Burung gagak (crow ataupun raven) dan burung jay termasuk dalam keluarga burung Corvidae. Kamu mungkin merasa kalauburungini agak menyeramkan. Tidak sedikit yang memandang burung ini sebagai burung pertanda kematian. Tapi ternyata mereka sangat pintar, cukup pintar untuk mencuri pernak-pernik dan makanan.
Sepanjang sejarah, orang-orang telah mengagumi kecerdasan dari burung-burung ini. Perlu diketahui, otak gagak hanya seukuran ibu jari manusia. Jadi, seberapa pintar mereka?
1. Sepintaranak berusia tujuh tahun.
Otak gagak mungkin tampak kecil jika dibandingkan dengan otak manusia karena ukuran otak dalam kaitannya dengan ukuran hewan. Kalau diukur berdasarkan perbandingan relatif terhadap ukuran tubuhnya, otak gagak dan otak primata ini sebanding. Menurut Profesor John Marzluff dari Laboratorium Konservasi Penerbangan Universitas Washington, seekor gagak pada dasarnya adalah seekor monyet terbang.
2. Bisamengenali wajah manusia.
Bisakah kamu sebagai manusia membedakan satu gagak dengan gagak lainnya? Dalam hal ini, gagak mungkin lebih pintar darimu karena mereka dapat mengenali wajah manusia secara individu.
Tim peneliti Marzluff menangkap gagak, menandai mereka, lalu membebaskannya. Selanjutnya anggota tim mengenakan topeng yang berbeda. Gagak-gagak itu akan menghampiri dan mengganggu orang-orang yang memakai topeng hanya jika topeng itu telah dipakai oleh seseorang yang telah mengacaukannya.
3. Merekasaling berkomunikasi satu sama lain.
Kalau kamu berpikir ada dua burung gagak yang memperhatikanmudan saling berbunyi seperti sedang membicarakanmu, bisa jadi hal itu benar. Kok bisa?
Dalam penelitian Marzluff, bahkan gagak yang tidak akan pernah ditangkap atau diganggu pun bisa menyerang para ilmuwan ini. Bagaimana cara gagak menggambarkan penyerang mereka ke gagak lain? Komunikasi gagak inilah yang kurang dipahami para peneliti. Intensitas, ritme, dan durasi cakar tampaknya membentuk dasar dari bahasa yang memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain.
4. Merekabisa mengingat apa yang kamu lakukan.
Ternyata gagak dapat menularkan dan meneruskan dendam kepada keturunannya, bahkan generasi gagak berikutnya yang diperalat oleh para ilmuwan bertopeng. Kasus dan bukti lain dari tajamnya ingatan gagak datang dari Chatham, Ontario. Sekitar setengah juta burung gagak akan berhenti di Chatham pada rute migrasi mereka, di mana hal tersebut mengancam tanaman pertanian warga sekitar. Walikota Chatham menyatakan perang terhadap gagak dan perburuan pun dimulai. Sejak itu, burung gagak yang biasanya melewati Chatham mulai terbang cukup tinggi untuk menghindari tembakan. Namun, ini tidak menghentikan mereka untuk meninggalkan kotoran di seluruh kota.
5. Mereka bisa memakai 'peralatan' dan memecahkan masalah.
Gagak adalah satu-satunya hewan non-primata yang bisa membuat dan menggunakan 'alat' baru dari benda-benda di sekitarnya. Selain menggunakan tongkat sebagai tombak dan kait, gagak akan menemukan cara untuk membengkokkan sebuah kawat untuk membuat alat, bahkan walaupun mereka belum pernah menemukan kawat sebelumnya.
Dalam dongeng Aesop tentang The Crow and the Pitcher, seekor gagak yang haus menjatuhkan batu ke dalam kendi air untuk menaikkan ketinggian air untuk minum. Para ilmuwan menguji apakah gagak asli benar-benar sepintar gagak dalam cerita ini. Mereka menempatkan makanan di dalam tabung yang dalam. Burung-burung gagak yang diuji kemudian menjatuhkan benda-benda padat ke dalam air sampai makanan itu terapung dan berada dalam jangkauan. Bayangkan, anak-anak manusia saja baru mendapatkan pemahaman tentang perpindahan volume ini di usia sekitar lima hingga tujuh tahun.
6. Gagakmerencanakan masa depan.
Merencanakan masa depan bukan hanya sifat manusia, gagak pun juga bisa. Gagak tidak hanya merencanakan apa yang akan dilakukan di masa depan tetapi juga mempertimbangkan pemikiran gagak lain. Ketika seekor gagak menyimpan makanan, ia melihat sekeliling untuk mengetahui apakah ia sedang diamati. Jika si gagak melihat hewan lain sedang menonton, gagak akan berpura-pura menyembunyikan harta karunnya, walaupun sebenarnya mereka akan benar-benar menyembunyikannya di balik bulunya. Burung gagak kemudian terbang pergi untuk menemukan tempat rahasia baru. Jika seekor gagak melihat gagak lain menyembunyikan hartanya, ia akan tahu tentang ini dan tidak akan tertipu. Sebagai gantinya, ia akan mengikuti gagak pertama untuk menemukan timbunan barunya.
7. Merekajago beradaptasi dengan keadaan sekitar.
Gagak telah beradaptasi dengan kehidupan di dunia yang didominasi manusia. Mereka memperhatikan apa yang kita lakukan dan belajar dari kita. Gagak terlihat menjatuhkan kacang di jalur lalu lintas, sehingga mobil akan melindasnya dan kacang akan terbuka. Ini sendiri mungkin membuat gagak lebih pintar daripada kebanyakan pejalan kaki. Dalam suatu penelitian, gagak juga diketahui bisa menghafal jadwal restoran dan hari buang sampah untuk memanfaatkan waktu pemulungan makanan yang prima.
8. Merekamengerti konsep analogi.
Kamu pasti tahu dan pernah melakukan tes potensi akademik. Nah, di dalam tes tersebut juga ada soal tentang konsep analogi. Gagak tidak mungkin mengalahkan manusia dalam tes standar, tapi mereka benar-benar memahami konsep abstrak, termasuk analogi.
Ed Wasserman dan timnya yang berbasis di Moskow melatih gagak untuk mencocokkan item yang sama satu sama lain (warna yang sama, bentuk yang sama, atau nomor yang sama). Selanjutnya, burung-burung itu diuji untuk melihat apakah mereka dapat mencocokkan objek yang memiliki hubungan yang sama satu sama lain. Misalnya, lingkaran dan kotak akan dianalogikan dengan merah dan hijau daripada dua jeruk. Gagak tersebut ternyata bisa mengaplikasikan konsep analogi dengan sangat baik, bahkan tanpa pelatihan sedikitpun.
Source
- https://www.thoughtco.com/crows-are-more-intelligent-than-you-think-4156896