Kucing merupakan hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Tak jarang, banyak orang yang menggemari hewan menggemaskan ini. Tetapi, apakah kamu tahu kepribadian kucing peliharaanmu? Penelitian mengenai kepribadian hewan memiliki sejarah yang panjang. Banyak para ahli yang meneliti kepribadian burung, anjing, kelinci, dan lain-lainnya. Namun, jumlah penelitian yang sangat kecil membuat literasi mengenai penelitian ini menjadi terbatas.
Seperti yang dilansir situs psychologytoday.com, sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh Carla Litchfield dan rekannya di PLOS One yang berjudul "The 'Feline Five': Eksplorasi kepribadian pada kucing peliharaan (Felis catus)". Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kepribadian dalam sampel besar kucing peliharaan. Tujuan penelitian ini ada dua, yaitu untuk membuat profil kepribadian kucing sehat secara psikologis (sebagian besar penelitian perilaku pada kucing domestik telah berfokus pada masalah perilaku kucing yang stres) dan untuk mengeksplorasi cara-cara di mana profil kepribadian ini dapat membantu pemilik dan dokter hewan meningkatkan perawatan kucing di lingkungan rumah.
Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa kucing merupakan hewan yang memiliki jiwa sosial tinggi. Mereka membentuk perilakunya baik dengan kucing lain di rumah atau di lingkungan dan dengan perilaku manusia di sekitar mereka. Kurangnya perhatian pada kebutuhan sosial dan emosional kucing dapat menyebabkan si kucing menjadi tidak bahagia. Seperti Litchfield dkk. paparkan, "Banyak kucing perkotaan mungkin menderita stres kronis, sebagai akibat kurangnya kontrol atas lingkungan mereka."
Dalam penelitian sebelumnya tentang kepribadian hewan, Litchfield dkk meminta beberapa ribu pemilik kucing untuk menilai kucing mereka menggunakan 52 ciri kepribadian. Hasilnya menunjukkan lima faktor kepribadian kucing, yaitu neurotisisme , dominasi, impulsif, keramahan, dan ekstroversi. Setiap kucing akan mendapat skor di sepanjang kontinum pada lima faktor ini, dari sangat rendah hingga sangat tinggi. The Feline Five memiliki tumpang tindih yang signifikan dengan penilaian kepribadian manusia yaitu "Big Five" tentang keterbukaan, hati nurani, ekstroversi, keramahan, dan neurotisisme.
Penelitian ini sangat menarik bagi pencinta kucing. Dari penelitian ini kamu bisa memahami tentang kepribadian kucing kesayangan dan menyediakan lingkungan yang menyenangkan demi kesehatan mental si kucing. Litchfield dkk menawarkan beberapa contoh spesifik tentang bagaimana profil kepribadian si kucing dapat membantu kucing yang mendapat skor tinggi pada neurotisisme (seperti kucing pemalu) serta dapat mengambil manfaat dari memiliki beberapa tempat persembunyian atau zona tenang di rumah.
Kucing yang mendapat skor rendah pada neurotisisme (kucing yang lebih berani) dapat diberi akses ke luar, diberikan kebebasan untuk berkeliaran Dengan kepribadian kucing yang seperti itu, dapat meningkatkan paparan terhadap penyakit pada si kucing. Vaksinasi akan menjadi prioritas utama untuk kucing yang ekstrovert. Kucing yang mendapat skor tinggi untuk extraversion (kucing yang cerdas, ingin tahu, atau inventif) bisa menjadi lebih mudah bosan dan mungkin mendapat manfaat dari stimulasi tambahan dan bermain. Dengan mengetahui kepribadian kucing, juga dapat membantu melacak kesehatan mereka dari perubahan kepribadian. Misalnya saja kucing yang ekstrovert lalu menjadi introvert kemungkinan dapat menunjukkan masalah medis yang mendasar.
Source
- psychologytoday.com