Salah satu stasiun TV swasta di Indonesia merilis sebuah FTV Hidayah dengan judul 'Pura-pura Sakit Demi Hukum'. FTV ini ramai setelah akun IG bernama aneuk_aceh31 mengunggah sedikit cuplikannya ke media sosial.
Dalam unggahannya, terlihat seorang bapak tengah berbaring di rumah sakit lengkap dengan selang-selang yang memenuhi wajahnya. Di sampingnya ada anggota keluarga yang geram karena menduga si bapak berpura-pura sakit demi tak terjerat hukum.
Sontak saja postingan ini menarik beragam komentar dari para warganet. Banyak dari warganet yang berpendapat bahwa FTV ini memang untuk menyindir kasus Setya Novanto yang tengah ramai dibicarakan.
Akun Desisusanto7, "Ini beneran min dibkin filem ceritanya."
Akun Arma_firdaus, "Film apa min kalo boleh tau haha."
Akun ipit_handayanii, "Kreatif banget ini produsernya wkwk."
Akun Ibnujauzi77, "Keren, papa jadi inspirasi ftv, patut ditonton anak anak jaman now."
Akun Dyahsekarms, "Endingnya harusnya dimatiin beneran tuh. Trus ada azab gtu kayak belatung, jenazah ga diterima bumi, dll."
Namun sayang, akhir dari cerita FTV ini tidak sesuai dengan pendapat para warganet. Bila kebanyakan mereka berpendapat akan ada azab, ternyata endingnya sama sekali tak seperti itu.
FTV ini sebenarnya sudah tayang sebulan yang lalu. Isinya menceritakan tentang seorang walikota bernama Komar yang menerima tuduhan dari KPK atas kasus korupsi yang menjeratnya.
Atas ide sekretarisnya yang bernama Safitri, Komar pun akhirnya memutuskan untuk pura-pura sakit dulu agar orang KPK tidak bisa nememuinya.
Komar dan Safitri lantas menyusun adegan dengan memanggil beberapa pelayan dari rumah sakit untuk berpura-pura membawa Komar yang pingsan ke dalam ambulans.
Selama pura-pura sakit di RS, Komar terus saja dinasehati oleh anak dan istrinya untuk menghentikan sandiwaranya tersebut. Anak-anaknya malu karena berita tentang ayahnya sudah menyebar ke berbagai media.
Namun Komar kekeh bahwa dirinya sama sekali tidak bersalah dan hanya korban fitnah anak buahnya. Dia pura-pura sakit untuk mengulur waktu sampai menemukan bukti kalau dirinya tidak bersalah. Tapi sayang, keluarganya tak ada yang percaya akan ucapannya.
Akhirnya Komar yang tadinya pura-pura sakit berubah jadi sakit jantung sungguhan dan harus dioperasi besar. Di sini, sosok Komar dan Safitri dibuat seolah-olah tokoh antagonis/jahat.
Selain dari jalan cerita, mimik wajah dan gerak-gerik mereka dalam FTV juga sangat mengisyaratkan kalau Komar dan Safitri seperti tokoh antagonis. Apalagi saat adegan Komar mengacungkan jempolnya kepada Safitri karena berhasil mengelabui media dan KPK, padahal posisinya ia sedang pura-pura pingsan.
Tapi kenyataannya, Komar memang hanya difitnah dan tidak terlibat kasus korupsi. Sampai-sampai Komar meminta bantuan anaknya yang bernama Andre untuk menuliskan artikel yang bisa mengembalikan nama baiknya.
Andre pun memang bekerja sebagai penulis artikel di salah satu media online. Walau artikel tentang ayahnya sempat ditolak oleh bosnya karena tak sehaluan dengan media lain, tapi akhirnya artikel Andre dipublikasikan karena menaikkan rating media online tempat ia bekerja.
Endingnya, Komar pulih dari sakit jantungnya dan ia tak jadi ditahan karena tidak terbukti bersalah dan memang difitnah anak buahnya. Jadi, FTV ini diakhiri dengan adegan komar dan keluarganya yang mengucapkan syukur dan menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang tidak mampu seraya berpelukan saat di rumah sakit.