Semua orang pasti pernah bersin, tetapi ada penyebab terjadinya bersin yang dialami bisa berbeda-beda. Istilah medis untuk bersin adalah sternutasi. Ini adalah pelepasan udara paksa dari paru-paru melalui mulut dan hidung.
Meskipun mungkin terkadang terasa memalukan kalau bersin di tempat umum, ternyata bersin sangat bermanfaat. Tujuan utama bersin adalah untuk mengeluarkan partikel asing atau iritasi dari mukosa hidung.
Berikut ini adalah tujuh hal menarik yang bisa kamu dapatkan dari fenomena bersin.
1. Carakerja bersin.
Biasanya bersin terjadi ketika iritasi akibat kotoran tidak tertangkap oleh rambut hidung dan menyentuh mukosa hidung. Iritasi juga dapat terjadi akibat infeksi atau reaksi alergi. Neuron motorik di saluran hidung mengirimkan impuls ke otak melalui saraf trigeminal. Otak merespons dengan rangsangan refleks kontraksi pada otot-otot diafragma, faring, larnyx, mulut, dan wajah. Di mulut, langit-langit lunak dan uvula lebih menekan sementara bagian belakang lidah naik. Udara dikeluarkan dari paru-paru secara spontan, tetapi karena saluran ke mulut tertutup sebagian, bersin keluar dari hidung dan mulut.
Kita tidak dapat bersin saat tidur karena REM atonia, di mana saraf motorik berhenti menyampaikan sinyal refleks ke otak. Bersin tidak menghentikan jantung untuk sementara waktu atau membuatnya berdegup kencang. Irama jantung mungkin sedikit melambat dari stimulasi saraf vagus saat kamu menarik napas dalam-dalam, tetapi efeknya kecil.
2. Bersin fotik, bersinkarena cahaya yang terang.
Jika cahaya terang membuatmu bersin, itu bukanlah hal yang aneh. Para ilmuwan memperkirakan 18 hingga 35 persen orang mengalami bersin fotik. Photic Sneeze Response atau PSR adalah sifat dominan autosomal, yang memiliki nama lain Autosomal Dominant Compelling Helio-Ophthalmic Outburst Syndrome atau ACHOO.
Jika kamu mengalami bersin fotik, itu artinya salah satu atau kedua orang tuamu juga mengalaminya alias turunan. Bersin sebagai respons terhadap cahaya terang bukan berarti alergi terhadap matahari. Para ilmuwan berpendapat bahwa sinyal yang dikirim ke otak untuk mengecilkan pupil sebagai respons terhadap cahaya mungkin bersilangan dengan sinyal bersin.
3. Jenisbersin lainnya.
Reaksi terhadap iritasi atau cahaya terang adalah alasan umum untuk bersin, tetapi ada penyebab lain. Beberapa orang bersin saat merasakan angina atau udara dingin. Yang lainnya malah bersin saat mereka mencabut alisnya.
Bersin sesaat setelah makan besar disebut snatiation. Snatiation, seperti bersin fotik, adalah sifat autosom dominan (diturunkan). Bersin juga dapat terjadi pada awal atau klimaks dari gairah seksual. Para ilmuwan berspekulasi bersin seksual menunjukkan jaringan ereksi di hidung dapat bereaksi terhadap stimulasi, mungkin untuk meningkatkan penerimaan feromon.
4. Hubunganbersin dan mata.
Memang benar umumnya kita tidak bisa membuka mata saat bersin. Saraf kranial menghubungkan kedua mata dan hidung dengan otak sehingga stimulus untuk bersin juga memicu kelopak mata untuk menutup. Namun, alasan sebenarnya bukan untuk melindungi mata agar tidak keluar dari kepala seperti yang kita tahu selama ini.
Bersin memang sangat kuat, tetapi tidak sampai membuat otot di belakang mata bisa berkontraksi untuk mengeluarkan bola mata dari tempatnya. Mythbusters membuktikan bahwa walaupun matamu tetap terbuka saat bersin (walaupun tidak mudah), kamu tidak akan kehilangan mata.
5. Bersinlebih dari sekali.
Sangat normal untuk bersin dua kali atau beberapa kali berturut-turut. Ini karena mungkin diperlukan lebih dari satu kali bersin untuk mengeluarkan partikel yang mengiritasi. Jumlah bersin berturut-turut itu bervariasi pada setiap orang dan tergantung pada penyebab bersin tersebut.
6. Bersinpada binatang.
Manusia bukan satu-satunya makhluk yang mengalami bersin. Mamalia lainnya juga bersin, seperti kucing dan anjing. Beberapa vertebrata non-mamalia juga bersin, seperti iguana dan ayam. Bersin pada hewan-hewan itu umumnya memiliki tujuan yang sama seperti pada manusia, ditambah juga dapat digunakan untuk komunikasi. Sebagai contoh, anjing liar Afrika bersin untuk memutuskan apakah kawanan harus berburu atau tidak.
7. Halyang terjadi kalau menahan bersin.
Walaupun menahan bersin tidak akan mengeluarkan bola mata kita, tapi ternyata hal tersebut masih bisa melukai diri sendiri. Menurut Dr. Allison Woodall, seorang audiolog di Universitas Arkansas untuk Ilmu Kedokteran, menutup hidung dan mulut untuk menahan bersin dapat menyebabkan vertigo, pecah gendang telinga, dan juga menyebabkan gangguan pendengaran. Tekanan dari bersin memengaruhi saluran Eustachius dan telinga tengah. Ini juga dapat melukai diafragma, pecahnya pembuluh darah di mata, dan bahkan melemahkan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Jadi, solusi terbaiknya adalah bersin jangan ditahan.
Source
- https://www.thoughtco.com/everything-you-need-to-know-about-sneezing-4163576