Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar pada anak. Hal ini dikarenakan guru bertindak sebagai pentransfer ilmu pengetahuan ke murid. Namun, tidak sembarang orang bisa menjadi guru. Karena guru memiliki peran penting dalam proses belajar, maka ada beberapa persyaratan atau kriteria untuk menjadi guru yang baik. Selengkapnya simak di bawah ini yuk!
Di Indonesia sendiri, kompetensi guru masih relatif rendah. Hal ini dianggap menjadi salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hesti Sulastri, Konsultan Relawan Sekolah Literasi Indonesia (Kawan SLI) mengatakan bahwa pada tahun 2017 sebanyak 25 persen dari total 3,9 juta guru di Indonesia masih belum memenuhi syarat kualifikasi akademik dan 52 persen guru lainnya belum memiliki sertifikat profesi (Murdaningsih, 2019). Hal ini tentu saja menjadi persoalan yang besar, karena guru dalam fungsinya di dunia pendidikan perlu memenuhi beberapa kompetensi agar dapat menghasilkan kinerja yang diharapkan dan pada akhirnya bisa mensukseskan tujuan pendidikan (Hasan, 2017).
Menurut UU No.14 Tahun 2005, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya (Darmiatun & Nurhafizah, 2019). Terdapat enam aspek penting yang terkandung dalam kompetensi yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), kemampuan (skill), nilai (value), sikap (attitude), dan minat (interest) (Gordon dalam Wulansari, 2019).
Selain itu, terdapat dua hal yang wajib dimiliki oleh setiap guru untuk menunjang proses mengajarnya yaitu, expert knowledge dan pedagogical content knowledge (Santrock, 2011). Expert knowledge adalah pemahaman guru mengenai hal-hal yang ingin mereka ajarkan ke muridnya. Misalnya pemahaman guru IPA mengenai materi pelajaran IPA itu sendiri. Expert knowledge ini tentu saja sangat penting dalam proses mengajar. Guru tidak mungkin dapat mengajar mengenai sesuatu yang tidak mereka ketahui, bukan?
Meskipun demikian, permasalahan yang biasanya terjadi adalah walaupun guru memiliki pemahaman yang baik mengenai suatu materi, mereka tidak dapat menyampaikan atau men-deliver materinya dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk memilki pedagogical content knowledge.Pedagogical content knowledge ini sendiri adalah bagaimana guru dapat mengajarkan suatu materi dengan baik kepada murid-muridnya (Santrock, 2011). Di sini, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan baik agar mudah dimengerti dengan baik pula oleh muridnya. Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada bagian awal, dua hal di atas berhubungan erat dengan enam aspek kompetensi yang dikemukakan oleh Gordon.
Jadi, dapat disimpulakan bahwa guru harus memiliki pemahaman yang baik mengenai expert knowledge dan pedagogical content knowledge dan mampu menerapkannya dalam proses mengajar. Guru yang memiliki expert dan pedagogical content knowledge ini disebut expert teacher. Guru yang baik harus dapat memahami materi sebelum diajarkan ke muridnya, selain itu mereka juga harus dapat melakukan penyampaian materinya dengan baik.
Penyampaian materi ini bisa dilakukan dengan sekreatif mungkin, misalnya melalui pembuatan mind map, poster, maupun melalui berbagai macam games. Tujuannya adalah agar murid tidak merasa bosan saat belajar dan proses pembelajaran juga tidak monoton.
Selain itu, guru juga harus dapat mengoptimalkan teknologi yang tersedia dengan baik dalam proses pembelajaran. Contohnya, guru dapat menyampaikan materi menggunakan powerpoint dan ditayangkan melalui proyektor. Slide powerpoint yang menarik misalnya berwarna-warni dan memuat berbagai gambar tentu saja akan membuat anak semangat dan lebih tertarik memperhatikan materi yang diajarkan.
Source
- Darmiatun, S., Nurhafizah, N. (2019). Peningkatan kompetensi pedagogig dan profesional guru TK melalui program diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) di Kabupaten Dharmasraya. Diakses melalui https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/271/250.
- Hasan, M. (2017). Pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kinerja guru ekonomi sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Gowa. Jurnal Economix. Diakses melalui https://ojs.unm.ac.id/economix/article/view/5347/3087.
- Murdaningsih, D. (2019). Rendahnya kompetensi guru jadi masalah pendidikan Indonesia. Republika. Diakses melalui https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/19/04/18/pq53k5368-rendahnya-kompetensi-guru-jadi-masalah-pendidikan-indonesia.
- Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology 5th edition. McGraw Hill:New York.
- Wulansari, K. Y. (2019). Pengaruh kompetensi terhadap motivasi pegawai kantor dinas perhubungan Provinsi Jambi. Diakses melalui http://eksis.unbari.ac.id/index.php/EKSIS/article/view/157/74.