Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang berkepribadian baik. Disiplin merupakan salah satu contoh kecil yang sangat berpengaruh pada kepribadian anak nantinya. Disiplin perlu diajarkan pada anak sedini mungkin melalui perilaku yang orang tua lakukan atau hal yang disebutkan secara berulang kepada anak. Setiap saat, mata anak selalu mengamati, telinganya menyimak, dan pikirannya mencerna apa pun yang orang tuanya lakukan.
Mendidik anak bukanlah hal yang harus orang tua lakukan secara kejam atau keras. Sebagai orang tua, perasaan anak adalah hal yang perlu kamu perhatikan.Jikakamu mengajarkan disiplin pada anak dengan baik, benar dan menyenangkan, bukan disiplin saja yang akan didapatkan oleh anak,melainkan kasih sayang dan perhatian pun akan dirasakan sang anak. Lalu bagaimana cara mengajarkan disiplin kepada anak dengan cara yang baik, benar dan menyenangkan?
1. Jangan memukul anak.
Bersikap tegas atau marah bukan hal yang dilarang. Tetapi marah dan tegasnya orang tua harus terkontrol, jangan sampai melewati batas dan merugikan anak. Dengan memukul anak, mungkin anak akan patuh dengan perintahmu dalam jangka pendek. Namun, efek negatif yang dihasilkan terdiri dari kerugian neurologis, fisik, perilaku, kognitif, emosional, dan indikator pembangunan sosial.
2. Ajarkan bangun dan tidur tepat waktu.
Membiasakan anak untuk bangun dan tidur sesuai waktu yang ditentukan dapat membantu anak menjadi disiplin. Misalnya, jika anak tak boleh tidur di atas jam 9 malam dan bangun lebih dari jam 7 pagi, maka jika anak melanggar, beritahu apa hal yang akan terjadi. Contohnya sudah jam 7 loh nak, kalau kamu tidak bangun sekarang, nanti telat berangkat ke sekolah dan kamu tidak bisa bertemu dengan teman-teman atau jika ia terlihat sangat lelah, kamu bisa beri kesempatan boleh tidur 10 menit lagi, tapi setelah itu bangun dan mandi ya supaya kamu bisa nonton kartun kesukaanmu. Dengan begitu, anak tahu bahwa jika ia bangun terlambat, ia akan kehilangan beberapa hal.
3. Konsisten.
Buat aturan yang sudah disepakati dengan anak, katakan kepada anak untuk tidak melanggarnya dan jika anak melanggar akan ada sanksi yang berlaku. Misalnya, anak melihat es krim atau permen dan ia menginginkannya. Jika melarang hal tersebut, kamu harus konsisten bagaimanapun anakmu memaksa atau bahkan menangis kepadamu. Katakanlah tidak boleh ya nak, kamu kan sedang radang atau kalau kamu mau makan es krim sekarang, nanti sore kamu tidak boleh pergi main ke taman yaa. Jangan membuat anak bingung dengan sikapmu (orang tua) atau pengasuh yang tidak konsisten. Jika ingin menanamkan sikap disiplin pada anak, kita pun perlu tegas dan konsisten.
4. Berikan hadiah atau pujian.
Jika anak berhasil melakukan kewajibannya atau ia telah melakukan suatu hal positif, berilah ia pujian atau hadiah sebagai bentuk apresiasi. Dengan begitu, anak akan merasa ketagihan berbuat hal baik atau melakukan kewajibannya dan akan menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas. Hadiahnya bisa berbentuk buku gambar, makanan kesukaannya, atau hal menarik yang sekiranya anak akan menyukainya.