Dalam sebuah cerita, karakter tokoh antagonis memiliki peran dan fungsi sebagai sasaran kemarahan maupun emosi serta hal-hal negatif lainnya. Sebagai antagonis, karakter dengan status ini merupakan perbandingan terbalik dari protagonis alias tokoh baik dalam kisah yang disajikan. Jika antagonis cerita memiliki niat dan melakukan penghancuran dunia, maka protagonis akan mencegahnya melakukan itu.
Bagaikan kegelapan, antagonis menyandang citra sebagai sosok yang tidak akan disukai dalam cerita. Mereka jahat, tidak memiliki nilai-nilai kebaikan seperti yang dimiliki protagonis sehingga tidak akan disukai (apalagi dicintai) pembaca, pendengar, ataupun penonton suatu kisah dalam buku, suara dan film.
Tapi, bagaimana kalau sosok antagonis seperti itu malah disukai pemirsa?
Meskipun tidak sering dan termasuk jarang (karena memang tidak seharusnya) namun ada juga beberapa karakter antagonis yang malah mendapat simpati publik. Karakter-karakter ini tidak saja 'memenuhi tugasnya sebagai sosok tidak disukai dan dibenci, tapi juga menimbulkan empati maupun simpati; suatu hal yang tidak biasanya datang dari karakter antagonis sebuah cerita. Ini bisa terjadi biasanya karena si antagonis punya charm alias pesona yang tidak kalah dari protagonis. Entah itu dari penampilan fisik ataupun jiwa/karakter yang dia punya. Sehingga walaupun secara teknis merupakan karakter yang harusnya dibenci, karakter ini juga malah bisa dicintai juga. Sebuah kontradiksi yang menjadikannya sosok menarik dan seru.Beberapa karakter seperti ini misalnya:
1. Severus Snape dari novel/film Harry Potter. Diperankan oleh Alan Rickman.
Foto: Wizarding World
Siapa yang tidak tahu karakter dingin ini? Sejak muncul di novel dan film perdana Harry Potter, pembaca dan penonton dipaksa untuk bingung, antara harus kesal pada pria muram ini atau malah bersimpati pada penderitaan yang dia pikul berpuluh tahun lamanya. Severus Snape adalah karakter yang sering salah dimengerti. Bagaimana rasanya sebagai korban bully dan harus menjaga anak dari yang mem-bully saat sekolah dari kematian? Professor Severus Snape tahu rasanya.
2. Loki dari komik/film-film Marvel Cinematic Universe. Diperankan oleh Tom Hiddleston.
Foto: Vkng Jewelry
Sebenarnya karakter ini jadi penuh pesona love/hate di film gara-gara diperankan dengan bagus sekali oleh Tom Hiddleston. Aslinya di komik karakter saudara tiri Thor Odinson ini punya penampilan dan kelakuan yang sama jeleknya.
Mulai diperkenalkan di Marvel Cinematic Universe sejak film Thor (2011), karakter Loki Laufeyson mencuri perhatian fans dengan penampilan keren dan kalem namun licik dan culas. Pembelaan untuk sifat itu datang dari situasi di mana Loki sejak kecil mendapat perlakuan tidak adil dari ayah mereka. Secara plot Loki juga cenderung lebih cerdas daripada saudara tirinya itu. Kekuatan fisik mereka berbeda, namun Loki tidak minder dan memanfaatkan semua potensi yang dia punya sehingga di awal-awal MCU Loki memiliki peran antagonis penting sebelum kemudian digeser oleh Thanos.
3. Dr. Evil dari film-film Austin Powers. Diperankan oleh Mike Myers.
Foto: Bleeding Cool
Berpenampilan lucu dan berusaha terlihat seram berwibawa (tapi gagal), Dr. Evil merupakan gambaran karakter antagonis dalam nuansa komedik. Diperankan komedian Mike Myers (yang berperan ganda sebagai karakter protagonis Austin Powers di film yang sama), Dr. Evil memiliki pesona di mana kamu akan sulit marah dengan aksi kejahatan yang dia lakukan karena keculunan karakter ini.
Dibuat berdasarkan karakter antagonis Ernst Stavro Blofeld dari film-film James Bond yang diplesetkan, Dr. Evil adalah total kebalikan dari Blofeld. Tapi hal ini memang sudah pasti disengaja berhubung protagonisnya sendiri, Austin Powers, adalah plesetan James Bond. Sama-sama agen rahasia Inggris, tapi berbeda dalam segala hal.
4. Thanos dari komik/film-film Marvel Cinematic Universe. Diperankan oleh Josh Brolin.
Foto: YouTube
Karakter brutal yang bahkan tega mengorbankan putrinya sendiri (walau bukan sedarah) demi tujuannya, kenapa Thanos dapat dikatakan sebagai karakter antagonis yang disukai? Selain karena diperankan aktor berpenampilan dan bersuara keren Josh Brolin, mungkin karena filosofinya semua hal harus seimbang seperti seharusnya, yang kemudian secara ngawur dia praktikkan dengan menghilangkan separuh kehidupan semesta demi keseimbangan versinya tadi.
Secara filosofi, memotong separuh jumlah makhluk hidup akan menyeimbangkan suplai makanan yang selama ini kekurangan. Tapi itu namanya genosida, dan itu sama sekali bukan tindakan yang bisa dibenarkan. Sehingga Thanos secara default adalah tokoh jahat. Tapi pesonanya sulit untuk dibantah, kan? Badan besar, gaya bicara yang tenang dan kalem, dan brutalitas tanpa ampun buat yang menghalangi ambisinya menjadikan Thanos sosok yang layak dibenci namun bisa pula dikagumi.
5. Magneto dari komik/film-film X-Men. Diperankan oleh Sir Ian McKellen dan Michael Fassbender.
Foto: Screenrant
Diperankan dua aktor berbeda Ian McKellen dan Michael Fassbender dari dua film berbeda dalam franchise X-Men, karakter Magneto (seperti tokoh-tokoh sebelumnya) merupakan karakter yang sering salah dimengerti. Sepintas terlihat selayaknya karakter antagonis dengan sifat-sifat arogan dan melawan hukum. Tapi jika dilihat lagi, yang Erik Lehnsherr (alias Magneto) inginkan hanyalah persamaan hak antara mutant dengan manusia biasa. Sayangnya dia meraih tujuan tadi dengan cara berseberangan dari rekannya sesama mutant Charles Xavier (alias Professor X). Jika Xavier mencoba dengan jalan damai dan diplomasi, Lehnsherr melalui kekerasan dan rasa takut. Tapi jauh di dalam lubuk hatinya Magneto adalah pribadi yang menginginkan hal mendasar dari kehidupan di atas dunia ini, yaitu kedamaian dan persamaan hak antar manusia. Baik manusia normal maupun mutant.
6. Darth Vader dari franchise Star Wars. Diperankan di film oleh David Prowse dengan suara diisi oleh James Earl Jones.
Foto: Screenrant
Rasanya mustahil untuk tidak menyukai karakter satu ini walau sudah jelas sejak awal kalau dia adalah antagonis. Darth Vader adalah ikon untuk definisi karakter antagonis yang dicintai. Penampilan keren tinggi besar serba hitam dengan pedang Lightsaber merah menyala dan suara penuh intimidasi menjadikan Darth Vader sosok meyakinkan sebagai tokoh jahat alias antagonis.
Jika mulai menonton Star Wars dari Prequel Trilogy, kamu akan melihat sosok yang seharusnya jadi protagonis dan berdiri di sisi keadilan serta kebaikan, namun terlalu rapuh sehingga terjatuh ke sisi kegelapan. Walau jahat nggak ketulungan (karena tega menjalankan Order 66 yang brutal itu) namun sulit untuk benar-benar membenci Darth Vader. Plus berapa banyak sih, tokoh antagonis dengan lagu tema super keren seperti The Imperial Marchitu?
7. Mad Dog dari franchise The Raid. Diperankan di film oleh Yayan Ruhian.
Foto: BookMartialArts
Karakter ini memang antagonis jahat serta brutal sehingga seharusnya tidak ada alasan untuk menyukainya. Tapi entah kenapa Mad Dog terasa begitu memorable. Dengan skill berantem kelas atas dan penampilan mencerminkan seseorang yang berbahaya, Mad Dog diperankan dengan bagus banget oleh ahli bela diri Yayan Ruhian.
Kang Yayan sendiri melejit karier filmnya lewat karakter Mad Dog ini. Sering lihat meme Mad Dog Yayan Ruhian, dong? Saking bagusnya citra Yayan memerankan Mad Dog ini, dia sampai bisa mencicipi peran di film kolosal Hollywood seperti Star Wars: Episode VII The Force Awakens (2015) dan John Wick: Chapter 3 Parabellum (2019). Memang bukan peran penting dan cenderung memamerkan skill bela diri saja, tapi berapa banyak aktor laga Indonesia yang bisa bilang gue pernah main film Star Wars dan John Wick!, kan?
Karakter-karakter antagonis seperti ini memang bukan diciptakan untuk disukai atau dicintai. Tapi mereka bisa mendapatkan hal itu selain tetap memerankan sifat yang harus mereka perlihatkan sebagai konsekuensi jadi antagonis. Kamu punya karakter idola seperti ini juga?