Tanggal 27 September diperingati sebagai Hari Wisata Sedunia (World Tourism Day). Sektor wisata merupakan salah sektor yang dapat memberikan kemajuan untuk suatu daerah atau suatu negara, baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya, terutama jika negara tersebut sarat dengan kekayaan sumber daya alam, budaya, seni dan juga kuliner seperti Indonesia. Melihat hal ini, pemerintah belakangan semakin gencar mengoptimalkan sektor wisata, khususnya Desa Wisata seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi saat debat calon presiden bulan April lalu.
Jika kita merupakan orang yang menyukai travelling, kita pasti sudah tidak asing dengan desa wisata dan juga ekowisata. Lalu apakah desa wisata dan ekowisata itu? Apa bedanya dengan pariwisata pada umumnya? Pertanyaan tersebut akan terjawab pada artikel ini.
1. Definisi dan konsep.
Pariwisata secara konsep dan definisi merupakan sebuah lokasi atau destinasi wisata yang berupa taman, bentang alam, bangunan, maupun situs-situs bersejarah yang ketika pengunjung mengunjungi tempat tersebut, pengunjung mendapatkan hiburan serta dapat melakukan rekreasi, berswafoto atau selfie, hingga mendapatkan pengetahuan dari tempat tersebut.
Desa wisata dan ekowisata memiliki konsep dan definisi yang sedikit berbeda dengan pariwisata umum. Definisi dari desa wisata dan ekowisata adalah wisata yang bebasis pada alam, lingkungan, dan masyarakat lokal. Melihat dari definisi tersebut, terdapat konsep yaitu ketika pengunjung berada di suatu desa wisata atau destinasi ekowisata pengunjung diharapkan tidak hanya sekadar berekreasi, tapi dapat menikmati keindahan alam sekaligus berbaur dengan alam dan masyarakat lokal.
2. Manajemen dan pengelolaan.
Pariwisata pada umumnya dikelola oleh pemerintah melalui Departemen Pariwisata dan Dinas Pariwisata yang ada di daerah-daerah. Keberlangsungan, perbaikan, dan manajerial pada destinasi-destinasi wisata umum dikendalikan dengan dana dari pemerintah dan biasanya pemerintah mengizinkan adanya investor yang ingin berinvestasi dan ikut mengelola destinasi wisata tersebut.
Berbeda dengan destinasi wisata umum, sebuah desa wisata maupun destinasi ekowisata pada umumnya dikelola oleh masyarakat lokal yang bertanggung jawab penuh untuk menjaga keberlangsungan dan keutuhan dari suatu desa wisata maupun destinasi ekowisata. Tak hanya mengelola, masyarakat lokal juga menggagas dan mengusulkan ide-ide terbentuknya sebuah desa wisata maupun destinasi ekowisata sehingga desa wisata atau destinasi ekowisata yang terbentuk sesuai dengan keinginan dan kebudayaan yang ada pada masyarakat lokal.
3. Tujuan.
Pariwisata umum selain bertujuan untuk menyediakan tempat rekreasi dan tempat menggali pengetahuan, juga memiliki tujuan untuk memberikan profit sebanyak-banyaknya kepada negara sehingga profit tersebut dapat digunakan kembali untuk mengelola lokasi pariwisata tersebut. Dengan tujuan-tujuan yang ada, pariwisata umum biasanya dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi lokasi yang semakin baik agar semakin banyak pengunjung yang berekreasi. Namun tak jarang perbaikan-perbaikan dari lokasi pariwisata umum beserta aktivitas-aktivitas wisata di dalamnya memberikan dampak yang kurang baik bagi lingkungan.
Berbeda dengan tujuan pariwisata pada umumnya, desa wisata dan ekowisata tak hanya bertujuan untuk menyuguhkan wisata alam bagi pengunjung, tapi juga memiliki tujuan untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. Desa wisata dan ekowisata sendiri secara spesifik mempunyai tujuan yang sedikit berbeda. Desa wisata atau wisata berkelanjutan umumnya bertujuan untuk rekreasi yang berhubungan dengan alam, meminimalisasi kerusakan lingkungan, dan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat lokal.
Ekowisata memiliki tujuan yang lebih spesifik dan mendalam dibandingkan dengan desa wisata atau wisata berkelanjutan. Adanya ekowisata diharapkan dapat memberikan rekreasi yang membuat pengunjung tidak hanya merasakan indahnya alam, tapi juga mengedukasi pengunjung tentang budaya, adat-istiadat, dan kebiasaaan masyarakat lokal sehingga budaya-budaya lokal dapat dikenal lebih luas. Selain itu, ekowisata tidak hanya bertujuan untuk memberikan keuntungan secara ekonomi saja bagi masyarakat lokal, tapi juga dari aspek sosial dan juga lingkungan dengan mengajak masyarakat lokal maupun pengunjung ikut menjaga kelestarian lingkungan dan segala sumber daya yang ada di sekitar destinasi ekowisata.
4. Contoh.
Melihat definisi, konsep, pengelolaan, dan tujuan dari pariwisata umum, desa wisata, dan ekowisata, kita dapat melihat contoh dari masing-masing. Contoh dari pariwisata umum misalnya museum, Candi Borobudur, dan pantai. Contoh dari desa wisata misalnya Desa Wisata Pujon Kidulyang berada di Malang dan Desa Wisata Pulesari yang terletak di Sleman, Yogyakarta. Contoh dari destinasi ekowisata adalah Nglanggeran Gunung Api Purba di Wonosari, Yogyakarta.
Source
- https://bisniswisata.co.id/wisata-komplet-di-gunung-api-purba-nglanggeran/
- https://studipariwisata.com/analisis/perbedaan-ekowisata-dan-pariwisata-berkelanjutan/
- https://www.integrallc.com/2012/08/13/ecotourism-vs-sustainable-tourism/
- https://www.google.com/amp/s/tempatwisataunik.com/wisata-indonesia/ekowisata-di-Indonesia/amp