeson (pasti kamu kenal lewat film trilogi Taken yang sering dijadiin meme itu) dan Sam Raimi (sutradara film Spider-Man yang dibintangi oleh Tobey Maguire). Awalnya Raimi berusaha mendapatkan hak untuk membuat film komik The Shadown dan juga Batman, namun dia gagal. Karena kesal, Sam Raimi lantas menulis kisah superhero dia sendiri.
Film Darkman sukses hingga jadi trilogi dan bahkan akhirnya dijadikan video game dan buku komik superhero! Situasi yang bisa dibilang bertolak belakang dari sebuah film superhero kebanyakan. Kisah film Darkman bercerita tentang ilmuwan bernama Peyton Westlake yang digebukin, dibakar, dan dibiarkan mati perlahan, namun tidak mati dan menjalani perawatan medis yang memberinya kekuatan super dengan harga mahal, yaitu kesadaran jiwanya. Film ini walaupun tidak terkenal di kalangan umum, namun sudah menjadi film cult dengan barisan fans loyal.
Trailer "Darkman" https://www.youtube.com/watch?v=pcYnsWGnfTo
5. Unbreakable (2000) oleh Buena Vista Pictures.
Trilogi Eastrail 177 (Sumber gambar: Twitter)
Film perdana dari Eastrail 177 Trilogy ciptaan sutradara M. Night Shyamalan (film kedua berjudul Split rilis tahun 2017 dan film ketiga "Glass" dirilis 18 Januari 2019) dianggap sebagai film terbaiknya Shyamalan. Majalah Time bahkan berani memasukkan Unbreakable sebagai film superheroes terbaik di urutan ke-4 pada tahun 2011. Sebuah penghargaan yang oke punya mengingat reputasi majalah Time yang disegani.
Walau sudah berumur 19 tahun, namun film Unbreakable masih sangat layak untuk disaksikan saat ini. Bahkan memang harus ditonton bareng "Split" jika berencana melihat Glass yang akan menampilkan Bruce Willis, James McAvoy serta Samuel L. Jackson untuk menutup (?) Eastrail 177 Trilogy dengan sempurna.
Trailer "Unbreakable" https://www.youtube.com/watch?v=h5eCFjjQFxY
6. Hancock (2008) oleh Columbia Pictures.
(Sumber gambar: Fanpop)
Tidak boleh tidak menyebut judul ini jika membicarakan film superhero yang bukan berasal dari komik superhero. Disutradarai oleh Peter Berg yang pernah mengarahkan aktor laga Indonesia Iko Uwais di film "Mile 22" (2018), karakter Hancock diperankan oleh Will Smith. Hancock sendiri adalah seorang pecandu alkohol pemabuk yang punya kekuatan super. Aksinya menggunakan kekuatan super untuk menolong seseorang/situasi seringkali berakhir dengan kehancuran properti kota sehingga alih-alih mendapat pujian, dia malah tidak disukai publik. Sampai dia menyelamatkan seorang ahli pencitraan / public relation yang kemudian berusaha mengubah citra Hancock sambil menyelamatkan pekerjaannya sendiri yang sedang di ujung tanduk. Will Smith sebagai pemeran Hancock juga berperan sebagai Deadshot di film supervillain DCEU Suicide Squad (2016).
Trailer "Hancock" https://www.youtube.com/watch?v=zQggLd-s4zw
Film-film tadi menggunakan genre superheroes, ditandai dengan adanya karakter berkekuatan superhuman dan (dalam beberapa kondisi) aksi menyelamatkan seseorang/sesuatu. Dan semuanya diciptakan memang untuk film itu sendiri alias bukan adaptasi dari buku komik superheroes.
(Sumber gambar: DetikHot)
Apa kamu punya judul favorit sendiri untuk film superheroes yang bukan berasal dari buku komik? Produksi Indonesia, misalnya? Ada yang masih ingat nama "Panji Manusia Millennium" atau "Saras 008"?