Jika di Indonesia standar kecantikan hanya diukur dari beberapa faktor seperti kulit bersih, muka kinclong serta badan kurus. Namun, hal tersebut tak berlaku di beberapa belahan dunia yang justru memiliki standar kecantikan unik dan juga aneh. Seperti yang dikutip dari lowlot.com, berikut ini 5 standar kecantikan paling unik dan aneh dari berbagai belahan dunia.
1. Gigi bertaring.
Gigi taring atau Yaeba merupakan standar kecantikan bagi para wanita Jepang. Kata Yaeba sendiri dalam bahasa Jepang diartikan sebagai gigi ganda atau multilayer, yakni sebuah prosedur gigi di mana gigi taring atas ditutup sementara atau secara permanen untuk menciptakan tampilan gigi bertaring. Tren ini diciptakan oleh grup idol Jepang AKB48 sehingga banyak remaja yang mengikuti tren unik tersebut.
2. Leher super panjang.
Para gadis Thailand dianggap cantik jika memiliki leher yang panjang. Untuk memiliki leher panjang tersebut para gadis Kayan di Thailand harus menggunakan lilitan tembaga di lehernya semenjak berusia 4 tahun. Kemudian lilitan tersebut terus bertambah seiring bertambahnya usia, sehingga secara otomatis leher mereka menjadi panjang.
3. Bibir lebar.
Para wanita Mursi dari Ethiopia menaruh piringan cakram di bibir bagian bawah untuk meregangkannya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan ukuran bibir mereka agar lebih lebar. Semakin lebar bibirnya, maka wanita tersebut dianggap semakin cantik. Kebiasaan ini merupakan simbol kecantikan dan kematangan seksual bagi wanita suku Mursi.
4. Telinga panjang.
Suku Maasai di Kenya menganggap bahwa semakin panjang telinga mereka, maka mereka akan dianggap semakin cantik dan menarik. Hal tersebut membuat para perempuan dan laki-laki memasangkan gantungan telinga berupa anting yang terbuat dari bahan-bahan seperti gading gajah, duri hingga batu.
5. Telapak kaki kecil.
Pada zaman China Kuno memiliki standar kecantikan dan tahta sosial yang begitu aneh dan mengerikan. Yakni seorang wanita akan dianggap cantik jika memiliki telapak kaki yang kecil. Ini yang membuat para wanita China mengikat kaki mereka semenjak masih kanak-kanak agar kelak memiliki telapak kaki yang super kecil.