Jogja adalah kota pelajar, itu sudah jargon lama. Kini Jogja juga tumbuh menjadi kota yang ditumbuhi begitu banyak hotel, plus juga jadi tempat bertumbuh startup-startup baru yang siap berkompetisi di persaingan global.
Sebagai kota yang identik dengan pelajar, sudah barang tentu jumlah mahasiswa Jogja itu cukup banyak. Hal itu sebanding dengan banyaknya kampus baik negeri maupun swasta di seantero Jogja. Dan berikut ini 7 fakta yang pasti kena banget untuk para mahasiswa Jogja.
1. Sebagian besar Mahasiswa Jogja Tidak Tinggal di Jogja
Jogja sebenarnya merujuk pada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). DIY merupakan provinsi dengan ibukotanya adalah Kota Yogyakarta. Jadi sebenarnya kalau mau fair, Jogja diambil dari nama ibukota provinsi DIY.
foto: kangtiar.blogspot.com
Nah, nyatanya, sebagian besar mahasiswa Jogja justru lebih banyak tinggal dan kuliah di Kabupaten Sleman atau malah Bantul. Sleman jelas juaranya karena sebagian besar Universitas Gadjah Mada bersinggungan dengan kabupaten Sleman. Kampus-kampus seperti Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, hingga Universitas Islam Indonesia juga ada di Sleman. Meski begitu, tetap saja para mahasiswa mengklaim diri sebagai mahasiswa Jogja.
2. Sebagian Mahasiswa Jogja Telah Merantau ke Jogja Sejak SMA
Di Jogja ada sederet sekolah menengah unggulan yang menarik minat para pelajar maupun orangtuanya sebagai pilihan terbaik dalam pendidikan dan juga kehidupan. Maka tidak heran jika cukup banyak pelajar SMA yang ngekos karena memang datang ke Jogja untuk bersekolah di sekolah menengah unggulan itu.
Nah, sesudah lulus SMA, biasanya sudah keenakan. Jogja kan memang asyik. Maka, otomatis pilihan-pilihan kampus yang akan dituju tidak jauh-jauh dari kampus-kampus yang ada di Jogja. Bolehlah disebut mahasiswa jenis ini merupakan mahasiswa gagal move on, tidak bisa ke lain kota.
3. Sebagian Mahasiswa Jogja Datang Tanpa Tahu Bahasa Jawa Sama Sekali
foto: Gilang Pamungkas
Saya pernah dikerjai teman untuk menyebut "kulo sega*on", dua buah kata yang kalau disambung artinya memang kurang elok tapi asli bikin ngakak. Nyatanya memang begitu, mahasiswa dari Sumatera atau juga Kalimantan tiba ke Jogja tanpa paham bahasa Jawa, padahal di Jogja penggunaan bahasa Jawa dalam pergaulan sangatlah kental. Maka tidak heran kalau korban jebakan betmen boso jowo seperti yang saya alami tidak akan pernah berhenti.
4. Touring!
foto: threeyoulie.blogspot.com
Hampir pasti yang namanya mahasiswa Jogja akan melakukan hal ini, baik naik mobil maupun seringnya sih naik sepeda motor. Saya sendiri pernah touring 12 sepeda motor ke Pantai Ngobaran Gunungkidul, jauh sebelum pantai itu terkenal. Kalau tidak ke pantai, touring para mahasiswa ya ke Kaliurang, berikut tempat-tempat wisata yang ada di sekitarnya. Dolan-dolan semacam ini memang asyik, sih.
5. Jagonya Angkringan dan Burjo
foto: Deni Anggoleta
Namanya mahasiswa Jogja nggak sah kalau belum sarapan, makan siang, maupun makan malam di angkringan dan burjo. Bagaimanapun, dua tempat itu adalah penyelamat mahasiswa yang lagi kesusahan. Saking akrabnya, banyak mahasiswa Jogja yang punya nomor penjual burjo maupun mas-mas angkringan. Biasanya lagi, pesannya hanya es teh tapi ngobrolnya 4 jam. Yang penting guyub!
6. Nogkrong di seputaran Selokan Mataram
foto: Hola Hope Photography
Selokan Mataram adalah selokan yang dulunya menyerupai kali dan memang digunakan sebagai saluran air dan juga pengairan. Dahulu, Selokan Mataram itu lebar dan di tempat-tempat tertentu kalau sudah malam pinggir-pinggirnya sangat sepi. Eh, sekarang, begitu banyak wisata kuliner di sepanjang Selokan Mataram yang telah dipersempit. Maka kalau membahas Selokan Mataram, mahasiswa Jogja zaman now dan zaman old pasti punya kisah yang berbeda.
7. Kena Cegatan!
Tidak hanya mahasiswa Jogja yang kena, sih, tapi nggak sah jadi mahasiswa Jogja kalau belum kena hal yang satu ini. Nyatanya bahkan ada nama grup terkemuka 'Info Cegatan Jogja', sebagai penanda bahwa di Jogja sering ada cegatan. Banyaknya anak kos memang membuat banyaknya sepeda motor beredar dan jadinya banyak maling motor juga. Cegatan tentu membantu hal ini. Cegatan cukup sering terjadi di sekitar Kotabaru, Gabusan, maupun di Maguwoharjo. Dekat kampus semua, tuh.
Hayo, apalagi yang khas dari mahasiswa Jogja? Tambahkan di kolom komentar, ya!
Source
- ariesadhar.com