Bicara soal kuliner memang selalu menarik bagi kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang gemar meracik resep dan kerap tertarik mencoba berbagai jenis makanan. Biasanya tak hanya melulu soal cita rasa, namun juga dipengaruhi oleh faktor budaya tempat di mana makanan itu berasal sehingga membuat makanan tersebut menarik dan punya ciri khas tersendiri.
Pada dasarnya semua bahan pokok yang ada di setiap makanan selalu sama. Kamu bisa mendapatkan di berbagai tempat atau negara, yang membedakan hanyalah adalah cara pengolahannya dan cara mengonsumsinya. Bagaimana cara agar makanan tersebut cocok di lidah dan juga nyambung dengan budaya setempat, salah satunya faktor iklim. Makanya di setiap tempat tentunya akan menghasilkan jenis olahan makanan yang berbeda. Contohnya, jika orang Indonesia terbiasa makan dengan sambal maka bagi orang Turki makan tanpa yogurt ibarat makan tanpa sambal bagi orang Indonesia.
Nah, di bawah ini ada beberapa contoh unik lainnya mengenai perbedaan makanan di setiap negara yang jika dibandingkan dengan budaya makanan di Indonesia terdengar sangat aneh. Apa saja itu?
Seperti dilansir dari berbagai sumber beberapa waktu lalu, berikut ada enam hal unik tentang makanan dari berbagai negara.
1. Kelapa tua sebagai camilan.
Di Indonesia kelapa tua umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan santan yang nantinya diolah lagi menjadi sayur mayur atau kari. Namun siapa sangka jika di beberapa negara seperti Italia, Spanyol, Nepal, dan India, kelapa tua justru dikonsumsi sebagai cemilan dan banyak ditemukan di pedagang kaki lima dan supermarket. Bahkan dijual layaknya buah potong yang biasa dijual di tukang rujak. Di Italia atau Spanyol, cemilan kelapa tua ini biasanya dijual saat musim panas dan harganya cenderung mahal mengingat buah kelapa termasuk buah yang langka di sana.
Bahkan di supermarket pun sampai dijual lengkap dengan sendok-sendoknya, lho! Mungkin sendoknya sudah terbuat dari bahan yang kuat mengingat tekstur kelapa tua yang cukup keras. Sedangkan di Indonesia menjadikan kelapa tua sebagai cemilan masih dianggap hal yang aneh. Selain lebih cocok diolah jadi santan, mitos kremian/cacingan yang populer di masyarakat menjadi salah satu alasannya.
2. Jajanan tahu busuk atau stingky tofu.
Tahu busuk atau biasa disebut stingky tofu, adalah jajanan khas kaki lima di negara Taiwan yang populer juga di Hongkong. Keunikan dari makanan ini adalah memiliki aroma yang sangat busuk mirip seperti aroma sampah atau got. Namun, meski baunya sangat menyengat menurut beberapa pelancong yang pernah mencobanya, rasanya akan tetap enak saat sudah masuk ke mulut. Tipsnya adalah tahan napas saat hendak memakannya agar bisa lebih fokus ke cita rasanya karena memang baunya sangat menusuk hidung, itulah mengapa makanan ini dinamakan stingky tofu atau tahu busuk.
Penyebab tahu ini berbau busuk sebenarnya adalah karena proses fermentasinya yang sangat lama. Bahkan katanya, semakin bau tahunya maka semakin enak juga rasanya. Nah, jika kamu sedang berkunjung ke Feng Chia Night Market, Taichung, Taiwan, dan kamu menemukan aroma busuk di sekitar padahal keadaannya bersih, itu artinya ada pedagang stingky tofu di sekitarmu.
3. Camilan daun sirih.
Jika di Indonesia daun sirih kerap dimanfaatkan sebagai obat-obatan atau bahan herbal, maka berbeda dengan di India yang menjadikan daun sirih sebagai cemilan unik yang hampir bertebaran di setiap pedagang kaki lima. Makanan ini disebut unik karena dari segi penyajiannya pun bikin geleng-geleng kepala. Kok bisa?
Fire paan,itulah nama cemilannya. Macam-macam rempah, gula, buah kering, dan mukhwas diolah jadi satu lalu dibalut dengan selembar daun sirih yang kemudian disulut api. Setelah itu si pedagang akan memasukkan makanan tersebut ke dalam mulut si pembeli dengan kondisi makanan yang masih ada kobaran apinya. Sedikit ekstrem, ya?
Tapi tak perlu khawatir, api tersebut tentu akan padam dengan sendirinya ketika sudah di dalam mulut. Di India, fire paan sudah lumrah dijadikan camilan bahkan sudah ada sejak puluhan tahun. Selain dimanfaatkan untuk cemilan, fire paan ini juga bisa menyembuhkan sariawan dan sakit tenggorokan. Berminat coba?
4. Minuman santan.
Bagaimana jadinya jika santan dijadikan minuman layaknya susu atau jus? Mungkin bagi masyarakat Indonesia ini akan sangat aneh mengingat santan umumnya digunakan untuk bahan olahan makanan. Namun di Cina, santan justru dikonsumsinya sebagai minuman, lho! Bahkan tersedia dalam bentuk kemasan. Tentunya ini sudah lumrah di sana. Nah, jika kamu sedang berkunjung ke Cina dan menemukan pedagang yang menjual minuman dengan tulisan 'sari kelapa', jangan terkecoh dulu, ya.
Pasalnya, sari kelapa yang dimaksud ini bukanlah sari kelapa yang berupa olahan air kelapa, melainkan santan yang dijadikan minuman. Ini karena mereka menganggap sari kelapa adalah santan itu sendiri.
5. Keju dan cokelat tidak bisa 'berteman' di lidah orang Eropa.
Kombinasi rasa asin di keju dan rasa manis di coklat memang menghasilkan perpaduan rasa yang sangat lezat bagi lidah orang Indonesia. Contohnya seperti martabak keju cokelat, pisang bakar keju cokelat, crepes keju cokelat, brownies cokelat keju, dan masih banyak lagi dessert yang memadu-padankan dua bahan tersebut. Namun tahukah kamu kalau ternyata keju dan cokelat tidak bisa 'berteman' di lidah orang Eropa. Salah satunya Jerman.
Orang Jerman kerap heran mengapa orang Indonesia senang sekali mencampur keju dan cokelat dalam satu makanan, salah satunya kue dan camilan. Bagi mereka ini aneh karena keju di Eropa biasanya digunakan untuk bahan sayur dan makanan berat lainnya, bukan untuk di kue atau camilan. Keju di sana bisa diibaratkan seperti micin atau terasi bumbu dalam masakan Indonesia.
Namun sebaliknya, lidah orang Indonesia pun justru akan merasa aneh jika memakan sayur atau kuah yang ada campuran kejunya. Meski beberapa restoran di Indonesia sudah banyak yang menyajikan menu semacam ini dan beberapa ada yang menyukai, namun tetap saja bagi kebanyakan orang lokal, ini masuk ke dalam kategori 'penistaan' makanan.
6. Alpukat itu sayuran.
Alpukat di Indonesia nampaknya lebih sering hilir mudik dalam olahan es campur, salad, ataupun jus. Namun di eropa alpukat justru lebih populer digunakan sebagai sayuran dan salad. Sedangkan memadupadankan alpukat dengan es batu ataupun susu merupakan hal yang aneh bagi masyarakat eropa. Jadi jangan heran ya, kalau ada bule eropa cengo ketika melihat kamu membuat es campur pakai alpukat.