Apa yang membuat seseorang menjadi jenius? Apakah itu hanya fungsi dari pola otak kanan manusia atau apakah ada mekanisme yang lebih besar lagi yang bekerja di dalamnya?
Di dunia ini, ada orang-orang yang dijuluki sebagai orang yang jenius. Ada yang jenius di bidang keilmuan seperti contohnya Albert Einstein, ada pula yang jenius di bidang-bidang lainnya. Namun, ternyata di luar itu juga ada orang-orang kejeniusan dan kemampuan luar biasanya dari sebuah kecelakaan atau insiden aneh. Mereka ini mungkin mengalami nasib nahas, namun di sisi lain mereka juga mendapatkan hadiah karena kecelakaan tersebut. Berikut beberapa di antaranya beserta kisah di baliknya.
1. Jim Carollo.
Ketika Jim Carollo berusia 14 tahun, sebuah kecelakaan mobil menghancurkan hidupnya. Ibunya terbunuh dalam kecelakaan itu, dan Jim terbaring koma. Karena cedera otak yang dideritanya luas dan parah, para dokter berpikir dia tidak akan hidup lebih dari beberapa minggu. Tetapi di luar dugaan, dia berhasil selamat.
Setelah enam minggu, ia terbangun dari koma dan memulai proses rehabilitasi fisik yang lama. Segera setelah itu, dia sudah bisa kembali ke sekolah dan saat itulah dia menyadari bahwa dia tidak akan menjadi remaja normal lagi.
Sebelum kecelakaan itu, Carollo sama sekali tidak tertarik pada matematika. Tapi setelah insiden itu, matematika tiba-tiba terasa menjadi sangat mudah baginya. Tanpa belajar pun, ia bisa menyelesaikan ujian mastery geometri SMA-nya. Lalu ia langsung melompat ke kalkulus, dan juga melewati setiap ujiannya dengan mudah.
Menghafal nomor berapa pun semudah membalikkan telapak tangan. Dia bisa menghafal 200 digit pi dalam waktu kurang dari sehari. Di balik setiap kegiatan sehari-harinya setelah kecelakaan, ternyata angka-angka itu selalu membayang dan muncul di kepala Carollo, urutan angka yang tak berujung.
2. Orlando Serrell.
Dapat dikatakan bahwa Orlando Serrell adalah potret terbaik dari anak-anak yang mengidap sindrom Savant. Saat sedang bermain pada tahun 1979, sebuah tongkat bisbol memukul kepalanya. Serrell jatuh menyentuh tanah, tertegun sejenak, dan kemudian bangkit untuk terus bermain. Dia tidak segera menyadarinya, tetapi seluruh hidupnya berubah setelah itu.
Selama berhari-hari, bocah lelaki berusia 10 tahun itu menderita dalam kesunyian sementara kepalanya berdenyut-denyut karena rasa sakit yang menyiksa. Beberapa waktu kemudian, sakit kepalanya berhenti dan Orlando menyadari bahwa dia bisa mengingat semuanya. Dia tahu pakaian apa yang dia kenakan, seperti apa cuacanya, dan apamenu sarapannya, dan ini berlaku untuk setiap hari dalam hidupnya.
Selain kenangan masa lalu yang eidetik, hal ini juga membuat Serrell memiliki kemampuan untuk mengetahui masa depan. Ia bisa mengetahui tanggal tertentu lengkap dengan harinya, bahkan jika tanggalnya ada ratusan tahun di masa mendatang.
3. Anthony Cicoria.
Pada tahun 1994, Dr. Anthony Cicoria baru saja menutup telepon umum ketika cahaya yang menyilaukan muncul entah dari mana, mengenai telepon, dan kemudian menghantam wajahnya dan ia pun sampai terpental. Ya, dia baru saja tersambar petir.
Selama beberapa bulan berikutnya, Cicoria mencoba untuk kembali ke kehidupan normalnya, tetapi dia merasa ada yang aneh. Dia sepertinya tidak bisa fokus pada pekerjaan dengan mudah dan ingatannya sedikit kabur. Tapi tak lama kemudian, masalah-masalah itu hilang.
Tepat ketika kehidupan tampaknya kembali normal, Cicoria tersentak lagi. Kali ini oleh keinginan yang tak pernah puas untuk membuat musik. Keinginan itu segera menjadi obsesi. Dia mendengar musik dalam mimpinya, tetapi dia tidak tahu cara bermain piano atau membuat lagu dari kepalanya. Maka ahli bedah berusia 42 tahun itu mulai belajar sendiri bermain piano dengan meminjam. Semakin dia belajar, semakin obsesinya tumbuh. Setiap waktu luang dihabiskan dalam musik. Bahkan setelah istrinya meninggalkannya, Cicoria terus bermain.
4. Franco Magnani.
Pada 1960-an, seorang imigran Italia yang tinggal di San Francisco tiba-tiba menderita penyakit aneh. Franco Magnani terserang demam yang memaksanya ke tempat tidur dan menyebabkan delirium. Saat dia sedang menderita, dia juga mengalami mimpi. Dia memimpikan rumah masa kecilnya di Pontito, Italia, yang dia tinggalkan hampir satu dekade sebelumnya. Ketika dia bangun, dia langsung melukis mimpinya, semua adegan dari masa kecilnya. Ternyata, Magnani melukis foto-foto yang sempurna dan fotorealistik dari desa tempat ia dibesarkan, kenangan yang disimpan otaknya selama bertahun-tahun.
Entah bagaimana, kerusakan otak akibat demamnya, yang sekarang diyakini sebagai bentuk epilepsi, telah mengaktifkan sesuatu di otaknya yang memungkinkannya mengingat setiap detail dari momen masa kecil ini. Lebih dari 20 tahun setelah Magnani sakit, seorang fotografer melakukan perjalanan ke Pontito dan memotret adegan yang persis muncul di lukisan Magnani.
5. Mr. Z.
Pada tahun 80-an, seorang psikolog menulis tentang pengalamannya dengan seorang pasien yang teridentifikasi sebagai Mr Z. Ketika Mr Z berusia sembilan tahun, dia ditembak di dahi saat rumahnya kemasukan orang tak dikenal. Peluru itu benar-benar masuk melewati kepalanya dan membuat bocah itu lumpuh sebagian dan tidak dapat berbicara.Tetapi insiden itu membuat Mr. Z memiliki kemampuan yang aneh. Dia bisa membongkar apa saja dan menyatukannya kembali seperti sedia kala.
Selain kemampuan mekaniknya, Mr. Z dapat mengingat fakta acak dengan tingkat kejelasan yang sempurna, seperti nama jalan di daerah yang hanya pernah dikunjunginya satu kali saja. Sayangnya, terlepas dari hadiah yang tidak biasa ini, Mr. Z terus berjuang dengan keadaannya yang bisa dibilang cacat hingga dewasa.
6. Jon Sarkin.
Selama tiga dekade pertama hidupnya, Jon Sarkin adalah seorang pria normal di dunianya yang juga normal. Dia memiliki seorang istri, seorang anak, dan karier yang bagus sebagai seorang chiropractitioner. Dia juga hobi bermain golf dan mengikuti perkembangan pasar saham. Kemudian, pada suatu hari, dia hampir mati. Selama masih bermain golf pada tahun 1988, Sarkin menderita pendarahan otak yang melemahkan dirinya. Dia dilarikan ke rumah sakit di mana kondisinya semakin memburuk sehingga dokter terpaksa untuk mengangkat sebagian otaknya.
Ketika dia bangun, peran sebagai chiropractor dalam hidupnya pergi, berganti menjadi seorang seniman. Dimulai dari serangkaian mimpi surealis yang kemudian berubah menjadi dorongan untuk melukis.
Sarkin berhenti dari pekerjaannya dan menggeluti seni secara full time, membagi perhatiannya antara melukis dan memahat. Tidak lama setelahnya, karya seninya dan cerita hidupnya mendapat perhatian luas dari media. Entah bagaimana, potongan kecil otak itu telah mengubah Jon Sarkin menjadi orang yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Sekarang hampir 30 tahun setelah kejadian, Sarkin masih melukis, dan karyanya telah ditampilkan di galeri di seluruh dunia.
7. Derek Amato.
Pada 2006, mimpi buruk menjadi nyata. Derek Amato, seorang penduduk Denver, Colorado, terjun ke kolam dan tak sengaja kepalanya terbentur bagian dasar kolam. Dia pingsan dan terbangun di rumah sakit, bingung dan ketakutan. Ini jenis kecelakaan yang ditakuti setiap orang, kecelakaan yang bisa membuat sebagian besar tubuhnya lumpuh dan Derek tidaklah kebal terhadap bahaya itu.
Cedera di kepalanya menyebabkannya kehilangan pendengaran yang parah, sakit kepala kronis, dan masalah ingatan yang masih berlanjut hingga hari ini. Namun Derek malah menganggap kecelakaan itu hal terbaik yang pernah terjadi padanya, karena hal itu juga mengubahnya menjadi jenius musik.
Pada hari-hari setelah kecelakaan itu, Derek mulai melihat bentuk hitam dan putih yang bergerak, "aliran notasi musik yang berkelanjutan" mengalir di belakang kelopak matanya yang tertutup. Meskipun Derek tidak pernah suka musik, dia tiba-tiba memiliki kemampuan untuk duduk di belakang piano dan memainkan lagu-lagu rumit yang mungkin akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sempurna dimainkan bagi kebanyakan orang. Meskipun dia tidak memahami mengapa kemampuannya bisa muncul, dia mengatakan bahwa dia bersyukur untuk itu.
Source
- https://www.toptenz.net/10-people-gained-genius-brain-damage.php