Sebentar lagikita akan memperingati hari yang sangat istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, yakni Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Mungkin kita sering mempelajari sejarah Proklamasi Indonesia, dari zaman SD, SMP, hingga SMA, baik dari buku maupun dari uraian guru. Kita juga berusaha untuk menelaah berbagai macam keterangan tentang bagaimana sih Indonesia bisa terbebas dari penjajahan dan sebagaimana keras perjuangan nenek moyang kita untuk merebut Indonesia dari kekuasaan penjajah.
Tahukah kamu, nyatanya enggak semua dari seluk-beluk fakta sejarah Proklamasi dari dimulainya gagasan kalau Indonesia butuh merdeka, orang-orang yang memprakarsai kemerdekaan, sebagaimana kerasnya perjuangan kemerdekaan, dan pencapaiannya dalam mempertahankan kemerdekaan dibeberkan secara lengkap di sekolah.
Dilansir dari jadiberita.com, gramedia.com, dan careernews.com, berikut adalah fakta-fakta yang mungkin kamu sebagai orang Indonesia tulen enggak tahu mengenai hari kemerdekaan negaramu. Yuk, langsung simak uraiannya berikut ini.
1. Bapak Proklamator Indonesia, Ir Soekarno kala itu sedang sakit saat akan memproklamirkan kemerdekaan.
Image: berbagai sumber
Persiapan naskah Proklamasi sangat menguras jiwa dan tenaga. Sang Proklamator kemerdekaan Indonesia, Bung Karno pun jatuh sakit. Malarianya kambuh, suhu tubuh beliau meninggi dan sempat tidur terlelap selama 2 jam sebelum Upacara Kemerdekaan.
2. Upacara Proklamasi berlangsung secara sederhana.
image: berbagai sumber
Berbeda dengan sekarang tentunya, upacara kemerdekaan pada waktu itu, 17 Agustus 1945 dilaksanakan tanpa korps upacara, regu koor upacara, iring-iring pengibaran bendera, dan bahkan tiang benderanya hanya terbuat dari bambu kasar, katrol tiang dari gelas sahur Bung Hatta, dan benderanya terbuat dari seprai Fatmawati.
3. Naskah Proklamasi tulisan tangan Bung Karno dipungut dari tempat sampah.
image: berbagai sumber
Sebelum naskah Proklamasinya diketik oleh Sayuti Melik, naskah rancangan itu ditulis pada selembar kertas oleh Bung Karno yang didektekan oleh Bung Hatta. Usai mengetikkan naskah hasil coretan tangan Bung Karno itu, Sayuti berpikir mungkin tulisan tangan itu takkan diperlukan lagi, maka ia pun membuangnya ke tong sampah.
Untungnya naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, seorang putera asal Aceh yang juga adalah tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia. Takut akan dibuang kembali, Diah pun menyimpan naskah asli Proklamasi itu selama 49 tahun lamanya sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
3.Ini berarti naskah Proklamasi Indonesia ada dua.
image: berbagai sumber
Kedua naskah tersebut adalahsebuah naskah Proklamasi hasil klad (ditulis tangan) dan sebuah naskah Proklamasi otentik (diketik oleh Sayuti Melik). Dan sesuai dengan kenampakan kedua gambar di atas, pada poin kedua dan poin ketiga, untuk versi ketikan, kata yang tertulis 'hal2' diganti menjadi 'hal-hal'.
4. Calon Proklamator bukan hanya Bung Karno dan Bung Hatta.
image: berbagai sumber
Penyusunan naskah Proklamasi dihadiri oleh Achmad Soebardjo, Sayuti Melik, Soekarni, dan dua tokoh utama kemerdekaan Indonesia yakni Soekarno dan Mohammad Hata tentunya. Saat naskah final dan membutuhkan tanda tangan penanggung jawab, Soekarni dan dua kandidat lain menolak. Dan akhirnya Bung Hatta dan Bung Karno-lah yang akhirnya menandatangani naskah itu.
5. File dokumenter kemerdekaan tersimpan di bawah pohon.
image: berbagai sumber
Kita, bangsa Indonesia yang hidup pada masa kini patut bersyukur. Berkat aksi Frans Mendoer, sang fotografer pengabadi detik-detik mencegangkan kemerdekaan Indonesia, file foto dan rekaman video dokumenter itu aman. Itu adalah buah upaya Frans yang berhasil menyembunyikan file dokumenter itu di bawah pohon sebelum tentara Jepang mencoba merampas bukti sah kemerdekaan Indonesia itu darinya.
7. Beli sate 50 tusuk adalah perintah pertamanya sebagai Sang Presiden.
image: berbagai sumber
Pada tanggal 18 Agustus 1945, oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Bung Karno sah menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Setelah penetapan itu perintah dari presiden pertama Indonesia bukanlah pernitah untuk segera membentuk kabinet kerja, mempersiapkan beberapa rapat penting, atau pun menetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun perintah Bung Karno yang paling pertama pada masa kepemimpinannya adalah untuk memesan 50 tusuk sate. Tanpa pikir panjang dan rasa canggung beliau pun langsung jongkok di pinggir parit dan makan satenya.
8. Suara Bung Karno saat membaca teks Proklamasi bukanlah hasil rekaman Upacara Proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945.
image: berbagai sumber
Ide perekaman ulang dari suara pembacaan teks Proklamasi adalah milik Yusuf Ronodipuro, sang pendiri RRI (Radio Republik Indonesia), yang pada awalnya ide itu tidak disetujui oleh Bung Karno karena menurutnya pembacaan teks Proklamasi hanya berlaku sekali saja dan tidak bisa diulang. Namun, berkat kepiawaian Yusuf dalam berargumentasi akhirnya Bung Karno pun menyetujui usulnya. Tepat pada tahun 1950, 5 tahun setelah kemerdekaan, dilaksanakanlah proses rekaman ulang itu, dan pada tahun 1959 hasil rekaman itu dilipatgandakan lalu disebarluaskan hingga saat ini.
Source
- http://jadiberita.com/69347/fakta-fakta-proklamasi-yang-tersembunyi.html
- https://careernews.id/youknow/view/2707-5-Fakta-Tersembunyi-di-Balik-Proklamasi-Kemerdekaan-RI
- https://www.gramedia.com/blog/kisah-unik-tidak-kamu-tahu-tentang-kemerdekaan-indonesia/#gref