Pernahkah muncul di benak kalian kenapa pohon cemara identik dengan Natal? Kenapa tidak pohon lain saja? Padahal pohon cemara tidak berasal dari zaman dan tanah kelahiran Yesus, Timur Tengah.
Ada dua macam cerita yang beredar di masyarakat mengenai asal mula tradisi pohon Natal dari cemara. Mari kita simak kedua cerita tersebut.
1. Cerita Martin Luther
Dikisahkan pada zaman dahulu seorang tokoh agama dari Jerman bernama Martin Luther sedang berjalan-jalan di sekitar hutan pada malam hari. Selama berjalan di hutan, Martin sangat terkesima dengan pemandangan gemerlap sinar bintang yang menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan. Akhirnya dia pun memutuskan untuk menebang pohon cemara yang kecil dan membawanya ke rumah.
Demi menciptakan suasana gemerlap pohon cemara seperti yang dia lihat di hutan, Martin pun lantas menaruh lilin-lilin yang menyala di setiap cabang-cabangnya agar pohon tersebut terlihat bersinar. Barulah setelah itu, hiasan pohon cemara ide Martin Luther ini mulai populer di Jerman bahkan sampai ke beberapa negara, termasuk Amerika. Ini semua karena banyak penduduk Jerman yang menyebarluaskan hiasan pohon cemara itu saat mereka bepergian ke luar negeri.
2. Cerita Santo Bonifacius
Pohon oak
Pada suatu ketika seorang Rohaniawan dari Jerman bernama Santo Bonifacius melihat sekumpulan orang yang diperkirakan masih menganut paham ritual pengorbanan manusia hendak mempersembahkan seorang anak kecil kepada Dewa Thor di sebuah pohon oak. Tak tega, Santo Bonafacius pun langsung menolongnya dengan merobohkan pohon oak tersebut hanya dengan sekali pukulan tangan. Dari pohon oak yang roboh itulah, pohon cemara muncul dan tumbuh. Baginya, pohon cemara tersebut melambangkan nilai kekuatan, bentuknya yang segitiga juga seakan melambangkan misteri trinitas. Sampai akhirnya Santo Bonafacius pun memutuskan untuk memakai pohon cemara sebagai hiasan di hari Natal.
Pohon Natal di Timur Tengah
Jika ditarik kesimpulan dari kedua cerita di atas, alasan mengapa pohon cemara identik dengan Natal adalah tak lain karena adanya pengaruh kuat tradisi dari negara-negara di Eropa yang dibawa ke berbagai negara. Di Timur Tengah perayaan Natal tidak begitu mendominasi, berbeda dengan perayaan Natal di Eropa yang sangat mendominasi sehingga pengaruhnya ke dunia sangat kuat.
Berhubung perayaan Natal di Eropa biasanya jatuh pada musim dingin, otomatis tradisi pohon Natal dari cemara pun semakin populer. Apalagi pohon cemara adalah pohon yang tetap kuat berdiri dan tetap hijau pada musim dingin di saat semua tanaman lain mulai rontok dan rapuh, sehingga cemara dianggap sebagai lambang kekuatan.
Itulah mengapa pohon cemara identik dengan Natal, karena Natal di Eropa biasanya terjadi di musim dingin di mana hanya pohon cemaralah yang masih kuat berdiri dan tetap hijau di tengah cuaca musim dingin yang mampu merontokkan semua tanaman. Sehingga cemara dianggap cocok untuk dihias di saat Natal hingga tradisi ini pun menyebar ke seluruh negara.