Belum reda di media sosial soal virus Corona, kini muncul pembahasan baru yang tengah hangat dibicarakan dan viral, yaitu TikTok. Mirip seperti virus Corona yang menyebar ke belasan negara dalam beberapa hari saja, TikTok pun menyebar begitu cepatnya.
Aksi goyang TikTok sama sekali tidak sulit ditemukan. Hampir bisa dipastikan ketika scroll di feed Instagram, kamu akan dengan mudahnya menemukan orang, mayoritas kalangan remaja, yang mengunggah aksi TikTokan.
Bahkan banyak dari kalangan muda, khususnya anak remaja yang mulai ketagihan TikTok. Siapa pun setuju bahwa apapun yang berlebih tentu tidak baik, bukan?
Walaupun tidak seberbahaya Corona, ketagihan TikTok pun bisa berdampak sangat buruk. Pada akhirnya, ini menjadi alarm dan perlu menjadi perhatian penting dari para orang tua yang memiliki anak remaja yang bermain TikTok.
Nah, ada tiga tips penting yang perlu diketahui orang tua perihal permainan satu ini.
1. Awasi.
Menurut Psikolog anak dan remaja, Roslina Verauli, yang dikutip dari Kumparan.com mengatakan bahwa TikTok aman digunakan anak asalkan di bawah pengawasan orang tua.
"Di TikTok kan gunainnya ada musik dan tarian, dan itu very good dampaknya untuk anak. Hampir semua aspek tumbuh kembang melalui gerakan menari dan menyanyi. Ketika mendengarkan musik, anak terlatih untuk berekspresi. Tapi ingat, bermusik dan menari tidak hanya dari TikTok," jelas Roslina.
Satu catatan penting bagi orang tua yaitu tetap harus selalu mengawasi anak. Karena TikTok sendiri rentan terhadap cyberbullyng karena terhubung dengan orang lain.Selalu awasi, awasi, dan awasi anak selama penggunaan TikTok.
2. Batasi.
Sama seperti game online, TikTok pun memberikan sensasi yang sama yang membuat anak merasa senang ketika melakukannya sehingga mereka ingin lagi, lagi, dan lagi. Kuncinya, batasi penggunaan TikTok sebelum menjadi ketagihan.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu tokoh educator di Indonesia, Merry Riana, bahwa anak tidak suka digurui. Maka yang harus dilakukan adalah bukan hanya membatasi, tapi mencari alternatif kegiatan yang fun dan menyenangkan.
3. Edukasi.
Selain mengawasi dan membatasi anak, yang terakhir adalah edukasi. Ajarkan sehingga mereka sadar bahwa ternyata ada banyak media lain yang bisa dilakukan selain TikTok. Jangan sampai dunianya hanya di TikTok saja. Ajak anak melakukan hal lain yang juga menyenangkan sehingga mereka tidak hanya bergantung dari TikTok. Bisa melalui kegiatan traveling, outbound, camp edukasi remaja, dan apa pun lainnya yang positif dan bisa memberikan mereka ruang bebas untuk mengekspresikan diri.
Jadi, awasi, batasi, dan edukasi anak. Semoga bermanfaat.