Sistem penanggalan yang ada saat ini ada banyak dasarnya. Contohnya penanggalan imlek, penanggalan Hijriah, penanggalan Jawa dan penanggalan Masehi akan berbeda satu sama lain. Standar kalender yang digunakan saat ini adalah sistem Masehi yang terdapat 12 bulan dimulai dari bulan Januari sampai Desember. Penaggalan ini berdasarkan periode rotasi bumi yang menunjukkan pergantian hari, yaitu tepat jam 12 malam. Selain itu, berdasarkan lamanya revolusi Bumi terhadap Matahari yang menunjukkan pergantian tahun, yaitu selama 365 hari dan 366 hari pada tahun kabisat. Penanggalan Masehi bisa disebut dengan penanggalan berbasis Matahari atau Syamsiyah.
foto: pexels.com/ pixabay
Namun, bagi kaum muslimin terdapat penanggalan tersendiri yang disebut penanggalan Hijriyah yang berbasis bulan (Qomariyah). Sistem penanggalan ini dihitung berdasarkan peredaran Bulan. Pergantian hari dilihat dari rotasi Bulan sehingga terjadi saat waktu Magrib (bulan baru muncul). Selain itu pergantian tahun dilihat dari revolusi Bulan sehingga jumlah harinya lebih sedikit yaitu 354 hari. Selisih ini yang meyebabkan hari raya dalam islam selalu bergerak maju 11 hari dari kalender. Dalam kalender Hijriyah juga terdapat 12 bulan, yang satu bulannya berkisar 29-30 hari. 1 bulannya adalah siklus fase Bulan yang nampak dari Bumi.
foto: pexels.com/ samer daboul
Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah SWT, dalam surat At-Taubah ayat 36: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram..
Penetapan tahun pertama di kalender Hijriyah adalah ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Saat ini bertepatan pada tahun 622 Masehi. Selain perhitungan yang berbeda, nama-nama di kalender Hijriyah juga berbeda dengan kalender Masehi. Nah, apa saja sih? Yuk kita intip arti dari 12 nama bulan Hijriyah.
1. Muharram.
Tanggal 1 Muharram diperingati umat islam sebagai tahun baru. Muharram artinya hal yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan ini disebabkan karena pada bulan ini dilarang berperang atau terjadi pertumpahan darah.
2. Shafar.
Bulan kedua tahun Hijriyah adalah Shafar yang berarti kosong. Penamaan ini karena pada bulan Shafar semua laki-laki bangsa Arab pergi meninggalkan rumah atau merantau, berdagang, atau berperang. Sehingga pemukiman mereka kosong dari laki-laki.
3. Rabiul Awal.
Bulan ketiga adalag Rabiul Awal yang berarti rabi (menetap) dan awal (pertama). Artinya adalah masa kembalinya kaum pria yang merantau ke rumah masing-masing dan menetap. Bulan ini juga termasuk bulan yang istimewa karena pada bulan inilah Rasulullah lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat.
4. Rabiul Akhir.
Bulan selanjutnya adalah Rabiul Akhir yang berarti masa menetap kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan. Masa-masa ini dilakukan dengan menggembala dan berternak. Nama lain dari bulan ini adalah Rabiuts Tsani.
5. Jumadil Awal.
Nama bulan kelima ini berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Hal ini karena pada bulan Jumadil Awal atau Jumadil Ula merupakan awal dari musim kemarau dan mulai terjadi kekeringan. Dilihat dari kejadian sulit untuk bertanam dan beternak.
6. Jumadil Akhir.
Bulan keenam ini berarti pengujung musim kemarau dan terbebasnya dari masa kekeringan. Nama lain dari bulan ini yaitu Jumadil Tsaniyah.
7. Rajab.
Bulan Rajab adalah bulan ketujuh yang berarti mulia dan menahan diri. Penaman ini karena bangsa Arab saat ini sangat memuliakan bulan ini antara lain dengan melarang untuk berperang. Pada bulan ini juga terjadilah peristiwa IsraMiraj yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab.
8. Syaban.
Bulan Syaban berarti berkelompok. Penamaan Syaban karena zaman dulu orang Arab biasanya mencari nafkah dengan berkelompok. Selain mencari nafkah mereka juga biasanya beternak, mencari air dan lainnya. Kejadian penting yang terjadi di bulan ini adalah pemindahan kiblat dari Baitul Muqaddas (Baitul Maqdis) ke Kabah.
9. Ramadhan.
Salah satu bulan istimewa ini memiliki arti panas. Bulan ini adalah satu-satunya yang disebutkan dalam Al-Quran. Satu bulan ini memiliki keutamaan, kesucian, dan berbagai keistimewaan. Hal ini karena banyak peristiwa penting seperti turunnya wahyu pertama, terdapat malam lailatul Qadar di mana malaikat turun ke Bumi memberkati orang-orang yang beribadah. Pada bulan ini, kaum muslim juga wajib berpuasa untuk membakar dosa-dosa, menjaga diri, dan banyak-banyak beribadah.
10. Syawwal.
Bulan Syawwal berati kebahagiaan. Hal ini karena, pada bulan Syawal manusa kembali ke fitrahnya (kesucian) setelah menunaikan puasa, berzakat dan saling memaafkan sehingga penuh keberkahan dan kebahagiaan.
11. Dzulqaidah.
Bulan ini berasal dari kata Dzul (pemilik) dan Qaadah (duduk). Penamaannya karena pada bulan ini merupakan waktu beristirahat bagi kaum laki-laki yang dinikmatinya dengan duduk-duduk di rumah. Pada bulan Dzulqaidah juga dilarang untuk berperang.
12. Dzulhijjah.
Bulan terakhir pada tahun hijriyah adalah bulan Dzulhijjah di mana yang berarti menunaikan haji. Hal ini karena pada bulan ini dilakukannya ibadah haji dan diwajibkannya menyembelih hewan kurban yang dilakukan pada tanggal 10 Hijriyah.