Apa itu gangguan OCD? Begini penjelasannya

Masih ingat dengan aktor ganteng Steve Emmanuel yang membintangi beberapa film dan sinetron Tanah Air yang di antaranya berjudul "Lihat Boleh, Pegang Jangan", "Siapa Takut Jatuh Cinta", "Buku Harian Nayla", dan masih banyak lagi.

foto: thejakartapost.com

Di penghujung tahun 2018, pria ganteng blasteran ini menghebohkan Indonesia karena ditangkap polisi terkait kepemilikan narkoba berjenis kokain yang diselundupkannya dari Belanda. Sempat terancam hukuman mati, akhirnya pada Juli 2019 majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis hukuman penjara selama 9 tahun dan denda sebesar 1 miliar rupiah kepadanya.

Sebelumnya, Andi Soraya selaku mantan istrinya membeberkan perilaku aneh Steve yang menderita penyakit kejiwaan OCD dan kerap memiliki rasa kecemasan berlebih dan sering kali mencuci tangan cukup lama.

Apa sebenarnya penyakit OCD itu?

foto: helpguide.org

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah kelainan psikologis yang memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang. Penderita OCD akan memiliki ketakutan ekstrem yang mengakibatkan dirinya melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang, misalnya mengecek kompor lebih dari 20 kali untuk memastikan kalau api sudah dimatikan atau mencuci tangan terus-menerus karena merasa tidak kunjung bersih.

Dilansir di helpguide.org, kebanyakan penderita OCD dapat digolongkan ke 5 kategori.

1. Washers: mereka yang takut terkontaminasi

2. Checkers: mereka yang terus melakukan pengecekan

3. Doubters and sinners: mereka yang takut akan ketidaksempurnaan

4. Counters and arrangers: mereka yang terobsesi dengan susunan

5. Hoarders: mereka yang takut untuk membuang barang.

Jangan terlalu cepat memvonis diri sendiri memiliki OCD hanya karena memiliki sifat perfeksionis. Penderita OCD akan menderita stres berlebih karena mereka tidak akan berhenti merasa cemas dan terus terobsesi untuk melakukan hal repetitif yang menyita waktu.

foto: alodokter.com

Berdasarkan alodokter.com, sampai saat ini penyebab OCD belum diketahui. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, faktor genetika dan trauma merupakan salah satu faktor pemicu yang dapat meningkatkan risiko OCD. Walaupun belum diketahui penyebabnya, pemberian obat antidepresan dan terapi perilaku kognitif akan diterapkan dokter kepada penderita OCD.

Banyak penderita OCD enggan mengonsultasikan diri ke dokter atau psikolog karena merasa malu dan tidak mau menerima kalau mereka menderita gangguan kejiwaan. Padahal kalau tidak ditangani, penderita OCD akan terus merasa tertekan dan bahkan mengalami depresi.

foto: mic.com

David Beckham, mantan atlet sepak bola, mengakui di independent.co.uk kalau dirinya menderita OCD. Ia kerap kali menyusun ulang semua kaleng minum yang terdapat di kamar hotel dan baru merasakan kesempurnaan. Istrinya, Victoria Beckham, mengungkapkan kondisi suaminya yang cukup ekstrem di mmana kaleng minuman di kulkas harus berjumlah genap.