Teknologi banyak merombak sistem ekonomi dan dunia bisnis. Pembayaran Non Tunai adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh reformasi digital. Banyak terlahir produk digital payment seperti OVO, Go-Pay T-Cash, Toko-Cash punya Tokopedia, Dana, Coin Shopee milik shopee, Sakuku oleh BCA dan banyak lagi lainnya. Mengingat pasar digital payment yang tak terbatas dari ujung timur hingga ujung barat dapat menggunakannya, maka tentulah banyak pemain bisnis besar yang ikut andil di dalamnya.
Berikut ini adalah beebrapa fakta unik seputar digital payment.
1. Kaum hawa lebih canggih dari kaum adam.
Pasti kalian tidak mengira bahwa yang sejatinya melek teknologi atau gadget biasanya pria. Namun, soal pembayaran digital ini perempuan muda Indonesia (usia 25-34) lebih mengadopsi uang digital ketimbang pria. Tapi memang benar juga jika yang suka mencari tahu informasi memang para pria, tapi tetep yang suka belanja adalah perempuan. Berdasarkan riset Google bertajuk Digital Wallet Study 2017.
2. Indonesia sudah benar-benar siap untukcashless.
Menurut riset bertajuk Visa Payment Study 2017 dari VISA yang logonya ada pada sebagian kartu ATM, sekitar 76% responden Indonesia percaya diri tanpa uang tunai selama 24 jam. Dan Angka ini paling tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Indonesia saja udah siap, gimana kalian. Tapi hati-hati ya pakainya jangan over budget.
3. Tak tertahankan melihat banjir diskon.
Cashback 30%, bahkan ada yang menawarkan 100% Cashback, siapa yang tidak tergoda dengan promo seperti itu? Banyaknya pesaing dalam pembayaran digital maka akan banyak pula promo yang ditawarkan. Dan benar saja, menurut riset Snpacart, sekita 84% responden tak berdaya karena promosi, potongan harga/cashback, danberalih menggunakan e-wallet.
4. QR Code tak kalah mudah.
Sekitar 57% responden menurut VISA tahu akan QR Code dan tertarik mencoba metode ini. Alasannya beragam, mulai dari kemudahan, cepat, dan tidak perlu ribet mengisi data diri. Yang pernah belanja di konter, restoran, atau tempat makan offline mungkin sudah pernah mengunakan ini. Go-Pay salah satu yang menerapkan sistem ini dan juga DANA. Adapun OVO menggunakan nomer handphone dan OTP (One Time Password).
5. Thanks to our smartphone.
Semua kegiatan digital kita pastinya dapat berjalan karena adanya alat yang selalu kita bawa, yakni smartphone. Riset McKinsey melaporkan adanya penurunan transaksi ATM yang signifikan dari 72% menjadi 60%. Dan penggunaan aplikasi pada telepon pintar meningkat dari 17% menjadi 25%. Jadi lebih berhati-hati dalam menyimpan smartphone kita selain photo, video, contact, dan akun social media. Sekarang smartphone juga berfungsi layaknya dompet ataupun uang kartal.
Pastinya yang baca artikel ini sudah siap untuk Go-Cashless, toh nantinya siap tidak siap semua akan mengikuti arah digital payment mengingat belanja online sudah mulai sangat biasa dilakukan. Hanya kita perlu bijaksana jangan sampai terlalu banyak pilihan e-wallet. Karena itu berarti kita mengendapkan uang kita kepada banyak tempat yang akhirnya terlupakan dan bisa-bisa hangus karena lupa kata sandi dan technical error lainnya.
Pelajari terlebih dahulu sistem dan cara pengunaannya dan tanyakan ke rekan berdasarkan pengalaman menggunakan, sering tidak terjadi kesalahan teknisnya. Gunakan hanya ketika diperlukan saja sepertinya menjadi kesimpulan yang bijak mengingat mudahnya registrasi dan promo yang ditawarkan. Pastinya membuat kita gampang membuka dan top up saldo ke e-wallet. Dan jangan lupa menjadi smart buyer.