Tentu kita sudah tidak asing dengan istilah kanker. Kanker adalah istilah untuk penyakit degeneratif yang ditandai dengan berkembangnya sel abnormal dalam tubuh. Dewasa kini kanker menyerang tidak mengenal usia, kanker dapat terjadi pada dewasa hingga anak-anak. Kanker pada anak sendiri merupakan penyakit kanker yang muncul pada usia anak hingga remaja. Nah, berikut 6 fakta tentang kanker pada anak yang perlu kita ketahui.
1. Hari Kanker Anak Internasional diperingati setiap tanggal 15 Februari.
Hari Kanker Anak Internasional diperingati tanggal 15 Februari setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan pada anak dan remaja penderita kanker, anak dan remaja penyitas kanker, serta keluarga penderita. Peringatan ini biasanya identik dengan simbol pita kuning. Yuk, sama-sama kita berikan perhatian pada anak-anak maupun keluarga dengan anak yang menderita kanker!
2.16.000kasus kaker pada anak Indonesia tahun 2013.
Menurut Riskesdas 2013, penderita kanker anak mencapai lebih dari 16.000 kasus. Jumlah yang cukup banyak ya. Nah, sebagian besar atau sekitar 30% anak penderita kanker adalah anak yang menderita leukimia atau kanker sel darah putih. Selain leukimia, jenis kanker yang sering terjadi pada anak antara lain adalah kanker sistem saraf pusat, neuroblastoma, wilms tumor, lymphoma, serta retinoblastoma.
3. Penyebabkanker pada anak belum pasti.
Sayangnya hingga saat ini penyebab kanker pada anak belum diketahui pasti. Namun menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menurun (P2PTM) Kemenkes RI, dr Cut Putri Arianie MH Kes, terdapat interaksi 4 faktor yang diduga menyebabkan kanker, yaitu faktor genetik, zat kimia, virus, serta paparan radiasi.
4. Tanda dangejala kanker pada anak yang perlu diwaspadai orang tua.
Apa tanda dan gejala pada anak yang perlu kita waspadai? Nah, apabila anak mengalami tanda dan gejala meliputi tidak dapat BAK atau keluar darah saat BAK, muncul benjolan aneh, nyeri perut berkelanjutan, pusing berkelanjutan, memar tiba-tiba, perdarahan tiba-tiba, merasa lelah setiap saat, sering terjadi infeksi atau sering sakit, demam tinggi, penurunan berat badan, serta sulit bernafas. Jika terdapat tanda dan gejala tersebut jangan takut, segera periksakan ke dokter karena kanker yang terdeteksi dini memiliki kesempatan pengobatan yang lebih baik.
5. Radiasi, kemoterapi, operasi, hingga tranplantasi sumsum tulang menjadi pengobatan anak dengan kanker.
Belum terdapat satu metode yang tepat untuk mengobati kanker sehingga pada beberapa kasus diperlukan kombinasi radiasi, kemoterapi, dan operasi untuk pengobatan yang lebih efektif. Namun pengobatan-pengobatan itu bukanlah tanpa efek samping. Seperti kita tahu jika radiasi dan kemoterapi memliki efek samping seperti gejala mual, kebotakan, hingga anemia. Sehingga perlu peran orang tua untuk tetap memberikan dukungan pada anak selama proses pengobatan. Nah, untuk transplantasi sumsum tulang perlu dilakukan pada anak yang menderita leukimia.
6. Lalu bagaimana pencegahan penyakit kanker pada anak?
Seperti peribahasa, mencegah lebih baik daripada mengobati. Penting sekali bagi orang tua untuk meminimalisir risiko kanker yang dapat dilakukan sebelum anak lahir, di antaranya merencanakan kehamilan dengan matang, menjaga kesehatan reproduksi, tidak merokok, menghindari paparan radiasi serta deteksi dini kesehatan kehamilan. Selain itu orang tua perlu mengajarkan perilaku CERDIK. Apa itu CERDIK? Yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin melakukan aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stress.
Yuk sama-sama kita lakukan pencegahan dengan melakukan pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat!