Kemunculan awan tegak lurus yang dikaitkan sebagai pertanda gempa masih menjadi kajian peneliti. Walau beberapa ahli menyatakan ini hanya mitos belaka, banyak catatan sejarah membuktikan keberadaan awan tegak lurus - lalu dikenal dengan awan gempa - yang mengindikasikan adanya gempa bumi.
Sejak tahun 1990, seorang pensiunan ahli kimia di Kalifornia, Zhonghao Shou, telah membuat lusinan prakiraan gempa bumi berdasarkan pola-pola awan hasil pencitraan oleh satelit. Tekanan dan gesekan dari tanah dapat menguapkan air jauh sebelum gempa bumi terjadi.
Menurut Shou, dari 36 awan yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal pertanda gempa. Prediksinya yang paling terkenal adalah ketika dia mengamati awan berbentuk garis memanjang dengan ekor mengarah ke Barat Laut. Penelitian Zhonghao Shou ini masih berlangsung hingga sekarang.
Awan gempa populerdi Kobe.
Di Jepang tepatnya di Kobe, delapan hari sebelum terjadinya gempa dahsyat pada tahun 1995, ditandai dengan kemunculan awan tegak lurus.Kemudian banyak bermunculanisu seputar gempa Jepang ini, dan menyebar lewat media internet dengan cepat.
Yogyakarta pada tahun 2006
awan seperti itu muncul pada tanggal 3 Mei 2006 tepat beberapa minggu sebelum gempa dahsyat mengguncang Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006.
Gempa di Iran Pada 20 Desember 2003
Langit sekitar Bam, Iran, muncul awan memanjang. Empat hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR. Serta pada 13 Februari 1994 muncul awan berbentuk gelombang di Northride dan 20 Maret 1994 terjadi gempa besar.
Fenomena awan gempa ini walaupun telah diamati oleh para peneliti akan tetapi belum dapat diterima secara alamiah karena kurangnya aspek-aspek yang mendukungnya. Beberapa pendapat juga menyatakan bahwa hal tersebut hanyalah merupakan kebetulan.
Source
- www.apakabardunia.com