Sidoarjo merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 634,4 km2dan berbatasan dengan Surabaya dan Gresik di sebelah Utara, selat Madura di Timur, Kabupaten Pasuruan di Selatan, dan Kabupaten Mojokerto di sebelah Barat. Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18 kecamatan dan 353 kelurahan dengan jumlah penduduk lebih dari 2,2 juta jiwa.
Kondisi dan suasana Kabupaten Sidoarjo tidak berbeda jauh dari Surabaya yang dipenuhi dengan bangunan industri, gedung-gedung tinggi, serta fasilitas-fasilitas umum dan infrastruktur yang lengkap. Sidorajo semakin dikenal oleh banyak orang Indonesia dan warga mancanegara dengan adanya tragedi lumpur Lapindo yang sampai sekarang belum juga usai.
Ketika kamu mampir ke Sidoarjo,preferencetempat jalan-jalan kamu bukan hanya Lumpur Lapindo saja,ada tempat-tempat wisata keren lain yang wajib kamu singgahi di Sidoarjo, seperti Museum Mpu Tantular, Candi Pari, Kampoeng Batik Jetis, Kebun Cokelat Balongbendo, serta monumen Jayandaru di alun-alun Sidoarjo. Buat kamu yang berencana melanjutkan studi ke perguruan tinggi, jangan dikira Sidoarjo tak punya universitas. Ada empat universitas ternama di Sidoarjo, yakni Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Universitas Nahdlatul Ulama' Sidoarjo (UNUSIDA), Universitas Ma'arif Hasyim Latif (UMAHA), serta Universitas Sunan Giri (UNSURI).
Membicarakan suatu daerah rasanya tak lengkap kalau tidak membahas kulinernya. Untuk urusan kuliner, Sidoarjo pun tak kalah dengan kota-kota lain di Indonesia. Ada beberapa makanan yang wajib kamu cicipi ketika datang ke kabupaten yang sudah berusia 160 tahun ini. Identitas kuliner khas Sidoarjo terpampang jelas pada lambang daerahnya, yakni ikan bandeng dan udang.
Sidoarjo memang terkenal dengan ikan dan seafood-nya. Meskipun telah menjadi salah satu pusat industri di Indonesia, masih banyak warga Sidoarjo yang berprofesi sebagai nelayan dan yang membudidayakan beberapa jenis ikan di tambak atau kolam. Kuliner di Sidoarjo didominasi oleh makanan berbahan dasar ikan dan seafood. Penasaran apa saja santapan khas Sidoarjo? Berikut daftarnya.
1. Lontong kupang.
Makanan khas Sidoarjo yang pertama, tak lain dan tak bukan adalah lontong kupang. Jangan ngaku orang Sidoarjo atau pernah berkunjung ke Sidoarjo kalau belum mengenal dan mencicipi sajian yang satu ini.
Sesuai dengan namanya, makanan ini terdiri dari irisan lontong yang disiram dengan kuah yang berisi kupang. Kemudian ditaburi singkong serut yang digoreng serta bawang goreng di atasnya. Tak lupa diberi sambal petis sebagai pelengkapnya. Hmmm... rasanya gurih dan manis, dijamin bikin kamu ketagihan.
Kupang sendiri merupakan hewan laut sejenis kerang yang berukuran kecil. Spesies ini banyak ditemukan di perairan sekitar Sidoarjo, Surabaya, dan Madura. Orang Sidoarjo sangat familiar dengan kupang. Selain dimasak menjadi lontong kupang, masyarakat Sidoarjo juga mengolah kupang menjadi petis yang kemudian dipasarkan hingga ke luar Jawa Timur.
Jika kamu ingin mencicipi nikmatnya lontong kupang ini, tak perlu susah-susah mencarinya. Makanan ini sangat mudah kamu temui di pinggir-pinggir jalan di Sidoarjo, baik pedagang kaki lima maupun warung dan rumah makan. Satu porsi lontong kupang biasa dijual dengan harga mulai dari Rp8 ribu rupiah saja loh.
2. Bandeng presto.
Menu yang kedua ini juga tidak kalahfamousdari lontong kupang. Apalagi kalau bukan bandeng presto. Bandeng presto adalah olahan bandeng yang dibuat dengan cara membumbui bandeng dengan bawang putih, bawang merah, kunyit, kemiri, ketumbar, jahe serta garam kemudian dimasak dengan menggunakan panci presto selama kurang lebih 2 jam.Panci presto ini mampu menghantarkan panas yang tinggi sehingga membuat daging bandeng lunak dan empuk serta duri (tulang ikan) bandeng bisa hancur dan dapat dimakan.
Setelah dimasak dengan panci presto, bandeng dibalut dengan campuran adonan terigu dan telur kemudian digoreng hingga warnanya kecokelatan. Bagaimana rasanya? Gurih dan kaya rempah, nikmatdehpokonya. Bandeng presto cocok dijadikan lauk untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Biasanya, bandeng presto disajikan dengan sambal terasi uleg atau sambal bajak khas Sidoarjo yang semakin menyempurnakan kelezatannya.
Bandeng presto ini juga bisa kamu jadikan oleh-olehloh. Kamu bisa membelinya di pasar-pasar maupun di toko pusat oleh-oleh khas Sidoarjo dengan harga mulai dari Rp10-30 ribu rupiah tergantung ukuran bandengnya.
3. Otak-otak bandeng.
Sajian yang ketiga ini super spesial dan sangat digemari masyarakat Sidoarjo. Otak-otak bandeng. Proses pembuatannya terbilang cukup rumit dan memakan waktu yang lama karena kita harus mengeluarkan daging bandeng dari kulitnya. Kemudian daging tersebut dicampur dengan bahan-bahan seperti santan, kelapa parut, telur ayam dan bumbu halus yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, lengkuas, kemiri, ketumbar, gula pasir dan garam. Setelah daging dan bumbu tercampur, daging bandeng dimasukkan kembali kekulit bandeng melalui kepala, lalu dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus selama 15 menit. Otak-otak kemudian digoreng dengan balutan tepung dan telur.
Otak-otak bandeng memiliki rasa gurih, manis, serta kaya rempah. Makanan ini juga sangat cocok dijadikan buah tangan untuk keluarga dan sahabat. Kamu bisa membelinya di pasar, rumah makan, maupun toko pusat oleh-oleh di Sidoarjo dengan harga sekitar Rp10-30 ribu.
4. Bandeng asap.
Kuliner khas Sidoarjo yang keempat adalah bandeng asap. Ikan bandeng dibelah dikeluarkan isi perutnya kemudian diberi bumbu sederhana seperti bawang putih dan ketumbar, setelah itu diasap menggunakan arang. Aroma khas yang tercium pada bandeng asap khas Sidoarjo biasanya berasal dari arangnya. Penjual tidak menggunakan arang biasa yang berasal dari kayu, melainkan arang yang berasal dari batok kelapa.
Bandeng asap cocok disantap dengan nasi panas dan sambal terasi atau sambal bajak. Paling pas untuk makan malam dengan angin malam yang sepoi-sepoi, dijamin nikmat. Jika sedang berjalan-jalan di Sidoarjo, sempatkan membeli bandeng asap di pinggir jalan atau di rumah makan. 1 ekor bandeng asap dibanderol dengan harga mulai Rp12-30 ribu tergantung ukurannya. Terjangkau, bukan?
5. Steak bandeng.
Selanjutnya, masih tentang ikan bandeng. Menu kelima ini cukup unik dan kreatif. Jika ketiga olahan bandeng sebelumnya dimasak ala Indonesia, maka menu yang satu ini dimasak dan dikreasikan ala hidangan western.
Steak bandeng merupakan olahan bandeng yang kekinian. Dibuat dengan cara membelah dua ikan bandeng, mengambil tulangnya, kemudian bandeng di panggang layaknya steak daging dan disajikan dengan sayur-sayuran seperti jagung, wortel dan buncis tumis, dan disiram dengan saus steak yang biasanya terbuat dari krim dan jamur.
Yummy, ikan khas Sidoarjo disulap menjadi hidangan ala Eropa yang memanjahkan lidah dengan rasanya yang gurih dan saus yangcreamy. Jika kamu tertarik merasakan kelezatan hidangan ini, kamu bisa mengunjungi Rumah Makan Asap-Asap di kawasan Taman Pinang Sidoarjo. 1 porsi steak bandeng dijual dengan harga Rp37 ribu.
6. Sate kerang.
Kelar sudah pembahasan mengenai bandeng, kita berlanjut ke sate kerang. Nelayan di Sidoarjo menangkap berton-ton kerang setiap harinya. Pemasarannya tidak hanya di daerah Sidoarjo saja, tetapi hingga ke luar Jawa Timur.
Melimpahnya kerang di lautan sekitar Sidoarjo membuat harga pasaran kerang tidak terlalu mahal di kabupaten ini. Salah satu olahan kerang yang paling populer adalah sate kerang. Daging kerang dipadu dengan macam-macam bumbu seperti jahe, lengkuas, serai, daun salam, bawang merah, bawang putih, serta asam jawa menghasilkan sate kerang dengan rasa manis, pedas dan gurih.
Di Sidoarjo, sangat mudah kamu temukan sate kerang di warung-warung yang menjual lontong kupang dan lontong balap, di angkringan hingga warung kopi di pinggir jalan. Sate ini cocok dijadikan cemilan di malam hari maupun pendamping nasi.
7. Kerupuk udang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Sidoarjo merupakan salah satu daerah penghasil udang terbesar di Indonesia. Sidoarjo juga dikenal sebagai daerah produsen kerupuk. Di Sidoarjo masyarakatnya memproduksi kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk kupang, kerupuk puli, hingga kerupuk samiler. Yang paling sering dijadikan oleh-oleh adalah kerupuk udang.
Kerupuk udang memiliki rasa yang gurih, renyah, dan nikmat. Tersedia berbagai ukuran kerupuk udang. Ukuran kecil biasanya untuk taburan hidangan seperti tahu tek dan gado-gado, ukuran sedang biasanya untuk camilan dan suguhan, sedang ukuran besar biasanya untuk teman makan soto dan rawon.
Rugi rasanya kalau kamu berkunjung ke Sidoarjo tetapi tidak mencicipi lezatnya kerupuk udang dan membelinya untuk oleh-oleh buat keluarga dan orang terdekat. Datangi toko pusat oleh-oleh di sekitar alun-alun Sidoarjo dan kamu akan menemukan beragam kerupuk udang, baik yang mentah maupun yang matang dan siap makan.
8. Wader kriuk.
Last but not least,kuliner Sidoarjo yang satu ini pun tak boleh kamu lewatkan. Terbuat dari ikan wader segar yang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, penyedap rasa, dan digoreng dengan tepung.Wader kriuk memiliki rasa gurih asin serta tekstur yang garing dan krispi, cocok untuk ngemilsaat santai maupun untuk lauk dengan dicocol saus cabai.
Di Sidoarjo, kamu bisa merasakan nikmatnya wader kriuk di toko pusat oleh-oleh Sidoarjo dengan harga mulai Rp15-30ribu tergantung berat dan kemasannya. Wader kriuk juga sangat cocok kamu beli untuk oleh-oleh karena bisa tahan hingga beberapa hari.
Source
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sidoarjo