Tarian Poco-Poco adalah salah satu tarian rakyat yang paling populer di Indonesia. Bukan cuma sekadar goyangan asyik atau tarian biasa, tarian Poco-Poco juga seringkali digunakan sebagai gerakan dasar dari senam berirama di sekolah atau acara-acara di komplek. Jadi banyak orang Indonesia yang emang udah familiar atau menguasai tarian Poco-Poco sejak kecil.
Nah, mungkin itulah alasan tarian Poco-Poco ini dipilih untuk ditarikan massal dalam acara menyambut Asian Games 2018 Minggu kemarin (5/8). Dalameventspesial yang dipersiapkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) itu,65.000 ribu orang menari Poco-Poco serentak sepanjang wilayah Monas, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, hingga Persimpangan Semanggi. Bahkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga ikut bergoyang bersama meramaikan acara.
Yang lebih hebatnya lagi, tarian Poco-Poco massal yang spektakuler itu juga berhasil memecahkan sebuah rekor dunia, Guinness World Record lho.Selama 10 menit, sekitar 65 ribu orang menari Poco-Poco secara serentak. Pesertanya nggak main-main lho. Ada berbagai instansi yang ikut memeriahkannya seperti TNI, Polri, sponsor dari Thahir Foundation, dan juga Presiden Joko Widodo berserta Ibu Negara, Iriana.
Saking banyak peserta yang ikut menari, tak hanya silang Monas saja yang dijadikan area menari, bahkan, peserta juga mengisi daerah di sekitaran Monas.
Banyaknya peserta yang dikerahkan dan usaha pemerintah untuk mengadakan acara menari Poco-Poco serentak ini bukannya tanpa tujuan.Pemerintah ingin memecahkan rekor dunia dalam Guinness World Recorduntuk largest line dance.Bahkan, saking banyak peserta yang ikut, barisan tari mengitari daerah Monas hingga tiga kilometer panjangnya.
Sebagai apresiasi ke sineas yang mempopulerkan lagu Poco-Poco, Kemenpora memberi penghargaan kepada insan Poco-Poco, mereka adalah Arie Sapulette, (Pencipta Lagu Poco-Poco), dan Yopi Latul (Penyanyi yang mempopulerkan Lagu Poco-Poco).Dengan pemecahan rekormenggunakan tarian daerah, diharapkan bisa ikut memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kancah internasional.
Source
- kompas.com