Trauma masa kanak-kanak merupakan masalah yang serius. Hal ini akan terus berkembang jika korban tidak mendapatkan pertolongan. Seseorang yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak pasti melalui banyak peristiwa yang mengganggu, menyaksikannya atau mengalami stres, selalu mendapatkan pengalaman traumatik psikologis seperti kekerasan, kehilangan, kurang kasih sayang, pelecehan fisik dan sebagainya. Setelahnya, seorang yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak cenderung dipengaruhi oleh serangkaian emosi yang intens, membingungkan, dan menakutkan.
Di bawah ini merupakan pernyataan yang perlu kamu perhatikan jika kamu merupakan seorang yang mengalami trauma pada masa kanak-kanak.
1. Kamu meragukan apakah kamu akan merasa "normal".
Hal ini dikarenakan pemikiranmu yang merasa bahwa setiap hal yang terjadi di dalam hidupmu adalah sebuah masalah yang hanya akan merugikan dirimu sendiri. Kamu sudah tidak percaya akan adanya perubahan yang akan terjadi dalam hidupmu.
2. Memiliki pergumulan untuk memaafkan orang tuamu.
Setiap korban yang mengalami trauma masa kanakkanak percaya bahwa setiap peristiwa yang terjadi di kehidupan korban adalah karena para orang tua. Kamu akan memiliki dendam tersebunyi karena merasa kehidupan masa kanak-kanakmu hancur akibat mereka.
3. Merasa kesepian karena kamu merasa tidak ada satu pun yang mengetahui bagaimana yang kamu rasakan sesungguhnya.
Hal ini cukup umum bagi setiap orang yang mengalami depresi pasti merasakannya. Namun sesungguhnya masih banyak orang yang mengalami hal sama seperti kamu yang dapat membantumu keluar dari zona menyeramkan tersebut.
4. Mencari jawaban tentang "mengapa".
"Mengapa saya harus dipukul? Mengapa orang tua selalu mamaki saya? Mengapa mereka mengatakan hal tersebut? Mengapa saya tidak bisa membuat mereka bahagia? Mengapa selalu saya yang disalahkan? Mengapa orang tua saya meninggalkan saya?"
Pertanyaan seperti itu yang selalu berputar untuk mencari jawaban dan selalu mengganggu kehidupanmu. Kamu perlu mengubah pertanyaan itu menjadi Apa yang harus saya lakukan agar anak saya tidak merasakan apa yang saya rasakan?
5. Mengalami masalahkesehatan mental.
Setiap korban yang mengalami trauma masa kanak-kanak akan mengalami masalah kesehatan mental. Para korban akan lebih sensitif untuk merasakan depresi, cemas berlebihan, tidak percaya diri, takut berlebihan, bahkan hingga memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
6. Takut menjadi orang tua.
Para korban trauma masa kanak-kanak mengalami ketakutan untuk menjadi orang tua. Mereka memiliki pendapat kalau takut akan menjadi sama seperti orang tuanya. Hal tersebut memang menjadi kekhawatiran terbesar bagi setiap korban. Namun hal ini perlu kamu tanyakan kembali kepada dirimu. Apakah kamu mau menjadi sama dengan orang tuamu? Apakah kamu akan mendidik dan membesarkan anak yang bakal memiliki trauma sama denganmu? Apakah kamu ada rela membuat anakmu seperti kamu? Apakah kamu sayang dengan anakmu?
Masih banyak pernyataan yang akan menghantui jika kamu mengalami trauma masa kanak-kanak. Namun hal tersebut bukanlah suatu hal penting. Kamu perlu memikirkan masa depanmu untuk menjadi seorang yang berhasil dalam mendidik anak. Hal tersebut memang tidaklah mudah. Kamu perlu berusaha keras untuk memaafkan orang tuamu dan mau menerima masa kelam tersebut untuk menjadi pelajaranmu di masa nanti.
Source
- Glover Tawwab, N. (2020). If You Experienced Abuse Or Neglect in Childhood, it's likely that you [Image]. from https://www.instagram.com/p/B9FOUOGAdka/?igshid=127bf2obft18n.