Reputasi orang Indonesia yang lemah literasi dan malas membaca sudah terkenal bahkan di antara orang-orang Indonesia sendiri. Terlalu banyak bukti dan kejadian yang membenarkan reputasi tadi. Saya pernah melihat orang yang mendorong pintu kaca untuk membukanya hingga menimbulkan bunyi derit yang kencang banget. Masalahnya adalah tulisan Tarik/Pull tertempel dengan jelas di pintu tersebut. Sehingga terlihat kalau orang yang mendorong pintu tidak (atau malas) membaca petunjuk cara membuka pintu tadi sehingga menimbulkan hal yang tidak seharusnya terjadi.
Ditarik. Bukan di dorong. (Sumber gambar: Nikodemusoul.Wordpress)
Dibandingkan dengan bangsa lain seperti misalnya Eropa, kita masih sangat ketinggalan soal menyukai dan mengamalkan gemar membaca ini. Mungkin lewat Brilio kita bisa tingkatkan minat membaca dan literasi orang Indonesia? Semoga saja! Kita bisa kalau kita mau.
Orang luar negeri banyak menciptakan literasi bahan bacaan untuk berbagai hal. Bahkan untuk hal yang tidak biasa; seperti bagaimana cara menemukan kebahagiaan. Contohnya buku berjudul The Art of Making Memories: How to Create and Remember Happy Moments karangan Meik Wiking. Wiking adalah pengarang dan pimpinan Happiness Research Institute yang merupakan Think Tank atau lokasi para pemikir dan sumber pemikiran di Copenhagen, Denmark.
(Sumber gambar: Foyles)
Apakah sedang mencoba hal-hal dan lokasi baru atau sekadar mengagumi alam dan lingkungan yang didatangi saat berlibur, kita dapat terkoneksi dengan tempat tersebut dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Caranya bagaimana? Buku karangan Meik Wiking tadi akan menunjukkannya.
1. Pergilah ke tempat atau lokasi baru setiap tahun.
(Sumber gambar: Goway Travel)
Jalan-jalan adalah sebuah proses untuk lepas dari kegiatan rutin sehari-hari. Mendapatkan pengalaman akan hal-hal baru, orang-orang baru, makanan, dan kultur kebudayaan. Apakah salah jika jalan-jalan dan mengunjungi lokasi yang sama terus menerus setiap tahun? Tentu saja tidak! Namun hal itu akan menjebak seseorang ke sebuah rutinitas; sementara tujuan traveling pada dasarnya adalah untuk kabur dari rutinitas itu sendiri. Artinya jelas; jika ingin kenangan yang tak terlupakan maka seseorang harus lebih sering pergi ke tempat dan lokasi berbeda saat jalan-jalan setiap tahunnya.
2. Jangan takut dengan situasi yang mendadak kacau saat jalan-jalan/liburan.
(Sumber gambar: Dailymail)
Tentu saja tidak ada yang ingin berada dalam situasi kacau tidak terkendali saat kondisi ingin santai berlibur. Tapi jika dipikir-pikir lagi, sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana justru bisa menambah keseruan liburan. Yang secara otomatis akan menjadikan liburan tersebut berkesan dan tak terlupakan. Smartphone hilang tercecer saat liburan, misalnya. Itu bisa bikin kacau. Tapi lima atau tujuh tahun kemudian, itu jadi sebuah cerita yang berkesan dan diceritakan ulang saat kita berbicara tentang liburan di masa lalu.
3. Tinggalkan zona nyaman di rumah. Lupakan hal itu saat sedang berlibur.
(Sumber gambar: CNN)
Televisi layar lebar,video game,komputer, lemari es, dan kasur empuk dengan ruangan ber-AC,merupakan hal-hal di zona nyaman kita (baca: rumah sendiri) yang dapat ditemui setiap hari. Sementara situasi liburan seru belum tentu. Seperti yang Meik Wiking katakan di bukunya, Seseorang mengingat emosinya. Saat mereka melakukan sesuatu yang tidak biasanya mereka lakukan setiap hari, hal itu bisa menakutkan. Memompa adrenaline. Hal itu justru akan membuat situasi jalan-jalan seseorang jadi seru dan tak terlupakan. Selama tentunya hal yang dilakukan tidak berisiko jangka panjang seperti one-night stand atau hal-hal berbahaya lainnya. Bungee Jumping tidak berbahaya jika dilakukan sesuai prosedur, by the way. Go for it.
4. Lepaskan diri. Nikmati kebebasan untuk seluruh panca indera tubuh.
(Sumber gambar: ShutterStock)
Endus aroma kopi di tempat yang sebelumnya tidak pernah didatangi. Cicipi rasa baru dengan lidah sendiri saat duduk menyantap hidangan lokal setempat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Nikmati bunyi-bunyian alam seperti jangkrik atau burung hantu yang mana bunyi-bunyian itu tidak pernah didengarkan sebelumnya. Menurut Wiking merekam bunyi-bunyian di lokasi liburan yang baru akan membantu ingatan kita untuk mengingat kembali situasi liburan itu bertahun-tahun kemudian. Dan itu tentu merupakan hal bagus untuk kesegaran ingatan seseorang.
5. Belanja suvenir dan pernak-pernik khas setempat adalah wajib untuk menjadikan perjalanan liburan jadi tidak terlupakan.
(Sumber gambar: Matcha-JP)
Terlepas dari kondisi markup harga yang sering dilakukan pedagang suvenir di lokasi wisata, membeli benda-benda kenangan seperti itu memang harus dilakukan jika kita ingin tetap mengenang masa-masa berlibur di sana. Bahkan sebenarnya tidak harus berupa suvenir yang dijual di lokasi wisata; benda apapun yang berasa dari lokasi liburan akan jadi benda menarik untuk mengenang masa liburan. Asal jangan melakukan vandalisme saja, ya! Merusak benda di lokasi wisata demi kenangan jelas bukan hal keren untuk dilakukan. Vandalisme hanya menunjukkan kekerdilan jiwa seseorang. Kita tidak mau dinilai sebagai jiwa kerdil, bukan?
6. Akhiri perjalanan setiap selesai melakukan liburan di tempat yang baru dengan hal yang Wah!.
(Sumber gambar: Biglobe.ne.jp)
Hal ini penting untuk memastikan jalan-jalan kita akan jadi kenangan yang tidak terlupakan. Melakukan sesuatu yang wow! di akhir liburan akan menjadi kenangan dalam ingatan jika membicarakan soal liburan. Tiap orang bisa berbeda-beda caranya namun hal ini memiliki tujuan yang sama; yaitu kenangan tidak terlupakan. Seseorang bisa saja melakukan hal gila seperti skydiving alias terjun bebas dari ketinggian atau memakan sesuatu yang ekstrem di akhir liburan mereka. Hal-hal seperti itu akan membantu seseorang untuk terus mengingat jalan-jalan yang sudah dia lakukan.
7. Jangan lupa untuk mencetak foto dan rekaman video paling berkesan yang diambil saat liburan.
(Sumber gambar: Shutterfly)
Ini jelas wajib dilakukan. Tidak ada orang yang melakukan liburan atau jalan-jalan tanpa melakukan hal itu; membuat foto ataupun merekam video perjalanannya. Tidak harus mencetak seluruh foto dan video yang dilakukan saat jalan-jalan. Cukup ambil beberapa yang paling berkesan untuk dicetak di atas kertas foto dan kepingin cakram disc. Foto dan rekaman video dapat bertahan puluhan tahun dan akan memicu ingatan baik yang terjadi saat liburan di masa 10 atau 20 tahun yang lalu.
Apakah kamu punya tips lain agar jalan-jalan jadi berkesan dan tak terlupakan? Tuliskan pendapatmu!
