Nanoteknologi merupakan teknologi yang dibangun dengan orde 10-9 meter alias 0.0000000010 m. Ukuran yang sangat kecil. Bandingkan dengan diameter sebuah atom yang berkisar 0.00000000010 m atau 10-10 m. Jadi, dalam fabrikasi dan karakterisasinya dibutuhkan alat yang resolusinya berorde nano juga. Untuk sintesis material berbasiskan skala nano biasanya digunakan yang namanya molekular beam epitaxy (MBE). Metal organic chemical vapor deposition (MOCVD), phase vapor transport (VPT) magnetic sputtering, hydrothermal, deposisi menggunakan LASER, dsb. Sedangkan untuk karakteristiknya digunakan transmission electron miccroscopy (TEM) yang memiliki resolusi tinggi kurang lebih 200 kV, scanning electron microscopy (SEM), atomic force microscopy (AFM), field emission SEM, dsb.
Mengapa ilmu nano dan teknologi penting?
Dalam perkembangan teknologi saat ini, yang dibutuhkan adalah improvisasi alat. Untuk lebih mendapatkan material yang secara makroskopis unggul dan efisien dari segi sifat listrik maupun optisnya, maka modifikasi dan analisis nano memegang peranan penting. Ketika kita menganalisis material dalam ukuran nano, maka kita akan melihat bagaimana distribusi dari elektron yang terlihat dari image yang diperoleh (menggunakan STEM/TEM, FESEM, High Resolution TEM, SEM, dan AFM).
Para ilmuwan Fisika, Kimia, dan termasuk ilmuwan dalam bidang material elektronik saat ini tengah berusaha menciptakan material untuk menghasilkan material yang berguna dalam industri optoelektronik. Tentu dasarnya adalah teknologi semikonduktor yang sudah dikenal lama. Dalam perkembangannya, teknologi semikonduktor mampu menghasilkan dioda, lalu transistor bahkan yang lebih kompleks lagi yaitu mikroprosesor. Peralatan tersebut sangat berperan dalam penemuan dan pembuatan piranti elektronik untuk komputer, ponsel, dsb.
Source
- www.chem-is-try.org