Jawa Barat kaya akan keberagaman budaya.Dari angklung sampai wayang cepot, semua menggambarkan ciri khas Jawa Barat yang sesungguhnya. Salah satu kebudayaan asli Jawa Barat yang masihpatut dikenang adalah permainan tradisional.
Seiring perkembangan zaman, keberadaan permainan tradisional khas Jawa Barat mulai ditinggalkan. Hadirnya game online diduga menjadi salah satu penyebab peminat permainan tradisional semakin minim. Akibatnya sebagian orang merasa bermain permainan tradisional itu ketinggalan zaman dan dianggap membosankan. Maka dari itu, bermain permainan tradisional tidak hanya sekadar bermain sampai selesai. Kita juga patut untuk ikut melestarikan permainan tradisional agar dapat diperkenalkan ke generasi selanjutnya.
Berbeda dengan permainan di era sekarang ini yang serba teknologi, permainan tradisional tidak memerlukan peralatan canggih dan tinggal mencari bahan seadanya untuk membuat permainan sendiri tanpa ribet. Kemudian ajak teman-teman sekitar rumah untuk ikut bermain bersama biar meramaikan suasana permainan tradisional seperti dulu kala.
Manfaat dari bermain permainan tradisional yaitu diajarkan untuk memahami strategi, kekompakan, dan belajar arti kehidupan di luar rumah. Di luar itu, kamu bisa menambah pertemanan sekaligus belajar arti kekalahan ataupun kemenangan dari permainan tradisional sehingga kebiasaan displin sudah ditanamkan sejak dini.
Jadi, bermain permainan tradisional terasa menyenangkan dan mengenalkanmu pada dunia luar agar tidak menjadi kaum malas gerak ataupun hanya berdiam diri di rumah saja.Biar tidak penasaran, berikut ini sembilan permainan tradisional khas Sunda yang wajib kamu mainkan dari sekarang.
1. Tokecang.
Foto: www.youtube.com
Tokecang atau lebih disebut sebagai tokek makan kacang adalah permainan yang populer di Indonesia.Cara memainkan Tokecang cukup mudah, yaitu setiap orang harus saling berhadap-hadapan dengan berpasang-pasangan sambil berpegangan tangan. Biar tambah seru, menyanyikan Tokecang adalah tradisi yang pantang untuk dilewatkan. Tujuannya agar menghilangkan rasa bosan sekaligus relaksasi pikiran dari aktivitas yang padat.
Setelah menyanyikannya, setiap pasangan harus berbalik arah sambil memutarkan tangannya hingga ke belakang barisan. Apabila sudah memasukisapariuk kosongmaka setiap pasangan wajib mengangkat tangan sebagai tanda selesai. Jika masih dilanggar maka menyanyikan Tokecang sampai selesai adalah hukuman yang wajib diterima.
Sebagai info, makna di balik tokecang adalah kamu tidak boleh berbuat rakus atau tamak dalam mengambil kesempatan. Prinsip utamanya wajib berbagi pada sesama tentang ilmu yang dipelajari dan jangan menganggap diri sebagai orang yang superior di antara orang lain. Anggap saja bermain tokecang itu seperti belajar berbagi kebaikan.
2. Gobak sodor.
Foto: www.inibaru.id
Pada umumnya gobak sodor dimainkan oleh dua grup dengan anggota masing-masing 3-5 orang. Kedua grup tersebut di antaranya adalah tim jaga dan tim lawan. Sebagai tim jaga, setiap peserta harus menjaga garis wilayahnya biar tidak ditembus oleh lawan. Sementara tim lawan harus bersusah payah untuk melewati pertahanan tim jaga dengan syarat dilarang berada di wilayah start.
Dalam menentukan siapa juaranya, tim lawan bisa dinyatakan sebagai pemenang jika salah satu anggotanya bebas dari sentuhan tim jaga dan sukses menembus garis finish.Tidak mau kalah dari mereka, tim jaga bisa meraih kemenangan jika berhasil menahan langkah tim lawan dengan rapat tanpa kecolongan.
Sebagai pembelajaran, gobak sodor menanamkan artinya kedisplinan sejak dini, yaitu harus mengambil kesempatan secepat mungkin sebelum direbut oleh orang lain dan jangan terlambat dalam mengambil keputusan. Jadi, bermain gobak sodor harus mengutamakan strategi jitu dan kekompakan tim.
3. Pepeletokan.
Foto: donalobox.blogspot.com
Ingin merasakan perang-perangan ala film Rambo? Pepeletokan solusinya! Senjata yang terbuat dari batangan bambu ini sangat familiar di kalangan anak-anak. Mereka biasanya memainkan pepeletokan di saat menjelang magrib. Bunyinya yang meletup serta pelurunya berbahan dasar adonan kertas atau biji jambu menggambarkan ciri khas pepeletokan.
Sama seperti menembak, kamu tinggal memasukkan peluru ke dalam lubang larasnya lalumemintal kecil pelurunya dengan didorong sampai ke ujung laras. Biar menembaknya semakin leluasa, kamu tinggal mengisi ulang peluru lagi lalu mengarahkan sasarannya dengan tepat.
Agar suaranya terdengar nyaring, tambahkan juga daun pandan dengan dilipat kerucut. Kemudian jangan lupa tusukkan pelatuknyasampai sekuat tenaga. Ingat, sasarannya jangan sampai mengenai mata karena kalau kena mata maka bisa berakibat kebutaan permanen. Jadi bermain pepeletokan harus tahu sasarannya terlebih dahulu supaya tidak asal main tembak.
4. Jajangkungan.
Foto: negeriindonesiaasli.blogspot.com
Mirip dengan egrang, jajangkungan adalah permainan yang menguji ketahanan, terutama untuk keseimbangan tubuh. Dengan mengandalkan bambu yang ukurannya setinggi orang dewasa, kamu harus menaikinya sesuai kemampuan. Biar dianggap lebih kuat, pegang bambunya sekuat tenaga sambil jalan perlahan-lahan. Jangan lupa juga pedalnya diinjak sebagai media pertahanan.
Agar semakin menarik, jajangkungan bisa dimainkan secara berpasangan. Langkah pertamanya adalah balapan jajangkungan sampai jauh. Berbeda dari yang lain, peserta boleh menendang bambu sepuasnya asalkan jangan membuat lawan jatuh, apalagi cedera. Yang jelas jajangkungan mengutamakan ketahanan fisik dan persaingan sehat tanpa saling mencela satu sama lain.
Sekadar mengingatkan, hanya segelintir orang saja yang mampu menaiki engrang selama beberapa jam. Tipe ini biasanya dihuni oleh orang-orang dengan kaki yang kokoh seperti besi. Sementara yang lainnya hanya berkisar satu detik saja sehingga mudah terjatuh dan tidak jarang pernah merasakan cedera lutut saat pertama kali bermain jajangkungan. Intinya adalah bermain jajangkungan harus siap jatuh dan perlu ketahanan fisik kuat.
5. Pacublak-cublak uang.
Foto: budayajawa.id
Berbeda dengan saweran yang didominasi oleh orang dewasa, anak-anak juga tidak mau ketinggalan dalam urusan uang. Perbedaannya adalah mereka tidak menyebarkan uang di tanah melainkan hanya mengucapkan uang sebagai tanda dimulainya pacublak-cublak uang. Jadi jangan anggap mereka lagi bagi-bagi uang, ya!
Sebagai langkah awal, anak-anak mulai berkumpul membentuk lingkaran lalu salah satu dari mereka berperan sebagaijojodogyang bertugas untuk memegang barang sambil membungkuk di tengah barisan. Sembari mengepalkan tangan ke arah jojodog, anggota lainnya wajib menyanyikan lagu Pacublak-cublak Uang dengan kompak. Sebagai tambahan, setiap anggota diberi batu kecil untuk menjawab barang yang disembunyikan oleh jojodogsupaya ketahuan hasilnya.
Jika tebakannya benar maka anggota yang menjawabnya harus mendapat giliran serupa. Apabila tebakannya salah maka harus diulangi lagi sampai jawabannya benar. Yang jelas pacublak-cublak uang mengajarkan kita tentang arti membaca pikiran orang lain dan melatih mental supaya lebih berani dalam menghadapi tantangan hidup.
6. Paciwit-ciwit lutung.
Foto: initasik.com
Paciwit-ciwit lutung adalah permainan yang paling unik di antara permainan lainnya. Mencubit tangan teman dari bawah hingga ke atas adalah ciri khas dari paciwit-ciwit lutung yang sesungguhnya. Walaupun menimbulkan rasa sakit, efek cubitannya malah terasa enak dan rasanya seperti digigit semut. Belum lagi kalau ditambah dengan pegalnya lengan akibat keasyikan bermain paciwit-ciwit lutung. Pokoknya tambah seru deh bagi kamu yang berjiwa pemberani!
Manfaat dari paciwit-ciwit lutung adalah kamu merasakan bagaimana hidup berada di atas sebagai orang sukses dan berada di bawah sebagai orang yang baru merintis karier. Ibaratnya adalah kamu merasakan penderitaan pahit orang lain sekaligus mulai berpikir kreatif dari sekarang agar dapat dihargai oleh orang lain dengan segudang prestasi.
7. Sorodot gaplok.
Foto: ayosemarang.com
"Melempar batu adalah jalan ninjaku,"begitulah ungkapan pemain sorodot gaplok yang merasakan sensasi melempar batu tanpa rasa sakit. Dibandingkan dengan permainan tradisional lain, bermain sorodot gaplok memang gampang-gampang susah. Sembari menaruh batu di atas punggung kaki, kamu harus melemparkannya ke batu lawan. Cara termudahnya adalah mendekati garis lempar dengan gaya engklek atau badan sedikit menunduk.
Jika gagal mengenai batu lawan maka sebaiknya melempar lagi sampai batu lawan benar-benar jatuh. Biar lebih mudah, posisi jongkok dan melemparkan batu lewat kolong kaki adalah pilihan dalam menjatuhkan batu secara bersamaan. Syaratnya adalah harus tepat sasaran dan konsentrasi.
Pemenang akan ditentukan jika semua batu lawan dijatuhkan tanpa tersisa sedikit pun. Kalau tidak ada pemenang maka tim penjaga yang akan ambil alih tim utama sorodot gaplok.
Sekedar mengingatkan, sorodot gaplok mengajarkan tentang kepimimpinan, kreativitas, dan meningkatkan jiwa sportivitas tanpa kericuhan.
8. Ngadu karbit.
Foto: srielzayazid.blogspot.com
Sama halnya dengan pepeletokan, ngadu karbit adalah permainan favorit di bulan Ramadan. Meriam yang terbuat dari pohon kapuk ini sering mengeluarkan dentuman yang bunyinya hampir mengalahkan suara konser musik rock. Rahasianya adalah meriamnya selalu ditutupi oleh ilalang sebagai penahan panas dan nantinya suara yang dihasilkan bakal terdengar keras dan besar.
Meskipun terasa menyenangkan, ngadu karbit sangat tidak baik untuk kesehatan. Dampaknya adalah terjadinya gangguan pendengaran pada telinga dan mendadak serangan jantung. Jadi berhati-hatilah dalam bermain ngadu karbit dan disarankan berada di tempat aman biar tidak menimbulkan kebisingan.
Source
- https://salamadian.com/permainan-tradisional-sunda-jawa-barat/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Kaulinan_Sunda