Junialarasati P.

Kenali dulu medannya sebelum terjun ke dalamnya. Ungkapan tersebut relevan untuk diterapkan kepada berbagai hal termasuk dalam hal berbisnis. Faktor-faktor eksternal yang mungkin luput dari perhitungan memiliki peran penting dalam menentukan seberapa besar perkembangan bisnis kamu. Nah, mari simak ketujuh faktor eksternal tersebut.

1. Persaingan bisnis yang ketat.

Tak ada yang salah dengan mengikuti tren. Namun perlu diingat bahwa sebelum kamu, sudah ada puluhan bahkan ratusan atau ribuan pedagang lain yang lebih dulu masuk ke dalam medan pertempuran online. Bagaimana kamu memosisikan bisnismu di tengah ramainya usaha yang sama menjadi salah satu faktor penting.

Kamu harus memiliki keunikan yang berbeda dengan toko online lain yang akan membuat orang berbelanja di tempatmu. Kamu tak perlu memusingkan soal harga yang sedikit lebih tinggi dari harga jual rata-rata di toko online lain. Sebab ketika tokomu memiliki keunikan yang tak dipunyai oleh toko online lain, maka orang akan tetap membeli dari kamu.

2. Supplier yang kurang bisa diandalkan.

Cari supplier berpengalaman yang bisa diandalkan dalam hal kualitas barang, ketepatan waktu, termasuk harga yang kompetitif. Bila kamu adalah produsen barangmu sendiri, maka kamu harus melakukan inovasi secara berkala agar konsumenmu terus menerus penasaran. Kamu juga jangan hanya mengandalkan pada satu atau dua supplier saja. Karena bila terjadi masalah pada proses produksi mereka, kamu masih punya cadangan supplier lain sehingga proses jual beli tak terganggu.

Kamu juga harus menjalin hubungan baik dengan supplier sehingga terbangun iklim usaha yang sehat. Perlu juga untuk melakukan evaluasi kinerja secara berkala untuk meningkatkan kualitas produk yang akan berimbas pada kepuasan pelanggan.

3. Ekpedisi yang belum terpercaya.

Pihak ketiga yang bekerja sama dengan pemilik usaha online adalah kurir atau ekspedisi yang berfungsi mendistribusikan produk pesanan ke konsumen. Hanya gunakan ekspedisi yang sudah ternama agar tak mengecewakan pelanggan. Berikan estimasi yang tepat beserta biaya yang jelas dari setiap produk yang kamu jual.

4. Kemungkinan terjadi penipuan.

Kamu tak bisa menjamin semua pembeli memiliki iktikad baik dalam bertransaksi. Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penipuan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur terlebih dahulu, baru kemudian melakukan tindakan preventif.

Tindakan preventif tersebut di antaranya, tetapkan sistem DP bagi pelanggan yang memesan barang. Buat email dan rekening atas nama perusahaan agar konsumen lebih yakin kalau usahamu bukan usaha bodong. Miliki nomor telepon atau WhatsApp khusus untuk usaha dan usahakan cepat membalas chat dari konsumen. Informasikan kepada pelanggan ketika uang DP sudah sampai, barang sudah dikirim, barang sedang dalam perjalanan, hingga ketika barang sampai. Terakhir, buat riwayat transaksi dengan bukti atau resi pembayaran dan pengiriman sebagai data.

5. Akses internet yang tersendat.

Nah, ini dia faktor eksternal yang paling penting. Usaha online sangat tergantung pada koneksi internet yang lancar untuk menggunggah foto, menerima chat, pembayaran dan lainnya. Ini berlaku bagi dua pihak yaitu bagi kamu sebagai penyedia produk dan juga berlaku bagi konsumen yang mungkin hanya mengandalkan paket data seadanya di ponselnya. Sebagai penjual, pastikan kamu menggunakan provider yang handal dalam hal kecepatan dan kuota internet tanpa adanya gangguan meski cuaca sedang tidak menentu.

6. Buta online shop.

Percaya atau tidak di tahun 2018 ini masih ada masyarakat Indonesia yang belum pernah berbelanja secara online, apalagi mengetahui apa itu toko online. Belum lagi kebiasaan orang yang malas membaca dan lebih suka bertanya melalui chat. Jadi walaupun sudah tertera jelas deskripsi barang hingga variasi warna atau rasa yang tersedia, bobot produk, dan lain sebagainya, hal itu masih saja ditanyakan kembali.

Bagi admin, hal tersebut memang terasa membuang tenaga, namun itulah budaya di dalam masyarakat kita. Usahakan untuk bersabar dan layani pertanyaan mereka dengan baik. Anggap saja kamu sedang membantu mendidik masyarakat dan sekaligus mendapat untung karenanya.

7. Peraturan pemerintah.

Pebisnis online juga bagian dari warga negara yang perlu dilindungi hak serta diatur kewajibannya. Di sinilah negara berperan dengan ditegakkannya peraturan. Dengan membanjirnya usaha online, kebutuhan akan peraturan ini sudah tak lagi bisa ditawar. Mereka menyumbang pertumbuhan perekonomian yang besar terhadap negara dan masih akan menjadi potensi yang sangat besar untuk tahun-tahun ke depan.

Cari tahu mengenai peraturan apa saja yang mengikat pada bisnis online dan kontak penting yang bisa dihubungi. Jangan sampai setelah berkembang dengan baik, ternyata usaha kamu belum sah di mata hukum, misalnya. Sebab dengan adanya peraturan pemerintah maka risiko-risiko seperti penipuan juga bisa diminimalisir, sehingga kamu akan merasa lebih tenang dalam menjalankan usaha.