ASI memiliki segudang manfaat untuk si kecil maupun ibu. Dibutuhkan dukungan orang-orang terdekat khususnya dari sang ayah supaya ibu benar-benar bisa memberikan ASI.
Selain mencari nafkah, ayah juga memiliki peran yang penting lainnya, yaitu harus mampu menjadi ayah ASI. Ayah ASI adalah ayah yang mendukung sepenuhnya pemberian ASI eksklusif untuk anaknya.
Menurut penelitian yang diungkapkan Ketua Sentra Laktasi Indonesia Dr. Utami Roesli, sekitar 115 ribu suami tidak memberikan dukungan pemberian ASI. Ini berdampak pada tingkat keberhasilan istrinya menyusui hanya sebesar 26,9%. Sedangkan ketika mendapatkan dukungan suami, tingkat keberhasilannya mencapai 98,1%.
Kelihatannya simpel tapi berdampak banget, kan? Nah bagi ayah baru, simak beberapa cara di bawah ini supaya bisa menjadi ayah ASI.
1. Selalu memberikan semangat.
Wanita sangat dipengaruhi oleh perasaannya. Supaya sang istri sukses menyusui, maka tugas suami adalah terus memberikan dukungan. Buatlah kejutan atau berikan hal-hal yang dapat membuat istri senang. Ketika istri merasa senang, maka hormon prolaktin dan oksitosin dalam tubuhnya bisa melancarkan produksi ASI.
2. Memberikan me time untuk istri.
Setelah melahirkan, waktu istri akan banyak tersita dengan mengurus si kecil. Hal itu akan berimbas pada kelelahan fisik. Untuk itu, tugas suami ketika di hari libur adalah memberikan waktu kepada istri untuk beristihat atau me time supaya mereka tidak merasa kehilangan dunianya.
3. Mengurus si kecil.
Ketika istri sedang beristirahat atau me time, suami bisa ikut menjaga dan merawat si kecil. Misalnya memandikan, mengganti popok, atau mengajak bermain. Kegiatan ini secara tidak langsung akan mempererat bonding ayah dan anak.
4. Membersihkan rumah.
Tidak ada salahnya suami ikut menyapu, mengepel, bahkan mencuci baju. Ini merupakan salah satu cara meringankan beban istri dalam mengurus pekerjaan rumah.
5. Menemani istri menyusui.
Biasanya sang istri akan terbangun di tengah malam untuk menyusui si kecil. Ada baiknya jika suami ikut menemani supaya istri tidak merasa sendirian mengasuh si kecil. Sekadar ikut bangun dan mengajak ngobrol sudah cukup membantu, kok.