Fans video game, terlepas menyukai genre fighting/pertarungan atau tidak, pasti tahu dan mengenal judul Mortal Kombat.
Sumber gambar: Polygon
Game ciptaan dua kompatriot (yang kemudian berpisah jalan karena perbedaan prinsip), Ed Boon & John Tobias ini dikenal karena dua hal sejak kemunculan perdana tahun 1992: "digitized characters" dan "excessive violence".
Digitized characters merupakan teknik pengambilan sample yang berasal dari aktor ke bentuk digital. Berbeda dengan kebanyakan karakter video game era itu (yang digambar dengan tangan), Mortal Kombat memiliki gambar yang lebih hidup 'seakan-akan sebuah film'. Ini membedakannya dari persaingan di antara game-game sejenis seperti "Street Fighter" atau "Fatal Fury"; di mana seluruh game ini ber-genre pertarungan/fighting.
Sumber gambar: What Culture
Sementara itu excessive violence jelas terlihat dari efek visual yang mencengangkan (tentu untuk ukuran era 90an); darah muncrat saat karakter terkena pukulan/tendangan dan dapat terbunuh jika kalah. Terbunuh dalam definisi yang sadistis: dibakar, kepala dicopot, dan hal-hal sejenis. Saking sadisnya efek di game Mortal Kombat ini bahkan sampai jadi alasan untuk negara Amerika Serikat menerbitkan sistem rating untuk video game (yang membagi game dalam kelas Semua Umur, Remaja, dan Dewasa) setelah sebelumnya tidak ada.
Game sukses dijadikan film. Itu biasa. Dan Mortal Kombat juga mengalaminya. Walau tidak sebrutal penggambaran di video game, film Mortal Kombat tetap disambut meriah oleh fans. Bahkan film rilisan 1995 yang disutradarai Paul W.S. Anderson (kini dikenal lewat film video game lain seperti Resident Evil) tersebut tidak hanya sukses di pasaran dengan pendapatan US$ 122 juta dari modal US$ 18 juta, tapi juga menjadi semacam barometer seperti inilah seharusnya film berbasis video game dibuat.
Belum lagi jika membicarakan OST alias soundtrack theme dari film Mortal Kombat. Menggunakan genre dance techno, musik dan lagu dari film ini sangat ikonik hingga hari ini.
https://www.youtube.com/watch?v=JHIfHL5UgFs
Saking ikoniknya, trailer iklan game terkini Mortal Kombat (Mortal Kombat 11) masih memakai theme techno dari film itu.
https://www.youtube.com/watch?v=7zwQPJmg-Kg
Dua film Mortal Kombat original memiliki cerita yang diadaptasi bebas dari dua game Mortal Kombat original / I dan II. Film pertama fokus ke Shang Tsung dan yang kedua melawan Shao Kahn. Sayang film kedua Mortal Kombat berjudul Mortal Kombat Annihilation (1997) tidak sebaik film pertama dalam banyak hal sehingga selepas Annihilation tidak ada lagi film Mortal Kombat dibuat oleh Hollywood. Mortal Kombat sempat jadi serial televisi: Mortal Kombat: Defenders of the Realm (1996) dan Mortal Kombat: Conquest (1998-1999). Namun praktis sejak era Millennium, tidak diproduksi lagi film maupun animasi berbasis game Mortal Kombat.
https://www.youtube.com/watch?v=8pQljtv4UwQ
Game Mortal Kombat mengalami reboot tahun 2011. Disebut sebagai Mortal Kombat 9, kisah di game mengalami perubahan jika dibandingkan tahun 1992. Tidak lagi menggunakan grafis digitized character, Mortal Kombat kini menggunakan grafis full polygon tiga dimensi yang lebih menarik untuk era masa kini. Tingkat kekerasannya (Fatality) juga meningkat. Jauh lebih bikin bergidik karena kejam banget.
Sesuai prediksi, game itu sukses dan sudah memiliki dua sekuel: Mortal Kombat X (2015) dan Mortal Kombat 11 (2019). Karena sukses itulah kembali muncul pembicaraan apakah akan ada film live action Mortal Kombat berdasarkan versi reboot ini?
Masuklah James Wan. Sutradara film yang dulu dikenal lewat film-film horror seperti The Conjuring, Insidious dan Saw ini terakhir dikenal publik lewat karyanya yang menembus jajaran Satu Miliar Dollar: Aquaman (2018). Mungkin ingin terus mencoba mengeksplorasi film adaptasi, James Wan menjadi produser film terkini Mortal Kombat.
Tentu belum banyak info soal film Mortal Kombat yang diproduseri James Wan ini. Salah satu yang sudah fix adalah posisi sutradara dipegang oleh Simon McQuoid.
Sumber gambar: Ad Forum
McQuoid selama ini lebih dikenal sebagai sutradara film iklan. Entah apa alasan penunjukannya sebagai sutradara film reboot Mortal Kombat ini. Penulis naskah diserahkan pada Greg Russo. Russo juga, jika melihat IMDb, tidak terlalu mengesankan rekam jejaknya. Sehingga secara pribadi saya sebagai fans Mortal Kombat original sedikit skeptis kalau film ini akan melebihi filmnya Paul Anderson.
Tapi setidaknya deretan aktor/aktris di film ini terlihat menjanjikan! Seperti Joe Taslim yang akan berperan sebagai Sub-Zero. Apa perlu saya menerangkan lagi soal Joe Taslim? Saya pikir penggemar film aksi sudah mengenal aktor ber paspor Indonesia ini dengan baik sejak The Raid (2011). Jika di film original Sub-Zero tidak terlalu diulas, maka kali ini bakal beda.
Sumber gambar: Nerd Reactor
Mechad Brooks, sebelumnya dikenal di serial TV Supergirl (2015) atau film Rated R Adulterers (2015), berperan sebagai Jax.
Sumber gambar: Critical Hit
Dua aktor Jepang berperan sebagai Raiden & Scorpion, yaitu Tadanobu Asano dan Hiroyuki Sanada.
Tadanobu Asano (Sumber gambar: HN Entertainment)
Hiroyuki Sanada (Sumber gambar: HN Entertainment)
Sementara dua aktor keturunan China berperan sebagai Liu Kang & Shang Tsung: Ludi Lin dan Chin Han.
Ludi Lin (Sumber gambar: Den of Geek)
Chin Han (Sumber gambar: IGN)
Untuk bagian aktris, pemeran Mileena & Sonya Blade adalah Sisi Stringer dan Jessica McNamee.
Sisi Stringer (Sumber gambar: One Angry Gamer)
Jessica McNamee (Sumber gambar: Screen Realm)
Belum diketahui plot yang akan digunakan walau fans yakin akan merupakan adaptasi Mortal Kombat 9 berhubung game tersebut adalah reboot Mortal Kombat sehingga wajar kalau reboot film akan mengambil source material dari sana. Greg Russo sebagai penulis naskah film sudah mulai berbagi bocoran lewat Twitter; menandakan kalau syuting film sudah dimulai di Australia sana.
"Aaaand.... Action!" (Sumber gambar: Twitter)
Apakah film ini akan lebih baik dari film klasik buatan Paul W.S. Anderson? Personally I doubt that. Saya bahkan ragu kalau musik mereka akan lebih baik dari film itu. Tapi semoga saja saya salah.