Suatu malam, seorang ibu tengah asyik menemani anaknya menggambar di ruang keluarga. Sang anak belum bisa tertidur karena terus saja asyik menggambar sedari tadi petang.
Dengan sabar sang ibu terus saja menemaninya sampai larut malam. Senyum sumringah juga senantiasa terlukis di wajah sang ibu.
Namun betapa terkejutnya ia saat sang anak menunjukkan hasil gambarnya. Jauh dari apa yang dipikirkan oleh sang ibu, ternyata anaknya menggambar pemandangan yang sangat memilukan juga mengerikan.
Ya, dia menggambar sebuah pesawat yang terjatuh di tengah hutan dengan kondisi badan pesawat hancur dan terbelah menjadi dua. Yang lebih mengagetkan lagi, sang anak juga menggambarkan sosok manusia yang tergeletak di dekat pesawat dengan kondisi badan yang hancur juga.
Tak ayal sang ibu pun langsung memarahi anaknya dengan keras. "Apa maksudmu menggambar sesuatu seperti ini? apa yang ada di pikiranmu nak?" Sang anak pun menjawab "Ma..ma..maaf bu, aku hanya ingin mengingat....."
Belum selesai bicara, sang ibu pun langsung memotong pembicaraan anaknya. "Pergi ke kamar sekarang dan tidurlah bersama ayah dengan nyenyak! tak usah kau memikirkan hal-hal aneh ini lagi!"
Namun tiba-tiba, suara dari televisi yang sedari tadi menyala mengalihkan pikiran sang ibu. Merasa ada yang janggal, dia pun lantas mengalihkan pandangannya ke arah televisi.
"Pemerintah kembali menemukan jejak penyebabnya kecelakaan pesawat NH45 yang terjatuh di tengah hutan beberapa minggu lalu."
Tak butuh waktu lama, air mata pun tiba-tiba mengalir deras di pipi sang ibu saat mendengar berita tentang kecelakaan itu. Kini ia mulai sadar dan mengerti, apa maksud dari sang anak menggambar hal yang begitu mengerikan tadi. Ternyata benar, sang anak hanya ingin mengingat.
"Ku ingin melihat anakku kembali!"ucapnya seraya pergi menuju ke kamar anaknya dengan penuh deraian air mata. Aku belum bisa tidur bu, jika ibu belum menyanyikan aku lagu nina bobo," ucap anaknya saat menyadari sang ibu mengintip dari balik pintu kamar.
Mendengar ucapan anaknya, sang ibu pun hanya bisa menangis seraya berkata, "Tentu nak, ibu akan menyanyikan lagu itu dalam mimpimu nak. Tapi sekarang kau tidurlah," matanya yang indah terus saja berlinang-linang. Ibu sangat mencintaimu nak, jaga dirimu baik-baik, jaga ayah juga ya."
Dengan penuh senyuman, sang anak pun kembali bertanya "Apa ibu akan kembali lagi bu kesini? "
"Tentu nak."
"Baiklah bu, dadah bu, hati-hati ya bu, aku juga cinta ibu."
"Allah menyertai kalian," jawab sang ibu seraya pergi meninggalkan kamar anaknya dengan penuh isak tangis.
Sang anak pun lalu tertidur dengan senyum di wajahnya. Betapa senang hatinya bisa ditemani oleh sang ibu semalam ini sampai-sampai senyuman tak lepas dari wajahnya. Tapi sayang sekali, di balik itu semua, sang ibu hanya bisa menangisi takdir yang telah membuatnya berpisah dengan anak dan suami tercinta.
Semalam tadi, sang ibu terus saja meyakinkan diri bahwa dia adalah seorang manusia sampai-sampai ia lupa bahwa sebenarnya dia bukan manusia lagi. Sebenarnya ia sudah meninggal sejak awal terjadinya kecelakaan pesawat itu. Sampai akhirnya ia pulang ke rumah dalam wujud roh dan anaknya mampu melihat wujud dia, justru hal itu semakin membuat dirinya yakin bahwa dia masih hidup padahal dia hanyalah roh.
Sang ibu tak menyangka bahwa anaknya menggambar tentang dirinya saat kecelakaan. Dari situ pula, dia menyadari bahwa dirinya sudah tak bisa bersama-sama lagi dengan keluarga kecilnya. Dia hanya mampu melihat malam ini saja sampai akhirnya dia akan kembali ke alam baka dan abadi di sana. Malam itu, adalah malam terakhir sang ibu melihat anak dan suaminya. Semoga saja, saat sang anak terbangun di pagi hari, dia tidak akan menanyakan "Dimana ibu?"