Munculnya virus Corona pada Desember silam di Wuhan, Cina menjadi penutup akhir tahun 2019. Tragedi yang terjadi di Wuhan diakibatkan oleh hewan kelelawar. Namun kenyataannya virus dengan cepat menular dari manusia ke manusia melalui batuk dan bersin, sehingga semakin menyebar ke beberapa wilayah di dunia. Penyakit ini memakan korban yang sangat banyak sehingga angka kematian melonjak tinggi, terutama di Indonesia dan Italia.
Virus Corona merupakan seluruh keluarga virus yang mempunyai seperti beberapa paku pada permukaannya atau biasa dibilang mahkota. Ada tipe lain dari virus Corona, yaitu SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pertama kali muncul di Singapura, terjadi pada tahun 2002 tidak lain lagi diakibatkan oleh hewan yaitu kelelawar. Selain itu, MERS (Middle East Respiratory Syndrome) muncul pada tahun 2012 di Arab Saudi yang diakibatkan oleh binatang unta.
COVID-19 adalah kepanjangan dari Coronavirus Disease 2019 yang merupakan salah satu jenis dari virus Corona. Virus ini menyerang manusia juga tidak mengenal umur, mulai dari bayi yang baru lahir hingga orang lanjut usia bisa terjangkit virus ini, terutama pada tubuh yang tidak sehat atau imunnya rendah karena dapat dengan mudah terserang penyakit.
Pada tubuh manusia, COVID-19 menginfeksi saluran pernapasan. Biasanya ditandai dengan mengalami gejala seperti flu, demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, bahkan apabila telah mengalami infeksi yang berat dapat mengalami sesak napas disertai nyeri pada dada. Tanda-tanda tersebut bahkan tidak melulu tentang COVID-19 karena gejalanya seperti sakit biasa pada umumnya. Maka kamu harus lebih waspada namun tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan.
Virus ini dapat menyebar melalui orang yang telah dikategorikan positif dengan batuk dan bersin yang tidak sesuai dengan aturan. Saat batuk seharusnya dapat dilakukan seperti menggunakan lengan bagian atas atau menutupnya menggunakan tisu sehingga dapat dipastikan virus yang keluar mati.Alangkah baiknya orang sakit harus menggunakan masker untuk tetap menjaga sehingga tidak menularkan kepada orang lain. Apabila virus Corona tersebut terhempas di udara akan bertahan selama 3 jam dan jika virus tersebut hinggap pada benda berbahan plastik dapat bertahan 2 sampai 3 hari. Masa inkubasi dalam 4 hari di mana telah terinfeksi oleh virus dan belum memiliki gejala dan tidak merasa bahwa sudah menderita COVID-19.
Kasus yang berawal terjadi di Wuhan, Cina menjadi perbincangan dunia. Pasalnya virus menyebar dengan cepat sehingga menginfeksi di beberapa negara, terutama di Italia. Di Italia pertama kali terinfeksi oleh virus ini yaitu tanggal 20 Februari 2020. Seorang pria di Lombardy, Italia dirawat karena mengidap pneumonia atipikal yang pada akhirnya terbukti positif COVID-19. Selama 24 jam berikutnya terdapat 36 kasus virus ini. Namun, faktanya pasien tersebut tidak pernah memiliki kontak secara langsung dengan kasus COVID-19 pasien pertama atau dengan siapa pun yang diketahui telah mengidap COVID-19.
Ini adalah awal dari salah satu kelompok COVID-19 terbesar dan paling serius di dunia. Meskipun upaya yang dilakukan untuk menahan bersifat agresif, penyakit ini terus menyebar dan jumlah pasien yang terinfeksi semakin meningkat. Angka fatalitas kasus faktanya sangat tinggi dan penduduk Italia didominasi oleh generasi yang sangat tua. Terdapat 65 populasi generasi tua sekitar 23 persen. Pengalam negara Italia dengan COVID-19 merupakan statistik terbaru. (Edward Livingston & Karen Bucher, 2020)
Dengan hanya jangka waktu kurang dari dua bulan saat virus Corona itu masuk akhir Januari lalu, kasus virus Corona yang terinfeksi di Italia mencapai 63.927 berada kedua di bawah Cina yaitu 81.171 pasien yang mengidap virus ini. Pemerintah telah melakukan cara untuk meminimalisir penyebaran virus salah satunya yaitu memerintahkan warga dengan sistem lockdown, namun pada kenyataannya warga masih terlalu santai dan tak menghiraukan perintah tersebut.
Dikutip dari berita yang diunggah oleh CNN Indonesia, Sun Shuopeng sebagai Wakil Presiden Cina menyebutkan bahwa di Italia saat transportasi berjalan, warga tetap menggunakannya dan tidak sedikit ada yang berkumpul di hotel. Warga acuh dengan himbauan tersebut dengan tidak menggunakan masker dan tidak adanya rasa peduli untuk social distancing (menjaga jarak).
Sebenarnya warga masih mengangap santai terhadap kasus ini karena terdapat pejabat pemerintah Italia yaitu Nicola Zingaretti yang mengunggah foto pada salah satu platform akun media sosial yang berisi memberi ajakan kepada warga sebaiknya tidak terlalu menggapi secara berlebihan terhadap COVID-19 ini. Namun sekarang pemerintah Italia sedang berusaha untuk memperketat penjagaan keamanan dan mengimbau seluruh warga Italia patuh peraturan untuk tetap berada di rumah. Apabila terdapat warga yang ingin keluar rumah untuk membeli persediaan diharuskan mengisi formulir saat petugas melewati rumah warga.
Pemeriksaan pasien virus ini lebih terfokus hanya kepada pasien yang memiliki gejala-gejala parah saja dan wilayah yang terdeteksi mengalami COVID-19 tinggi. Angka kematian tinggi di Italia disebabkan oleh pengidap virus yang tidak teridentifikasi gejalanya, maka ini sangatlah berbahaya karena orang secara tidak sadar sedang terinfeksi oleh virus. Walau begitu, meskipun Italia merupakan negara dengan fasilitas kesehatan terbaik di benua Eropa, tetap saja tidak mampu untuk menyelamatkan pasien, terutama yang sudah lanjut usia.
COVID-19 saat ini belum memiliki vaksin untuk mencegahnya, namun cara terbaik agar mencegah penyebaran virus dengan menghindarinya. Langkah-langkah yang dapat diambil yaitu, dengan:
1. Selalu membersihkan tangan.
Mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan membersihkannya dengan air mengalir. Namun, apabila sedang berada pada kondisi tidak ada air, langkah yang paling benar dengan menggunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol setidaknya 60 persen.
2. Hindari kontak dekat (social distancing).
Hindari kontak dekat terutama dengan orang yang sedang sakit, dengan ini risiko penularan terbilang rendah.
3. Menutup saat batuk dan bersin.
Tutup menggunakan lengan atas dan tisu, lalu jangan lupa untuk selalu membersihkan tangan.
4. Menggunakan masker saat sakit.
Langkah mulia ini sangat berpengaruh karena secara tidak sadar telah menahan virus untuk menular.
5. Mengonsumsi makanan sehat dan vitamin.
Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan antibodi sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Untuk mendukung kinerja pemerintah juga tim medis yang sedang berjuang membasmi COVID-19 ini, alangkah baiknya kita turut serta mengikuti aturan serta arahan-arahan yang direkomendasikan oleh pihak berwajib. Tetap tenang dan tidak panik merupakan tindakan benar. Anjuran untuk bekerja di rumah harus tetap dioptimalkan dengan menggunakan teknologi, sehingga tidak ada alasan untuk tidak produktif.
Banyak hal yang dapat dilakukan di rumah, maksimalkan waktu berkumpul bersama keluaraga termasuk jalan yang baik. Selalu mengonsumsi berita aktual dan faktual sehingga tidak ada simpang siur mengenai berita bohong yang dapat memecah belah persatuan.
Source
- Edward Livingston, M., & Karen Bucher, M. C. (2020, Maret 17). JAMA Infographic. Diakses Maret 17, 2020, dari JAMA Network: https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2763401
- Rentetan Penyebab Corona Merebak di Italia. (2020, Maret 24). Diambil kembali dari CNN INDONESIA: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200324141109-134-486508/rentetan-penyebab-corona-merebak-di-italia