Kamu tentu sudah tidak asing dengan kata "trauma". Secara sederhana trauma bisa diartikan kapok dan ketakukan untuk mengulangi suatu hal. Trauma adalah hasil dari situasi yang membuat seseorang tertekan atau stres berlebih yang mana terkadang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya dan hal tersebut terjadi berulang atau intensitas sering.
Contoh sederhana yang dapat memicu trauma yaitu peristiwa meninggalnya seseorang, penolakan oleh seseorang yang sangat kamu sayang, akhir tragis dari sebuah asmara, dan lain sebagainya. Trauma dapat sembuh namun biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Trauma yang masih membekas sebenarnya memberikan efek kurang baik terhadap kesehatan mental. Lalu, kira-kira apa gejala jika kamu punya trauma yang belum terobati? Berikut rangkumannya mengutip dari Psych2go.
1. Kamu cenderung menolak perubahan baik.
Kamu cenderung takut akan sebuah perubahan walau itu hal baik. Kamu merasa curiga dan berekspektasi buruk dengan perubahan itu. Kamu memiliki perasaan malu dan bersalah saat merayakan keberhasilanmu, kamu melabeli dirimu tidak siap untuk sebuah perubahan dan merasa tidak layak untuk bahagia.
2. Kamu merencakan segala sesuatu terlebih dahulu.
Kamu kecewa dan frustasi apabila sesuatu terjadi tidak sesuai ekspektasimu. Karena ada rasa trauma kamu mencoba mengendalikan segala sesuatu termasuk dalam hal kecil dan sesuatu yang berada di luar kemampuanmu.
3. Kamu begitu takut pada kegagalan.
Punya rasa takut itu wajar, namun dikatakan tidak wajar apabila rasa takut itu melebihi motivasi untuk bisa berhasil. Situasi seperti ini dapat menciptakan sifat perfeksionisme dan kegelisahan. Trauma yang tidak terobati menumbuhkan bibit keyakinan negatif pada diri sendiri.
4. Kamu punya ketakutan yang besar dengan kesuksesan.
Foto: wellbeing.com.au
Kamu punya ketakutan jika kehilangan sesuatu yang telah kamu miliki bahkan belum pernah kamu capai. Karena dihantui rasa takut yang cukup besar kamu begitu khawatir untuk mencoba sesuatu yang baru.
5. Kamu memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi.
Trauma memiliki efek psikologis yang merusak, tak jarang membuat seseorang sulit berkonsentrasi.
6. Kamu sulit meminta bantuan orang lain.
Foto: franksonnenbergonline.com
Biasanya pada korban pelecehan dan penganiayaan, mereka cenderung sungkan meminta bantuan dengan apa yang terjadi pada mereka dan perasaannya. Kamu takut ditolak, dihakimi, dan dipandang lemah oleh orang-orang di sekitarmu.
7. Entah sadar atau tidak, kamu sering melukai diri sendiri atau orang lain.
Karena trauma yang tak terselesaikan kamu cenderung menjadi orang yang labil, di luar kendali, dan begitu sensitif. Kamu kehilangan kesabaran, merusak barang di sekitarmu, dan bahkan mungkin melukai diri sendiri.
8. Kamu berjuang dengan harga diri rendah.
Foto: mindful.org
Kamu berusaha untuk tetap merasa baik-baik saja jika pelecehan itu dilakukan oleh orang yang kamu sayangi. Kamu mematok harga diri yang begitu rendah dan perasaan yang tidak berharga.
9. Ada gejala psikologis lain yang tidak dapat dijelaskan.
Menurut penelitian, rasa cemas, depresi, pemisahan diri, depersonalisasi, serangan panik, kilas balik yang sering terjadi, mimpi buruk, dan tekanan emosional umum terjadi pada pasien PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
Menyembuhkan trauma secara mandiri memang sulit, ada baiknya meminta bantuan pada mereka yang profesional. Penyembuhan dari trauma membutuhkan waktu dan usaha. Merawat kesehatan mental juga penting karena mental yang sehat menciptakan pikiran yang damai.
Source
- https://www.youtube.com/watch?v=Guns-xzoaVc