Bila kita membicarakan tentang "Pernikahan ideal dengan pasangan hidup yang ideal" akan selalu menjadi pembicaraan hangat untuk selalu diperbincangkan. Sosial media saat ini menjadi wadah berbagi cerita pribadi seseorang termasuk membagikan hubungan pribadi kepada publik. Romansa cinta yang terjalin diabadikan bukan untuk berbagi kebahagiaan melainkan dijadikan ajang pamer. Itu sebabnya, banyak dari kita membentuk "pasangan ideal duplikat" tanpa ingin melihat pasangan seperti apa yang kita butuhkan.
Menemukan pasangan hidup ideal sudah menjadi "gaya hidup" yang mewabah. Dengan mengenyam pendidikan tinggi, bergaul tanpa memandang ras merupakan suatu hak istimewa untuk bisa mengambil langkah kecil dalam menentukan pasangan hidup seperti apa yang kita mau. Tetapi, bagaimanapun juga memilih pasangan hidup ideal tidak semudah menulis daftar belanja di kertas.
Seperti kebanyakan orang bilang, setiap pilihan akan selalu ada resiko. Apa atau siapa yang kamu pilih, kamu harus menghidupi pilihanmu tersebut. Lantas, seperti apa sih pasangan ideal yang akan kamu pertahankan di rumah tanggamu kelak? Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui dalam memilih pasangan hidup impianmu itu. Yuk, kita lihat uraian dibawah ini!
1. Bentuk standar dan tujuan dirimu
Jangan bermimpi untuk memilih pasangan hidup dengan standar tinggi tanpa kamu melihat bagaimana "the whole version" tentang dirimu. Akan menjadi tidak adil bagi pasanganmu jika kamu hanya menjadikan Doi sebagai "suplemen" atau penopang hidup dalam mengarungi hidup bahtera rumah tangga bersama.
Caramu membentuk standar dirimu akan pasanganmu berasal dari kamu sendiri. Contoh sederhana, jika kamu ingin suami yang mapan, belajarlah untuk menjadi istri yang rendah hati dan mandiri. Jika ingin mendapat suami dengan akhlak dan agama yang baik, jadilah istri yang menjaga akhlaknya dengan baik untuk menjaga nama baik dan martabat keluarga kecilmu nantinya.
jika kamu ingin memiliki suami yang sabar, berusahalah untuk menjadi istri yang bisa meredam segala ego mu. Cinta itu ya memberi. Bukan menuntut.
2. Pijaklah Tempat yang Tepat
Dengan standar hidup yang kamu punya, sebenarnya kamu bisa memilih pasangan hidup yang kamu butuhkan. Mungkin, terasa naif bila kita berpatokan pada "Jodoh Itu di Tangan Tuhan". Jodoh itu, sebenarnya ada dua kemungkinan. Kamu yang harus memperbaiki diri atau kamunya saja yang mungkin bisa salah memilih pasangan.
Kalau kamu berada di lingkungan atau pergaulan yang salah, kemungkinan besar kamu bisa saja salah memilih pasangan. Apalagi kalau kamu nggak punya standar untuk dirimu sendiri.
3. Bagaimana cara untuk membuat standar yang baik pada dirimu sendiri?
Refleksikan dirimu setiap hari. Terimalah kekuranganmu dan sikapilah kelemahanmu dengan bijak. Pertahankanlah apa yang sudah menadi versi baik dirimu. Perluas pengetahuanmu dengan membaca buku atau berita yang bermanfaat untuk meningkatkan level kepercayaan dirimu dalam bergaul dan memilih pasangan hidup yang kamu butuhkan. Terimalah saran dan kritik orang lain tentang dirimu.
Yang terpenting, jangan membandingkan versi dirimu dengan versi orang lain. Karena dengan membandingkan dirimu dengan orang lain menyebabkan kamu tidak bisa menjadi obyektif dalam menemukan kebutuhan dan tujuan hidupmu akan pasanganmu.
4. Dan pada akhirnya ...
Tuhan selalu memberikan peluang untuk kita dalam memilih. Kewajiban kita dalam memilih adalah dengan menghidupi pilihan tersebut. Bertahan pada pilihan itu tidaklah mudah. Jangan sampai ketika kita salah memilih pasangan, kita menyalahkan Tuhan.
Tuhan selalu memberikan hadiah terbaik untuk kita. Itu semua bergantung pada bagaimana kamu menyikapi pemberian tersebut. Bukankah Kasih sayang Tuhan selalu sama, hanya saja caramu dalam bersikap itu berbeda?
