Indonesia memang kaya akan adat dan tradisi, mulai dari Sabang sampai Merauke banyak sekali jenis adat dan tradisi yang tentu saja berbeda setiap daerah. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental akan adat tradisi adalah di Pulau Jawa. Adat tradisi yang bahkan masih dipercaya sampai sekarang adalah Primbon Jawa.
Mungkin bagi kamu yang berasal dari luar Jawa tidak asing lagi dengan istilah Primbon Jawa karena pada beberapa tahun yang lalu, Primbon Jawa kerap diiklankan di televisi swasta Indonesia. Ketik REG (spasi) Primbon Jawa dan kirim ke 9090, masih ingatkah kamu dengan kalimat itu? Pastinya ingat dong.
Primbon Jawa memang erat kaitannya dengan masalah asmara, misalnya adalah menentukan tangga pernikahan. Menurut ajaran Primbon, setiap mempelai yang akan menikah punya weton dan tanggal menikah mereka harus disesuaikan dengan weton mereka agar tidak terjadi hal-hal yang buruk. Misalnya weton mempelai adalah Senin pahing dan Kamis legi, maka tanggal mereka akan menikah harus Sabtu wage.
Ajaran Primbon yang bila dilanggar akan berakibat buruk adalah nekat menikah di Bulan Sura. Sebetulnya Bulan Sura adalah bulan yang baik karena bertepatan dengan tahun baru Islam. Namun menurut ajaran Primbon, seseorang yang menikah pada Bulan Sura, pernikahan mereka tidak akan langgeng. Selain itu pada Bulan Sura, masyarakat Jawa akan menyucikan barang pusaka seperti Keris di Kraton Yogjakarta.
Namun sebelum kamu percaya terhadap Primbon Jawa, 8 pertanyaan ini harus kamu tanyakan pada dirimu sendiri. Seperti yang telah penulis lansir dari primbon.com dan boombastis.com, Jumat (9/9), berikut ini 8 pertanyaan yang dimaksud.
1. Siapa yang membuat ramalan Primbon di majalah hingga koran?
Sebenarnya siapa yang membuat ramalan primbon di majalah hingga koran? Mungkinkah freelance atau memang ahli dalam bidang Primbon Jawa? Kemudian adakah patokan dalam membuat ramalan Primbon? Hmm semua itu masih dipertanyakan hingga saat ini.
2. Ada ramalah Primbon bilang Kamu cocok kerja di udara, lantas apa perlu kita percaya?
Cocok kerja di udara, mungkin maksudnya jadi pilot hingga pramugari. Tentu saja jika kita mendapat ramalan seperti itu akan senang bukan kepalang, tapi apakah perlu dipercaya? Percaya atau tidak itu tergantung pada dirimu sendiri, tapi yang terpenting jangan terfokus pada itu saja. Jika kamu percaya, maka segala macam cara akan dilakukan untuk menjadi pilot, dari halal hingga haram yang tentu saja akan berdampak buruk bagi kamu sendiri. Ingat, setiap rezeki sudah diatur oleh sang pencipta.
3. Benarkah Primbon membantu percintaan atau malah menghalangi?
Jika sepasang muda mudi sudah saling suka dan menjalin hubungan serius ke jenjenag pernikahan, namun pada suatu ketika salah satu orang tua bertanya rumahmu menghadap ke mana? kemudian dijawab menghadap selatan. Karena dianggap rumah yang menghadap selatan rezekinya kurang lancar dan pada akhirnya pasangan itu gagal menikah karena salah satu orang tua tidak setuju dan percaya primbon.
Padalah rumah menghadap mana saja adalah sama, pasalnya juga tergantung pada letak tanah dan lingkungna sekitarnya. Hal tersebut bukannya membantu percintaan justru menghalangi pernikahan, ya? Duh kasihan banget kalau jadi korban Primbon.
4. Apa benar Primbon Jawa bisa digunakan untuk berjudi?
Apakah primbon juga bisa digunakan untuk berjudi atau togel? Jika sudah kalah banyak dan ingin menang, tak jarang para penjudi mempercayai hal-hal yang terbilang aneh. Misalnya, ketika di kuburan terdengar suara tokek sebanyak 6 kali, maka ia akan bertaruh untuk nomor 6 bila ia berjudi angka atau togel. Hmm aneh-aneh saja ya.
5. Adakah ajaran Primbon yang lain?
Misalnya ketika kamu ngulek sesuatu pakai munthu atau cobek dan munthu-nya patah, maka kesialan dan hal buruk akan menghampirimu. Maka, untuk mengatasi dan membuang hal buruk itu kamu diwajibkan mengikuti ritual-ritual khusus. Menggunakan kembang 7 rupa dan dibacakan mantra oleh dukun merupakan hal yang wajib. Bahkan yang paling ekstrem adalah membasuh semua yang ia pakai ketika mematahkan munthu tersebut. Mulai dari pakaian hingga perhiasan harus dibuang untuk menolak kesialan dan hal buruk. Duh jadi rugi ya kalau pas pakai kalung, cincin, dan gelang emas.
6. Apakah ajaran Primbon berubah dari masa ke masa?
Apakah ajaran Primbon juga mengikuti perkembangan zaman? Sepertinya hanya menyesuaikan saja, pasalnya dalam adat Jawa dewasa ini, misalnya pernikahan tradisi Jawa hanya menggunakan sebagian tradisi saja. Kalau mengikuti tradisi yang sebenarnya dan keluarga sedang kesulitan ekonomi tentu saja akan memberatkan. Tapi sebagian besar perhitungan weton masih berlaku hingga sekarang.
7. Bisakah ajaran Primbon digunakan di luar Jawa?
Sepertinya Primbon Jawa dewasa ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia, hal itu dapat dilihat di tanggalan yang digunakan masyarakat Indonesia. Setiap tanggal tak hanya bertuliskan hari, melainkan juga pahing, wage, pon, kliwon, dan legi yang merupakan bagian dari Primbon Jawa. Tak jarang juga di luar Jawa ada pasar yang hanya ada setiap pahing saja.
8. Bagaimana rekasimu ketika seseorang tak percaya Primbon hingga meremehkannya?
Dianggap tradisi yang sudah usang, maka tak ayal banyak juga yang meremehkan bahkan mencibir seseorang yang masih percaya akan Primbon Jawa. Terkadang Primbon Jawa dibenturkan dengan ajaran agama, padalah dua hal itu sangat berbedal. Primbon Jawa adalah adat, semestinya adat dihormati walau kamu tidak mengikutinya ya.
Source
- www.primbon.com/ramalan_weton.htm
- https://www.boombastis.com/kitab-primbon/70859