Bagi anak-anak generasi 80-an pasti sudah tidak asing dengan The Adventures of Tintin. Serial karya Herge ini mengisahkan tentang perjuangan Tintin yang menjelajahi berbagai negara di penjuru dunia demi menemukan harta karun berharga. Tidak sendirian, dia selalu ditemani oleh anjingnya, Snowy, yang selalu membantunya ke mana pun pergi dalam setiap misinya. Selain itu, kehadiran kapten Haddock, Profesor Calculus dan detektif kembar Thompson dan Thomson semakin menambah keseruan perjalanan Tintin dengan tingkahnya yang kocak dan menghibur demi menghilangkan rasa jenuh saat berpetualang.
Fakta menariknya adalah setiap negara yang dikunjungi oleh Tintin dan kawan-kawannya memang tidak akan pernah tercatat dalam peta dunia. Walaupun bersifat fiktif, negara di The Adventures of Tintin justru menyajikan keunikan di dalamnya yang jarang diketahui publik. Seperti misalnya Khemed terkenal sebagai negeri penghasil minyak terbesar lalu ada juga Syldavia negeri yang mempunyai basis pertahanan super ketat serta keindahan gedung-gedungnya yang sarat akan nilai historis karena mempertahankan gaya klasik Eropa. Semua negara tersebut sangat layak dikunjungi untuk kamu yang berjiwa traveler alias hobinya suka jalan-jalan ke berbagai tempat.
Jika penasaran sama negara-negara tujuan pelesir Tintin, daftarnya bisa kamu lihat seperti di bawah ini.
1. Borduria (King Ottokar's Sceptre dan The Calculus Affair) .
Foto: twitter.com/@RpofBorduria
Negara yang terletak di semenanjung Balkan ini bisa dibilang sebagai Uni Sovyet versi Tintin. Dengan sistem pemerintahannya yang otoriter, setiap warga negara yang berkunjung ke Borduria wajib menghormati patung Kurvi-Tarsch saat melintas di gedung pemerintahan Borduria. Caranya adalah mereka harus membentangkan tangan ala Nazi setinggi langit. Apabila berani melanggar peraturan, mereka bakal dihukum kerja sosial tanpa istirahat atau dikurung dalam penjara seumur hidup.
Agar pelaksanaannya berjalan sempurna, Borduria membentuk satuan polisi militer rahasia ZEP dengan ciri khas pita lengan merah berlambang kumis Joseph Stalin. Mereka akan bertugas untuk memantau gerak-gerik warganya secara diam-diam lalu melaporkannya ke Jenderal Kurvi-Tasch. Jadi, Borduria mengajarkan semua orang agar segera dibiasakan menanam kedisplinan sejak dini.
Di balik itu semua, Borduria pernah berambisi untuk menguasai bidang teknologi demi memperkuat pertahanan Borduria. Mereka sempat berusaha mencuri senjata anti-tank dari tangan Profesor Calculus yang rencananya untuk dijadikan sebagai peralatan militer Borduria. Sayangnya, Tintin langsung gerak cepat mengamankan senjata tersebut untuk dikembalikan ke Syldavia dengan selamat. Seolah tak tinggal diam, mereka akhirnya mengejar Tintin dan kawan-kawannya hingga ke gurun pasir. Namun belum sampai ke tempat tujuan, mereka seperti termakan senjata makan tuan akibat menginjak ranjau sehingga menunjukkan sisi buruk dari Borduria yang diklaim berani menghadapi semua kondisi.
2. Khemed(Land of Black God dan The Red Sea Sharks).
Foto: en.tintin.com
Dipimpin oleh Emir Mohammed ben Kalish Ezab, negeri yang terinspirasi dari Mandat Britania atas Palestina menjadi tujuan favorit Tintin pada waktu senggang. Negara yang kaya akan minyak dan budaya Timur Tengah nyatanya pernah mengalami kudeta politik.
Semua berawal ketika Sheikh Bab El Ehr yang ingin menggeser posisi Emir sebagai pemimpin Khemed lewat bantuan agen kesayangannya Mull Pasha alias Dr. Muller beserta pasukan Marquis. Dia menuduh Emir telah menerapkan sistem perbudakan di Khemed yang menyengsarakan rakyatnya hingga mati kelaparan. Saat mendengar isu kudeta tersebut, Emir terpaksa meminta bantuan Tintin untuk ikut bersembunyi di rumahnya sampai kondisi di Khemed mulai kondusif.
Selain berurusan dengan politik, Khemed juga mempunyai kisah unik yang bakal sulit dikenang. Buktinya saja Tintin pernah dikasih tugas aneh dari Emir yaitu menjaga anaknya yang bernama Abdallah supaya tidak bersikap onar lagi kepada semua orang. Walaupun sempat diajari oleh Tintin tentang arti kebaikan secara panjang lebar, penyakit jahil Abdallah malah semakin susah dihilangkan sampai-sampai Tintin kewalahan dalam mendidik Abdallah. Lebih parahnya lagi, Tintin malah dikunci oleh Abdallah di ruangan bawah tanah akibat enggan menuruti kemauan Abdallah.
3. San Theodoros(Tintin and the Picaros).
Foto: en.tintin.com
Sekilas, San Theodoros yang terletak di Brazil ini pada awalnya terlihat damai dan terbuka bagi para pendatang di masa kepemimpinan Jenderal Tapioca. Namun semenjak kedatangan Jenderal Alcazar, San Theodoros perlahan-lahan terjerumus ke arah komunisme dan menerapkan sistem pemerintahan diktator.
Kebijakan yang dicetus oleh Jenderal Alcazar ini terbilang kontroversial. Pasalnya, hak-hak kebebasan warganya dibatasi secara ketat bahkan mereka dilarang meninggalkan San Theodoros tanpa alasan apa pun. Sebagai pengecualian, mereka diizinkan keluar dari San Theodoros kalau ada urusan penting dengan Jenderal Alcazar entah berupa perjanjian kerja sama maupun izin bergabung sebagai pasukan cadangan Alcazar.
Bagi yang belum tahu, semua kerja keras Alcazar ini tercipta berkat kesuksesannya dalam mengudeta Jenderal Tapioca dari singgasana kursi pemimpin San Theodoros. Uniknya, Alcazar memerintahkan para pasukannya untuk memakai pakaian karnaval khas Brazil demi mengelabui pergerakan pasukan Tapioca. Setelah misinya sukses, Alcazar mulai menduduki San Theodoros lalu mengubah nama ibu kota menjadi Alcazarpolis yang artinya "Tanah milik Alcazar". Dengan adanya peresmian nama tersebut, Alcazarpolis bakal lebih maju perkembangannya sekaligus disegani di seluruh dunia.
Lupakan sejenak tentang kisah perseteruan antara Jenderal Tapioca dan Alcazar. San Theodoros memiliki kebudayaan memukau ala Amerika Latin seperti Piramida Paztec yang konon bentuknya mirip gunung berapi Popocatepetl di Meksiko. Jangan lupakan juga kehadiran Suku Indian Arumbajo sebagai penghuni asli San Theodoros yang mampu berbicara bahasa Inggris dengan dialek Brussels sehingga pengucapannya terasa unik di lidah.
4. Sao Rico(TheShooting Star).
Foto: tintin.fandom.com
Berada di daerah Patagonia sekitar Amerika Latin, Sao Rico menjadi saksi bisu perebutan meteorit hijau di kutub utara antara kubu Mr. Bohlwinkel dan Tintin. Mereka bersaing sengit untuk mendarat terlebih dahulu di Sao Rico dengan mengandalkan kapal masing-masing. Selang beberapa jam kemudian, kubu Mr. Bohlwinkel harus mengakui kekalahan dari Tintin akibat menabrak bebatuan Sao Rico setelah mereka terpental dari perahu.
Sementara itu, Tintin mampu mendarat di Sao Rico berkat bantuan pesawat Aurora. Walaupun pendaratannya sempat menemui kendala karena parasutnya tersangkut di tebing, Tintin sanggup menancapkan bendera hijau bertuliskan F.E.R.S. sebagai tanda kemenangan.
Belum berhenti sampai di situ, Sao Rico menyediakan tantangan berbahaya yang harus dilewati oleh Tintin seperti laba-laba raksasa, jamur yang bisa meledak dan tsunami. Walau perjalanannya sungguh menegangkan, dia berhasil membawa pulang meteorit hijau ke hadapan Profesor Kalkulus dalam kondisi melelahkan.
5. Syldavia (King Ottokar's Sceptre dan The Calculus Affair).
Foto: www.aristote.eu
Dibandingkan dengan Borduria yang bernuansa militer, Syldavia adalah negara yang jauh lebih pesat dan modern. Hal ini terlihat dari banyaknya bangunan bersejarah khas Yugoslavia yang berlatar belakang abad pertengahan Eropa atau zaman pemerintahan Raja Ottokar IV. Belum lagi ditambah oleh keindahan istana Kropow dengan arsitekturnya yang terinspirasi dari Bohemia. Hal ini membuktikan bahwa Syldavia pantas dijuluki sebagai kota sejuta budaya tradsional terbaik se-Eropa.
Di samping itu, Syldavia mempunyai barang sakral yaitu tongkat Ottokar yang konon bisa membuat orang pingsan setiap kali diayun ke badan. Keberadaan Tongkat Ottokar sempat dicuri oleh anak buah Sporovitch untuk dibawa ke Borduria. Berkat aksi lompatan Tintin, tongkat Ottokar berhasil diselamatkan secara dramastis.
Setelah menuntaskan misinya, Tintin segera mengembalikan tongkat Ottokar ke hadapan Raja Muskar XII. Hasil kerja kerasnya yang sudah terbayar lunas ini ternyata membuat Tintin resmi meraih gelar kehormatan sebagai pahlawan Syldavia serta dianugerahi kalung yang bergambar bebek Syldavia.
6. Sondonesia (Flight 714 To Sydney).
Foto: www.dailymotion.com
Saat mendengar nama Sondonesia mungkin kamu mengira bahwa negara tersebut masih ada hubungan kekerabatan dengan Indonesia. Nyatanya, Sondonesia dan Indonesia memang memiliki kesamaan terutama pada nama tempat-tempatnya seperti Bandara Kemayoran, Pulau-Pulau Bomba serta gunung berapinya yang seolah mengingatkan kita pada Krakatau. Jadi jangan heran jika di Sondonesia menampilkan suasana kehidupan di Indonesia walaupun hanya berbeda namanya saja.
Selain membahas tentang karakteristik wilayahnya, Sondonesia adalah lokasi tempat jatuhnya pesawat milik Laszlo Carreidas yang hampir menewaskan Tintin dan teman-temannya. Meskipun pendaratannya berjalan mulus, mereka malah diseret ke Bunker oleh pasukan Rastapopolous. Agar bisa dibebaskan, mereka harus segera menyebutkan password Swiss Bank secara cepat dan tidak bertele-tele. Karena merasa tertekan atas tuntutan pasukan Rastapopolous, mereka langsung melarikan diri dengan merampas senjata para pemberontak Sondonesia yang sedang berjaga di depan bunker. Setelah itu, mereka bergegas pergi ke puncak Sondonesia untuk meneliti asal mula perang saudara Sondonesia sebelum keberadaannya diketahui oleh pasukan Rastapopolous.
Source
- https://tintin.fandom.com/wiki/Settings_in_The_Adventures_of_Tintin
- https://junior-report.media/en/tintin-around-the-world-in-24-comics/
- http://noventobloggerindonesia.blogspot.com/2014/05/6-negara-fiktif-dalam-serial-adventure.html