Permasalahan sampah di dunia memang tidak pernah ada habisnya. Kesadaran membuang sampah pada tempatnya dan medaur ulang sampah nampaknya belummenjadi budayadalam masyarakat. Baik di pekarangan rumah, gunung, hingga lautan pun terdapat sampah, terutama sampah plastik yang sulit terurai.
Mengenai sampah plastik di lautan, beberapa waktu lalu tepatnya bulan April sebuah studi jurnal Scientific Report mempublikasi dokumentasi pertama tentang plastik dalam tubuh ubur-ubur. Plastik pembungkus rokok yang ditemukan di tubuh Ubur-ubur bertuliskan Philip Morris International merupakan perusahaan rokok asal Amerika.
Seperti yang dilansir dari laman nationalgeographic.com (24/09), Ubur-ubur malang tersebut ditemukan di laut Mediterainia pada tahun 2016 oleh sekelompok ilmuwan yang terlibat dalam Aquatilis Expedition yang merupakan penelitian untuk mengekspor laut dunia.
Dalam studinya, peneliti menyatakan bahwa dalam tubuh ubur-ubur terdapat berbagai macam sampah plastik yang terjebak di bawah tudung mereka. Saat 20 ubur-ubur ditangkap dan diamati lebih dekat, empat di antaranya diketahui memiliki sampah plastik di pencernaan mereka.
Hal tersebut membuat peneliti yakin bahwa ubur-ubur salah mengira plastik sebagai makan. Mereka tampaknya sangat mencintai plastik, ujar Armando Mucali, ahli ekologi dari Tuscia University.
Armando menduga bahwa ubur-ubur bukan tidak sengaja memakan plastik, melaikan dengan sengaja memakan plastik karena ada sesuatu yang menarik perhatian mereka dengan plastik. Namun masih belum jelas apa yang membuat mereka tertarik.
Diketahui setelah sampah plastik masuk ke lautan, ia mulai melapuk, dan lapisan tipis biofilm akan menutupinya. Macali menduga bioflm atau beberapa molekul dalam plastik itulah yang menarik perhatian ubur-ubur.
Dilansir dalam laman nationalgeographic.com (24/09), kedepannya Macali berencana untuk meneliti ketertarikan ubur-ubur terhadap plastik. Jika para ilmuwan berhasil mengidentifikasi faktor pemikat, maka mereka bisa bekerja sama dengan pabrik-pabrik untuk tidak memproduksi plastik yang bisa memikat hewan-hewan laut.
Kejadian memilukan yang hampir sama.
Melansir dari laman viva.com (21/10), beberapa waktu lalu seekor Paus Sperma mati terdampar di perairan Wakatobi, dan yang memilukan adalah dalam perut paus nahas tersebut ditemukan hampir 6 kilogram sampah plastik.
Tim ahli dari Balai Taman Nasional Wakatobi yang menolong hewan malang tersebut tidak bisa memastikan sampah plastik yang terdiri dari kresek, botol, hingga sandal jepit sebagai penyebab matinya paus malang tersebut.
Melihat kejadian serupa di atas, maka kita sebagai manusia haruslah bisa menjaga alam ini dengan tidak membuang sampah sembarangan karena dampak yang ditimbulkan akan sangat berbahaya dan mengerikan bagi hewan-hewan.
Source
- https://sains.kompas.com/read/2018/09/24/170000623/kali-pertama-ilmuwan-temukan-plastik-dalam-tubuh-ubur-ubur