6 Kuliner dan jajanan ini perlu kamu cicipi saat mengunjungi Kudus

Kota kecil yang dilewati Pantura ini berbatsan dengan Jepara, Pati, Demak, Purwodadi. Saat berada di kota ini kalian akan mencium bau tembakau yang kuat di beberapa tempat karena memang salah satu produsen rokok ternama banyak medirikan pabrik di kota ini.

Selain itu Kudus juga punya gunung namun sudah tidak aktif bernama Gunung Muria. Kota ini pun punya banyak kuliner khas yang sayang rasanya kalau tidak mencicipi saat berkunjung ke sini.

1. Ingin makan berat? Coba gurihnya Soto Kudus, Sate Kerbau, dan Lentog.

gambar: reseptante.com

Pertama yaitu Soto Kudus. Soto ini cukup terkenal di luar kota dengan ciri khasnya memakai daging kerbau dan porsinya mangkuk kecil. Namun ada juga yang memakai daging ayam. Kuah soto ini bening karena tidak memakai santan, jadi tidak bikin eneg.

Sate di sini pun tidak jauh beda dengan sate lainnya, hanya saja memakai daging kerbau. Walau terdengar biasa namun sate ini jarang dijumpai di kota sekitarnya dan lebih mudah dijumpai saat di Kudus. Penggunaan daging kerbau berkaitan dengan sejarah kota ini yaitu toleransi terhadap umat Hindu yang mana tidak makan daging sapi. Sunan Kudus mengajak masyarakatnya untuk tidak menyembelih sapi dan hal ini masih berlanjut hingga sekarang.

gambar: 7terbaik.com

Lentog tanjung bersisi lontong yang disiram dengan kuah lodeh dan tewel (nangka muda) dimakan dengan gorengan ataupun kerupuk. Jika ingin mencicipi Lentog kalian harus datang pada pagi hari karena mayoritas penjual lentog buka saat pagi hari, kadang ada yang sampai zuhur, kadang tidak.

2. Jalan-jalan sore hari, coba mampir untuk mencicipi pedas gurihnya Jagungan.

gambar: V6de.com

Kuliner ini bisa dibilang makanan berat karena porsinya banyak. Kuliner ini berisi jagung bakar yang sudah diserut dan sosis bakar. Lalu disiram kuah sate yang pedas manis gurih. Sebenarnya topping Jagungan tak hanya sosis namun ada juga gorengan yang ditusuk bagai sate lalu dibakar. Mayoritas penjual jagungan buka pada sore hingga malam. Pusat penjual jagungan ada di Wergu berdekatan dengan Taman Wergu dan Balai Jagong.

3. Ingin kudapan manis? Jenang dan Madu Mongso bisa jadi pilihan.

gambar: soponyonogroup.blogspot.com

Biasanya dua kudapan ini dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Kudus. Jenang punya tekstur kenyal lengket manis dan sekarang ini sudah tersedia banyak varian rasa. Walaupun di kota sekitar kudus juga banyak penjual jenang, namun sentra pusatnya berada di Kudus. Dan jenang yang dijual di luar Kota Kudus mayoritas merupakan hasil buatan Kudus.

gambar: cookpad.com

Untuk Madu Mongso, kudapan ini memiliki rasa manis asam karena terbuat dari tape ketan hitam yang diolah sedemikan rupa. Jajanan ini ada yang dibungkus bulatan kecil namun ada juga yang memanjang seperti jenang. Makanan ini memiliki warna hitam dan bau asam yang khas.

4. Mencicipi Pecel Pakis, Rengginan, Pisang Tanduk, dan Parijoto saat berkunjung ke Colo.

gambar: berkahkhair.com

Keempat makanan tadi akan mudah kalian jumpai saat berada di Colo. Yang membedakan Pecel Pakis dengan yang lain yaitu sayur yang digunakan. Pecel ini memakai tanaman paku-pakuan. Tanaman ini biasanya ada di dinding sumur kemudian disajikan bersama dengan sayur atau tanaman lainnya. Seperti tauge, kacang panjang, kemudian juga kacang tanah, serta disiram saus kacang yang lezat.

gambar: tokopedia.com

Rengginan, Pisang Tanduk, dan Parijoto biasanya dijadikan oleh-oleh sehabis berziarah ke makan Sunan Muria. Intip ketan punya rasa renyah dan gurih. Terkadang atasnya disiram gula jawa. Pisang Tanduk memiliki ukuran yang sangat panjang dan agak besar dibanding pisang umumnya. Rasanya tidak terlalu manis namun dijamin makan satu pisang ini sudah bikin perut kenyang. Parijoto buah khas Colo yang mitosnya baik untuk orang hamil karena konon bisa membuat si anak yang lahir cantik / tampan. Buah ini memiliki warna ungu dan berukuran kecil bagai isi delima.

5. Mencicipi Kopi Jetak.

gambar: tempatwisataindonesia.id

Yang membedakan kopi ini dengan jenis kopi lainnya bisa dilihat dari biji kopinya yang digoreng hingga berwarna hitam. Saat digoreng, biji kopi diberi tambahan air kopi agar daya tahannya menjadi lebih lama. Biji kopi jetak saat diolah tidak dicampur dengan biji jagung agar kualitas bubuknya tetap terjaga. Kopi ini dibudidayakan di Desa Jetak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.

6. Mencicipi Gethuk Nyimut yang manis.

gambar: stalktr.net

Bisa dibilang gethuk ini mirip gethuk goreng dari Purwokerto namun rasanya tak selegit gethuk goreng. Walau demikian rupa dan penyajian gethuk ini mirip, yaitu sama-sama digoreng. Tidak hanya rasa original, gethuk ini kini mulai berkembang mulai dengan tambahan topping. Kalian bisa menjumpai jika berkunjung ke daerah Kajar sampai Colo.