"Banyak orang mengira bahwa mereka bisa membedakan arti humor dan komedi".Tentu saja saya terkejut sewaktu mendengar ungkapan tersebut. Sebab menurut saya tidak ada perbedaan signifikan mengenai dua hal itu. Namun saya hanya bisa mengangguk setuju ketika ungkapan itu keluar dari seorang Raditya Dika, seorang content creator terkenal. Nah, kebetulan sekali ia membahas topik itu sewaktu ia menjadi pembicara pada hari Sabtu, 13 April 2019, di Bukatalks, sebuah acara talk show yang digagas oleh Bukalapak.
Sepanjang menjelaskan materi yang berkaitan dengan tema dari Bukatalks, tetap saja saya bingung setengah mati. Hingga tiba giliran saya mendapat pencerahan sewaktu ia mulai membahas topik keresahan saya secara pribadi. Memang apa perbedaan signifikan antara komedi dan humor? Saya yakin banyak orang juga beranggapan sama mengenai dua hal itu.
Tapi hanya seorang Raditya Dika yang mampu membuat persepsi saya dan teman-teman menjadi goyah sekaligus mempertanyakan ulang. Meski begitu saya masih juga belum mendapat jawaban kongkret dari sang ahli. Sebab ia masih sibuk memutar beberapa topik untuk dijadikan materi komedi. Sampai akhirnya ia tiba-tiba menghakhiri semua candaan itu dan mulai menjelaskan perbedaan antara komedi dan humor.
Menurut Raditya Dika, komedi adalah sebuah teknik dalam membuat orang tertawa. Sementara humor adalah sifat alami seorang manusia. Jadi jelas berbeda, bukan.
Lalu Raditya Dika juga menambahkan bahwa sifat asli seorang stand up comedian tidak berarti selalu bisa melucu di mana saja. Ini yang perlu publik tahu secara betul. Rata-rata bahkan seorang stand up comedian justru memiliki pribadi yang serius. Jadi merekahanya akan maklum bila masih banyak orang datang dan meminta untuk melucu. Padahal menurut mereka melucu memerlukan persiapan yang cukup matang, terukur, dan terstuktur. Nah, dari situlah saya tahu bahwa untuk menjadi stand up comedia diperlukan sebuah upaya cukup keras untuk belajar dan mau gagal beberapa kali. Sebab itulah saya mencoba merangkum beberapa poin yang barangkali bisa dipakai teman-teman bila mana mau mencoba menjadi seorang stand up comedian.
1. Seorang stand up comedian wajib memiliki kegelisahan.
Hal ini agar materi yang dipresentasikan oleh para stand up comedian dapat terasariil dan menutup kesan di mata penikmat bahwa materi yang disampaikan bukanlah sebuah kebohongan.
2. Seorang stand up comedian harus mampu berdamai dengan diri sendiri.
Atau bahasa sederhananya adalah seorang stand up comedian tidak boleh baper. Karena yang namanya seorang stand up comedian terkadang harus mengolok-olok diri sendiri. Atau sebaliknya ketika mereka menjadi bahan materi olok-olok teman stand up comedian.
3. Seorang stand up comedian harus bisa menulis naskah sendiri.
Yang mana naskah yang ditulis itu juga memiliki sebuah struktur yang harus dipatuhi dan dijaga ritmenya dengan baik. Dan teknik itu bisa dirumuskan ke dalam dua bentuk dan tahapan. Set-up dan punchline. Set-up adalah kumpulan dari beberapa bait yang akan dibentuk atau dirangkai oleh stand up comedian untuk dijadikan sebuah tumpukan ekspektasi di dalam kepala para penonton yang memang akan dirangkai agar sejalan dengan alur yang sudah dibangun oleh sang stand up comedian. Sementara punchline adalah sebuah upaya untuk mematahkan segalam macam ekspektasi yang sudah dirangkai oleh sang stand up comedian. Sehingga hasil akhirnya agar para penikmat ataupun para penonton bisa tertawa tergelak.