Tanggal 4 Februari selalu diperingati sebagai hari kanker sedunia. Kanker adalah sel tubuh yang mengalami perubahan dan tumbuh tidak terkendali serta membelah lebih cepat dibandingkan dengan sel normal. Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyebab kematian nomor 7 dari seluruh penyebab kematian di Indonesia atau sekitar 1,4 per 1.000 penduduk. Jumlah yang cukup besar ya.
Penyebab utama kanker belum diketahui secara pasti, namun para ahli menyampaikan salah satu faktor risiko penting adalah gaya hidup yang tidak sehat. Lantas gaya hidup seperti apa yang dapat menurunkan risiko kanker?
1. Tidak merokok dan menciptakan rumah bebas asap rokok.
Mungkin kita sudah sering melihat iklan tentang bahaya merokok. Ya, memang semengerikan itulah rokok. Rokok mengandung ratusan zat karsinogen yang menyebabkan kanker, di antaranya adalah acetaldehyde dan aromatic amine. Faktanya merokok menyebabkan terjadinya sekitar 1,5 juta kematian akibat kanker setiap tahunnya dan 60% kematiannya terjadi di negara berpenghasilan rendah-menengah salah satunya Indonesia. Penting juga menciptakan lingkungan rumah yang bebas dari asap rokok, individu yang telah menjadi perokok pasif selama periode waktu tertentu akan meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kanker paru.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker paru meningkat 20-30 % orang yang tidak merokok tapi selalu dikelilingi oleh asap rokok dibandingkan non-perokok yang tidak terkena paparan asap rokok. Semoga yang masih merokok perlahan mulai berhenti ya, dan jika ingin merokok jangan lakukan di dalam rumah ataupun tempat umum. Jangan membuat orang di sekitar menjadi berisiko terkena berbagai macam penyakit karena kebiasaanmu.
2. Konsumsi makanan sehat.
Makanan seperti apa yang dapat meningkatkan risiko kanker? Mengonsumsi makanan berlemak, makanan yang dibakar atau dipanggang serta makanan berpengawet dan berperasa diduga kuat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Lalu apa yang dapat kita lakukan? Yang sederhana adalah memasak sendiri makanan kita. Dengan memasak sendiri makanan kita, makanan yang kita konsumsi akan bebas dari pengawet serta perasa selain itu kita membatasi penggunaan gula, garam dan lemak sesuai anjuran yang ada. Jadi, masih malas memasak sendiri? Jangan lupa juga untuk konsumsi sayur dan buah yang cukup juga ya.
3. Menyusui.
Nah penting nih untuk ibu-ibu yang sudah memiliki anak. Dengan memberikan ASI pada anak selain akan memberikan kekuatan imun dan kekuatan kecerdasan bagi anak, menyusui secara klinis juga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara loh. Wah banyak sekali manfaat dari menyusui ya!
4. Melakukan aktivitas fisik.
Kelebihan berat badan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan 274.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya. Selain itu menurut penelitian di National Cancer Institute menunjukkan bahwa individu yang rutin berolahraga memiliki risiko terkena kanker 7% lebih rendah dari mereka yang jarang berolahraga. Penurunan risiko ini terutama penurunan risiko terkena kanker kerongkongan, paru-paru, ginjal, lambung serta endometrium. Jadi masih malas olahraga nih?
5. Menghindari minuman alkohol.
Menurut Susan Gapstur, wakil presiden epidemiologi di American Cancer Society, minuman beralkohol sudah tergolong karsinogen (pemicu kanker) sejak 1987. Di dalam tubuh, etanol yang terkandung dalam minuman beralkohol akan dipecah menjadi acetaldehyde yang juga terdapat pada rokok yang merusak DNA dan protein seluler. Konsumsi alkohol berlebihan diketahui menyebabkan sekitar 351.000 kematian akibat kanker setiap tahunnya. Wah, yuk stop konsumsi alkohol, kita ganti konsumsi jus aja lebih sehat dan bermanfaat kan?
6. Hindari paparan sinar matahari langsung secara berlebihan.
Terkena terlalu banyak dan sering sinar matahari secara langsung dapat menyebabkan kulit kita terbakar. Sinar UV menembus lapisan kulit luar dan masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam sehingga merusak sel-sel kulit. Terkena paparan sinar UV selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kita terkena kanker kulit.
Lalu bagaimana bagaimana cara menghindari paparan sinar matahari apabila aktivitas kita banyak dilakukan di luar ruangan? Kita dapat menggunakan pakaian yang tertutup, menggunakan sunscreen ataupun sunblock sesuai kebutuhan, serta membatasi waktu terkena matahari, terutama antara jam 10 pagi hingga 2 siang saat matahari sedang terik-teriknya.
7. Memberikan vaksin.
Vaksin yang dapat diberikan adalah vaksin Hepatitis B dan HPV. Sebenarnya pada bayi usia 0-4 bulan sudah dijadwalkan memperoleh vaksin hepatitis B. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit kronis seperti Hepatitis terjadi pada anak-anak. Namun vaksin ini juga dapat dilakukan pada individu yang sudah dewasa setelah dilakukan pemeriksaan Hepatitis sebelumnya.
Sedangkan vaksin HPV merupakan vaksin yang bertujuan untuk mencegah penularan Human Papilloma Virus yang diduga menjadi virus penyebab kanker serviks. Vaksin HPV ini dapat dilakukan pada remaja putri yang belum pernah melakukan hubungan seksual ataupun pada wanita yang sudah menikah dan tidak terdeteksi kanker serviks. Yuk bersama kita cegah kanker dengan melakukan vaksin.
8. Lakukan deteksi dini kanker.
Deteksi dini yang paling sering dilakukan adalah Clinical Breast Examination (CBE) untuk mendeteksi kanker payudara dan skrining kanker serviks dilakukan dengan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), deteksi dini ini sudah dapat dilakukan di puskesmas loh. Nah untuk gejala kanker secara umum adalah WASPADA, yaitu Waktu buang air besar (BAB) / buang air kecil (BAK) ada perubahan, Alat pencernaan terganggu, Suara serak/batuk tidak sembuh, Payudara/di tempat lain ada benjolan, Andeng-andeng berubah sifat, Darah/lendir abnormal, Ada koreng yang tidak sembuh.
Yuk mulai periksa diri kita secara mandiri apabila ada gejala di atas segera periksa ke pelayanan kesehatan terdekat ya. Dengan deteksi dini apabila terdapat kanker dapat dilakukan penangganan lebih dini sehingga meningkatkan kualitas hidup dari penderita.
Source
- Kemenkes RI. (2010). Infodatin Kanker. Jakarta : Kemenkes