Bisnis online sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dengan hadirnya beberapa aplikasi saat ini sebagai pasar antara penjual dan pembelimemberikan kemudahan dalam jual beli produk untuk seluruh wilayah Indonesia. Namun itu saja tidak cukup karena masih banyak pesaing yang lebih unggul di dalampasar tersebut. Cara terbaikadalah dengan membuat toko online sendiri berbasis webdi mana hanya ada produkmu yang berada di sana.
Membuat dan membangun toko onlinepun saat ini bisa dikatakan sesuatu hal yang mudah. Sebab platformyang ada sudah mendukung kemudahan dalam membuat toko online. Seperti platform WordPress, terdapat beberapa plugin online shop yang siap digunakan.Apalagi jika kamu punya sedikit keahlian membuat website, saya yakin pekerjaan membuat toko onlineakan menjadi lebih mudah lagi.
Nah, berikut ini yang perlu kamu perhatikan saat membangun tokoonlinekamu sendiri.
1. Membangun pondasi website penjualan.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, menumpang di rumah orang lain saja tidak cukup. Dalam jangka pendek mungkin bisa tapi tidak untuk jangka panjang.
Kamu harus punya website sendiri yang mana butuh biaya untuk hosting dan domain. Tapi biaya ini tidak ada apa-apanya dibandingkan pendapatan yang akan kamu peroleh dari penjualan. Kalau kamu benar-benar mulai tanpa modal, 0 Rupiah, tidak perlu langsung membuat website. Jual produk/jasa pertama kamu dulu, baru gunakan uangnya untuk membangun website.
Biaya hosting per bulan hanya sekitar Rp 20 ribu Rp 30ribu dan harga domain sekitar Rp 100 ribu per tahun (atau kurang dari Rp 10 ribu per bulan).
2. Membangun pondasi social media.
Sebagai penjual, tentunya kamu harus mengundang pembeli supaya datang. Untuk itu kamu akan masuk ke tempat yang banyak orangnya atau social media.Tapi ingat, social media adalah sarana pemasaran dan komunikasi dengan customer,bukan sebagai tempat jualan utamamu.
Undang mereka ke website kamu untuk membeli. Perlu diingat juga bahwa tidak semua produk/jasa bisa berhasil dipasarkan dengan social media. Lihat kembali target pasarmu.
Beberapa social media yang umum digunakan sebagai sarana pemasaran adalahFacebook,Instagram,WhatsApp, danTwitter.
Tidak harus semua kamu gunakan. Justru lebih sedikit lebih baik karena kamu bisa jadi lebih fokus. Jadi pastikan dulu di awal target pasar kamu sebagian besar aktif di mana. Lalu kamu juga akan aktif di social mediayang sama.
3. Mendapatkan penjualan pertama.
Membuat pondasi website dan social media itu mudah. Tantangan sebenarnya adalah mendapatkan pembeli pertamamu. Jika tidak bisa menjual berarti bisnismu akan gagal.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan penjualan yang sudah jelas. Misalnya harganya bersaing, kualitasnya baik, dan pelayanannya ramah. Mari kita asumsikan kamu sudah yang terbaik dalam tiga hal itu namun belum tentu juga bisa mendapatkan pembeli. itu mungkin karena 90% yang ada di pasaran sama dengan produkmu. Harga dari si A dan si B tidak jauh berbeda, kualitasnya pun sama-sama unggul. Kalau begitu, ketiga hal taditidak lagi relevan ya kan?
Harga rendah, kualitas tinggi, pelayanan ramah saja belum cukup. Jadi yang lebih penting yaitu bagaimana kamu bisa muncul di depan wajah mereka dan meyakinkannya untuk membeli produkmu.
4. Dari sekadar jualan menjadi sebuah bisnis.
Berhasil menjual bukan berarti berhasil berbisnis. Sukses menjual kepada sekian ratus orang saja bukan berarti kamu sudah punya sebuah bisnis.
Ada perbedaan besar kalau kamu hanya menjual, maka besar kemungkinannya beberapa tahun atau bulan ke depan aliran pemasukanmu berhenti. Sedangkan targetmu adalah membangun bisnis dengan jangka panjang bahkan sampai kamu usia pensiun nanti.Lagi pula masyarakat kini lebih suka belanja online ketimbang belanja offline. Terutama untuk produk yang mudah dikirim melalui jasa kurir dan langsung datang ke rumah.