Berbagai jenis informasi memang semakin mudah didapatkan di era digital ini. Akan tetapi hal itu tidaklah menjamin bahwa semua informasi tersebut adalah berdasarkan fakta. Begitu banyak berita palsu atau hoax bertebaran di sekitar kita yang biasanya mudah didapat melalui internet. Agar tidak menjadi korban hoax, berikut merupakan tips yang dilansir dari website Harvard Summer School mengenai cara mendeteksi berita hoax.
1. Selidiki kredibilitas penerbit.
Apakah sumber berita memenuhi standar referensi akademis? Hanya karena situs itu terkenal di antara teman-teman kamu, bukan berarti kontennya akurat.
Apa jenis domain yang dipakai? Hati-hati dengan domain seperti .com.co. Seperti misalnya domain dari BBC mungkin kredibel. Tapi ingat bahwa BBC.com.co adalah situs lain meskipun di desain sama seperti aslinya.
Apa pandangan dari pernerbit? Baca Tentang Kami untuk lebih mengenal situs yang sedang kamu baca. Siapa penulisnya? Sudahkah si penulis menerbitkan tulisan lain?
2. Perhatikan kualitas dan jangka waktu.
Apa kamu melihat banyak typo, HURUF KAPITAL, atau tanda baca yang didramatisir?!?!?! Kalau iya, jangan dibaca! Sumber yang terpercaya memiliki sistem editing yang tinggi.
3. Cek sumber dan referensi yang dipakai.
Bagaimana kamu menemukan artikel itu? Jika konten yang kamu baca muncul dari feed social media atau dipromosikan oleh website yang dikenal sebagai clickbait, berhati-hatilah. Bahkan jika berita tersebut dibagikan oleh seorang teman, pastikan kamu mengikuti langkah-langkah nomor 1 di atas.
Siapa yang dikutip atau yang tidak, dan apa yang mereka katakan? Kalau kamu menyadari kurangnya kutipan dan sumber, apalagi terhadap isu yang kompleks, ada yang salah. Jurnalisme yang kredibel memberikan banyak fakta, dan kurangnya research cenderung menunjukkan kurangnya fakta yang mendukung.
Apakah informasi tersebut ada di situs lain? Jika tidak, kemungkinan masih belum dipastikan secara total bahwa informasi ini valid. Kamu juga bisa research untuk sumber-sumber dan foto yang dipakai. Dengan mengecek sumber yang dicantumkan, kamu bisa mengorfirmasi bahwa informasi telah secara akurat diterapkan dan bukan diubah-ubah untuk menguatkan argumen si penulis. Begitu juga dengan foto. Di era Photoshop, jangan selalu percaya dengan apa yang kamu lihat.
4. Tanyakan para ahli.
Kamu bisa mengunjungi fact-checking website seperti FactCheck.org, International Fact-Checking Network (IFCN), PolitiFact.com
Source
- https://www.summer.harvard.edu/inside-summer/4-tips-spotting-fake-news-story