Virus pembawa maut yang menyebabkan hilangnya daya tahan tubuh seseorang ini bukan lagi sesuatu yang langka diidap oleh anak-anak di seluruh dunia. Khususnya di wilayah Sub-Sahara, bagian selatan Africa, yang merupakan penyebab kematian terbesar di kalangan kanak-kanak dan remajasaat ini.
Sebagai gambaran, pada tahun 2015 ada 2,6 juta anak-anak berusia 15 tahun ke bawah yang mengidap HIV, dan hanya sepertiganya saja yang mendapatkan perawatan medis. Dengan perawatan dan kasih sayang, anak-anak ini dapat terus hidup dan berumur panjang,
Ada baiknya pembaca memahami juga apa yang menyebabkan kanak-kanak bisa terjangkit virus ini yang sebenarnya dibawa oleh orang tuanya sendiri, sebagaimana dilansir oleh blog webmd.com, edisi Desember 2016 sebagai berikut.
Penyebab berjangkitnya HIV pada anak-anak
1. Dari ibu yang mengandungnya
Kebanyakan mereka mendapat virus ini dari ibunya selama dalam kandungan, dalam proses kelahiran ataupun selama masa menyusui. Tetapi wanita yang positif mengidapnya, lalu rutin mendapatkan perawatan medis, sangat kecil kemungkinannya untuk mewariskan penyakit ini kepada anak-anaknya.
2. Melalui hubungan seksual, atau perkosaanhingga pemakaian jarum suntik
Perkawinan pengantin kanak-kanak (yang dilegalkan dalam budaya beberapa negara, seperti India) juga bisa menjadi penyebabnya. Gadis-gadis remaja (berusia kanak-kanak) dapat terjangkit dari pasangannya yang lebih tua dan menularkannya kepada anak-anaknya. Faktor lain adalah perkosaan, atau perilaku pemaksaan seksual kepada korban kanak-kanak. Di sebagian negara Eropa Tengah, pemakaian obat injeksi dan jarum suntik juga diketahui menjadi penyebab berjangkitnya HIV dan AIDS pada anak-anak berusia hingga 10 tahun.
Gejala yang ditimbulkan
Beberapa gejala berikut ini bisa mengindikasikan seorang anak mengidap HIV.
1. Tidak mengalami pertumbuhan, maksudnya tidak bertambah berat badannya sebagaimana anak normal lainnya.
2. Tidak menunjukkan kemampuan sebagaimana anak seusianya.
3. Ada masalah pada sistem otak dan syarafnya, terbelakang, sulit berjalan atau kurang cakap di sekolah.
4. Sangat sering terkena penyakit masa kanak-kanak seperti infeksi telinga (congek), demam, sakit perut atau diare.
5. Apabila virus ini berkembang, maka seperti orang dewasa, anak-anak juga akan kerap terjangkit penyakit infeksi yang bisa mematikan bagi orang-orang yang sistim kekebalan tubuhnya buruk, meskipun bagi orang lain itu adalah penyakit biasa saja.
Beberapa di antaranya seperti: infeksi jamur pada paru-paru, bagian dalam rongga mulut, selangkangan, dan pencernaan.
Tumbuh dan berkembang dengan HIV
Orangtua harus menjelaskan pada anak tentang penyakit ini supaya anak tersebut tidak terlalu ketakutan. Mereka harus tahu bahwa hal ini bukan kesalahan mereka dan harus tetap mengkonsumsi obatan yang diresepkan secara rutin. Dukungan sosial, finansial dan emosional dari seluruh keluarga akan sangat membantu, terutama ditengah masyarakat yang berkecukupan. Penyuluhan kepada masyarakat dilingkungan penderita juga sangat membantu, agar mereka mengetahui bagaimana caranya penyakit ini bisa menular. Disamping itu ikut membantu agar penderita tidak mendapat stigma yang bisa mengganggu kesehatan mental penderita (menghindari pembully-an dan sebagainya).
Source
- 1.WebMD Medical Reference, Reviewed by Roy Benaroch, MD on December 02, 2016; 2. www.webmd.com/hiv-aids/guide/hiv-in-children;