Eksklusivitas bukan barang baru di banyak karya seni termasuk video games. Pada era 80-an dulu sudah dapat dilihat bagaimana metode ini membentuk pasar, penggemar, dan klasifikasi sehingga sebuah ekosistem tercipta. Karena itulah industri ini tetap menarik dan hidup lebih dari empat dekade (jika menghitung lahirnya Pong dan Magnavox Odyssey sebagai video game pertama yang bisa dinikmati secara massal). Video game memang bukan benda eksklusif, namun elemen-elemen di dalamnya bisa berupa sesuatu yang spesial serta eksklusif.
Contoh mudah adalah produk-produk Nintendo. Mario Bros, Zelda, dan seabrek judul video game buatan Nintendo sejak tahun 80-an hanya bisa ditemukan dan dimainkan di konsol dan handheld buatan Nintendo sendiri. Secara eksklusif, game-game Nintendo membentuk citra kalau Nintendo adalah keceriaan dan keseruan bermain video game lewat karakter-karakter dan mesin-mesin ciptaan mereka.
Foto: Nintendo Europe
Mau bermain Super Mario Bros? Beli Nintendo! Cuma itu caranya. Dan mantra ini juga dijalankan perusahaan game lain seperti Sega, paling tidak sebelum mereka pensiun dari "perang konsol dan jadi perusahaan software. Dulu, game-game Sonic the Hedgehog hanya ada di konsol Sega seperti Mega Drive atau Game Gear. Nintendo jelas nggak kebagian game Sonic, seperti halnya Sega yang tidak pernah mendapatkan game Super Mario.
Perang eksklusif ini tentu saja menciptakan blok-blok pemuja dan pencela dari masing-masing penggemar. Tiap kubu mengklaim kalau jagoan mereka lebih keren daripada saingan. Dan ini merupakan keseruan di era pra internet karena perang yang ada dirasakan lewat majalah game atau iklan televisi.
Foto: Sega Nerd
Namun pada prinsipnya, eksklusivitas video game ini terdiri dari dua model. Yaitu eksklusifabsolut dan eksklusifberjangka. Seperti apa keduanya?
Satu judul game bisa dikategorikan eksklusif absolut jika merupakan produk in-house dari salah satu pemilik merek konsol game (Sony, Nintendo, Microsoft). Atau judul game yang modal pengembangannya dibiayai langsung oleh mereka. Contoh mudah ya seperti Nintendo dengan Mario atau Zelda. Dua judul ini selalu dibuat oleh Nintendo sendiri. Atau dalam pengawasan mereka jika developer luar mengerjakannya.
Judul game lain yang memiliki karakteristik serupa misalnya Halo series. Halo merupakan IP/Intellectual Property Microsoft Xbox dan semua game Halo hanya diciptakan untuk konsol-konsol Microsoft Xbox (atau Microsoft PC). Belum pernah sejarahnya, dan sepertinya tidak akan pernah, sebuah game Halo muncul di PlayStation atau konsol Nintendo. Developing game Halo dikerjakan studio-studio yang berada dalam pendanaan Microsoft sehingga Halo adalah game eksklusif absolut buat Microsoft Xbox series.
Bagaimana dengan Sony dan PlayStation mereka? Apa mereka punya judul games dengan karakteristik eksklusif absolut seperti Nintendo dan Microsoft?
Tentu saja! Bahkan bisa diperdebatkan kalau Sony memiliki judul games eksklusif yang lebih banyak daripada Microsoft. Ambil contoh yang sedang dihebohkan di berbagai forum video game internet sekarang: The Last of Us Part. II dan Ghost of Tsushima. Dua judul ini dikerjakan oleh dua studio berbeda: Naughty Dog dan Sucker Punch. Saya pribadi yakin kalau The Last of Us Part. II merupakan game eksklusif absolut untuk platform Sony PlayStation dan nggak bakal dirilis di luar PlayStation. Secara teknis Naughty Dog memang tidak hanya menciptakan game PlayStation (walau mereka mulai terkenal dari game-game PlayStation seperti Crash Bandicoot misalnya) namun sepertinya mereka tidak akan bisa merilis The Last of Us Part. II ke mana mereka mau karena Sony memiliki kuasa atas karya mereka tadi.
Sementara Sucker Punch dikenal menciptakan game eksklusif PlayStation 3 berjudul inFAMOUS sebelum sekarang dipuja-puja fanboys dan fangirls PlayStation karena Ghost of Tsushima yang cakep banget itu. Melihat sejarah sebelumnya dengan InFAMOUS, rasanya Ghost of Tsushima juga nggak akan bisa dinikmati di mana pun selain platform Sony PlayStation.
Lantas bagaimana dengan game eksklusif berjangka? Judul game dengan karakteristik ini merupakan game eksklusif di satu platform selama beberapa waktu sebelum kemudian dirilis ke platform lain. Game seperti ini diciptakan dengan campur tangan Sony, Nintendo atau Microsoft dan mereka memiliki porsi bagian modal disana sehingga bisa mendikte developer/publisher agar merilis produk itu di konsol mereka terlebih dulu selama beberapa waktu sebelum yang lain kebagian.
Contoh game seperti ini misalnya Cuphead yang sebelumnya adalah game eksklusif konsol Xbox One. Setelah lama di sana, Cuphead kini segera dirilis untuk PS4. Game PS4 juga banyak mengalami kondisi ini. Seperti Horizon: Zero Dawn yang dulunya eksklusif di PS4 namun kini segera masuk ke PC/Steam. Begitu juga Persona 4 Golden yang lama jadi game eksklusif PlayStation Vita sekarang bakal di-port ke PC/Steam. Eksklusivitas game Final Fantasy VII Remake PS4 yang baru rilis April 2020 juga konon hanya akan berumur setahun saja karena tahun depan akan dirilis ke PC/Steam dan Xbox One.
Game eksklusif sementara dinilai lebih adil buat gamers yang tidak memiliki semua konsol gaming saat ini. Tapi kadang ada pula elemen yang tidak cocok dikategorikan eksklusif absolut maupun berjangka karena merupakan Downloadable Content. Dulu game Soul Calibur IV merupakan game multiplatform/bukan eksklusif karena tersedia untuk PS3 dan Xbox360. Tapi karakter Darth Vader hanya ada di PS3 dan Master Yoda hanya muncul di Xbox360. Jika pemilik PS3 ingin bermain sebagai Yoda, mereka harus membeli DLC Yoda dan begitu pula sebaliknya.
Dan situasi terkini lebih gokil lagi untuk game Marvels Avengers yang juga bersifat multiplatform (akan dirilis untuk PlayStation dan Xbox) tapi karakter Spider-Man dibuat eksklusif, gratis dan hanya tersedia untuk PlayStation serta (mungkin) tidak akan ada di Xbox. Sebuah hal yang bikin naik darah fanboys/fangirls Xbox dan bikin ketawa penggemar PlayStation serta jadi perdebatan di forum internet.
Kamu sendiri apakah pendukung eksklusivitas dalam video game atau menentang hal elitist seperti itu?