Setiap negara, suku, atau bahasa memiliki tradisi dan kebiasaan sendiri. Beberapa praktik tradisional cukup menarik sedangkan yang lain sifatnya aneh.
Dunia modern melalui berbagai penelitian telah mengarah pada penghapusan praktik-praktik tradisional yang buruk, misalnya pernikahan dini maupun pernikahan paksa. Namun, beberapa suku masih terlibat dalam praktik-praktik yanganeh bagi kesejahteraan individu.
Daftar ini melibatkan praktik-praktik tradisional yang aneh, namun cukup menarik yang terjadi (atau biasa terjadi) di beberapa bagian dunia.
1. Festival Bayi Menangis Nakuzimo, Jepang.
Sementara orang tua dan pengasuh melakukan yang terbaik untuk menenangkan bayi yang menangis, di Jepang selama festival ini bertujuan membuat bayi menangis paling keras. Festival yang diadakan setiap tahun di berbagai kuil di Jepang ini mengundang para ibu untuk membawa bayi mereka yang berusia satu tahun dan berpartisipasi dalam kontes.
Di setiap babak, dua bayi dipegang oleh dua pegulat yang menggunakan setiap taktik yang bisa dibayangkan untuk membuat bayi menangis. Bayi yang pertama menangis adalah pemenangnya. Jika kedua bayi menangis pada saat yang sama, kriteria yang berbeda digunakan untuk memilih pemenang. Bayi yang menangis paling kerasakan menjadi pemenangnya.
Selain kontes, penduduk setempat percaya tangisan bayi mengusir iblis dari mempengaruhi kesehatandan tumbuh dan kembang anak.
2. Ritual Baby Dropping, India.
Praktik ini dilarang di India pada 2009, tetapi beberapa komunitas di negara itu masih melakukannya. Kegiatan ini melibatkan seorang pendeta yang menjatuhkan bayi dari atap kuil. Bayi itu jatuh pada ketinggian 50m. Di tanah ada 15 pria yang berdiri melingkar sambil memegang sprei.
Bayi akan mendarat di sprai dan salah satu pria memegang bayi ketika bayinya memantul. Bayi itu diteruskan dari satu lelaki ke lelaki lain sebelum dia kembali ke ibunya. Diyakini tindakan ini memastikan kesehatan anak yang baik, dan kesejahteraan bagi keluarga anak yang telah berpartisipasi dalam ritual ini.
3. Festival Vegetarian Phuket, Thailand.
Ini adalah salah satu festival paling aneh di dunia. Selama festival, seseorang akan menyaksikan pria dan wanita yang telah menusuk beberapa bagian luar tubuhnya dengan bermacam-macam alat.
Diyakini ketika orang menusuk tubuh mereka seperti pipi dan perut dengan pisau, paku, senjata dan alat aneh lainnya adalah tindakan ini membawa keberuntungan, memastikan mereka dilindungi dari roh-roh jahat oleh para dewa Cina.
Hari festival berlangsung setiap tahun di Thailand. Selama periode ini orang-orang pantang makan daging dan melakukan kegiatan yang diharamkan lainnya.
4. Ritual Semen Ingesting, Papua.
Umumnya, di banyak suku anak laki-laki diperlakukan sebagai orang dewasa setelah mereka menjalani inisiasi, yaitu sunat. Sunat adalah jendela di mana seorang anak lelaki menjadi dewasa.
Di beberapa suku di Papua, seorang anak laki-laki diperlakukan sebagai seorang lelaki dan seorang pejuang ketika ia menelan semen seorang tetua. Bukan sebagian dari air mani, tetapi sejumlah besar air mani.
Anak laki-laki di komunitas ini, seperti Etoro dan Sambia, melewati 6 tahap untuk menjadi pria atau pejuang di komunitas. Tahapan terakhirnya sampai anak laki-laki menikah.
Anak laki-laki terpisah dari ibu mereka sejak usia muda 6 tahun, sehingga dapat belajar untuk hidup sendiri. Anak-anak itu dibawa ke para tetua masyarakat yang bertindak sebagai mesin penghasil semen. Mereka tinggal bersama para tetua sampai berusia 17 tahun. Selama periode ini, mereka terlibat dalam tugas menelan air mani para tetua. Selain itu, mereka ditembus secara anal oleh para tetua sehingga dapat diisi dengan air mani.
Mereka percaya seorang anak laki-laki akan mulai berejakulasi ketika dia menelan air mani seorang tetua atau air mani itu dimasukkan secara anal. Selain itu, mereka percaya air mani para tetua mengandung energi atau kekuatan. Dengan menelan air mani, anak laki-laki menjadi kuat dan mampu melawan musuh dari suku saingan.
5. Ritual Amputasi Jari.
Orang-orang berduka atas kematian orang yang dicintai dengan cara yang berbeda. Di New Guinea, di antara suku Dani, mereka menyatakan kesedihan atas kematian anggota keluarga dengan mengamputasi jarinya.
Meskipun praktik itu dilarang oleh pemerintah, bukti praktik semacam itu terlihat di antara para wanita tua.Selama pemakaman, jari seorang wanita akan dipotong pada buku jari, meninggalkan bagian jari yang utuh.
Sebelum bagian atas jari dipotong, seutas tali akan diikat erat pada jari selama 30 menit. Ini memungkinkan jari menjadi mati rasa sehingga menghambat aliran darah.Ketika bagian atas jari dipotong, luka terbuka akan dibakar untuk mencegah pendarahan dan memungkinkan pembentukan jari baru yang kapalan. Jari yang terpotong akan dikeringkan dan disimpan di tempat khusus atau dibakar.
6. Ritual Berburu Singa.
Sebelum praktik ini dilarang oleh pemerintah, suku Maasai di Kenya memiliki sistem pemilihan prajurit yang akan diandalkan untuk melindungi komunitas mereka.Setelah anak laki-laki disunat, mereka diharapkan pergi ke alam liar dan berburu singa. Sebelum mereka meninggalkan komunitas mereka untuk mencari singa, mereka diajari cara membunuh singa.
Terkadang, seorang Maasai muda lajang memutuskan untuk berburu singa sendirian. Itu adalah pertunjukan singkat dan pencapaian pribadi.
Selain itu, jika anak laki-laki yang baru diinisiasi ingin mengesankan seorang gadis untuk dinikahi,cara apa yang lebih baik yang akan mereka lakukan selain menunjukkan betapa berani dan kuatnya mereka dengan membunuh seekor singa?Dengan membunuh seekor singa, anak laki-laki yang baru diinisiasi itu membuktikan bahwa mereka mampu melindungi keluarga mereka dan masyarakat secara keseluruhan.
7. Berjalan di atas bara api.
Berjalan di atas bara api adalah pertunjukan singkat. Ini bukan untuk yang lemah jiwa.Di Cina, ketika seorang wanita hamil, suaminya harus menggendongnya sambil berjalan di atas bara api. Hal itu tidak hanya menunjukkan cinta, tetapi penduduk setempat percaya hal itu memastikan wanita untuk melahirkan bayinya dengan lancar dan dia akan merasa kurang menyakitkan selama persalinan.
Selain itu, di Cina pria berjalan di atas bara api untuk memohon keberuntungan dari para dewa. Penduduk setempat percaya ketika seseorang berjalan di atas batu bara panas, ia akan dilindungi dari roh jahat dan akan mengumpulkan kekayaan. Mereka tidak hanya mendapat manfaatnya sendiri, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Hal ini jadi pertanda niat baik untuk masyarakat.
8. Kematian Dowry.
Ritual tradisional ini tidak lagi dipraktikkan di banyak negara. Ritual ini umum di negara-negara Afrika dan Asia.Mas kawin atau harga pengantin melibatkan keluarga di sisi anak laki-laki yang memberikan hadiah kepada keluarga gadis agar anak laki-laki diizinkan untuk menikahi gadis itu. Di India, keluarga gadis yang memberikan hadiah kepada keluarga lelaki.
Namun, di India sudah tidak proporsional. Sebagai akibatnya, setelah sebagian dari mahar telah dibayarkan kepada orang tua anak laki-laki, terkadang kekurang pembayaran mas kawin dari keluarga si gadis mengakibatkan kematian si gadis. Ini muncul ketika keluarga gadis itu tidak dapat melunasi mas kawin setelah menikah. Suami atau mertua pun memutuskan untuk membakar wanita itu hidup-hidup.
Sebagian besar, itu keluar dari keserakahan karena mereka ingin menimbun kekayaan. "Lebih dari 24.771 kematian seperti itu dilaporkan di seluruh negeri dalam tiga tahun dari 2012 hingga 2014, bekerja hampir satu setiap jam," kata Telegraph.
9. Penyaliban.
Di Filipina, sejumlah orang disalibkan setiap tahun untuk diampuni dari dosa-dosa mereka. Ini merupakan media doa untuk orang sakit agar mereka dapat disembuhkan dan untuk diberikan kehidupan yang lebih baik atau untuk berterima kasih kepada Tuhan karena secara ajaib membantu mereka di saat-saat perlu.
Merekameniru penderitaan yang dialami Yesus sebelum ia disalibkan. Mereka berjalan jauh sambil memukuli punggung dengan tongkat bambu atau potongan kayu. Beberapa orang yang bertobat dipotong punggungnya sehingga tampak berdarah seperti halnya Yesus.
Akhirnya, mereka mencapai bukit berdebu tempat beberapa orang berpakaian seperti perwira Romawi sedang menunggu. Mereka mengarahkan paku ke tangan orang yang bertobat, dan memahkotai kepala mereka dengan mahkota seperti ranting. Setelah beberapa menit, para tobat diturunkan dari salib.Praktik yang diadakan setiap tahun di berbagai lokasi di negara ini sangat dikecam oleh para pemimpin Katolik di negaranya.
10. Ritual Sati.
Praktik ini dilarang oleh pemerintah, tetapi entah bagaimana ia menemukan jalannya dalam beberapa keadaan.Dalam banyak budaya dunia, seorang wanita selalu harus menunjukkan kesetiaannya kepada suaminya. Namun, praktik tradisional yang aneh terjadi di India (meskipun saat ini tidak sering) di mana kesetiaan seorang istri diuji hingga batasnya.
Di India, seorang wanita diharuskan menunjukkan pengabdian atau kesetiaannya kepada suaminya tidak hanya ketika dia masih hidup, tetapi juga dalam kematiannya. Wanita itu dipaksa atau melakukan kehendaknya sendiri ketika dia membakar dirinya hidup-hidup selama pemakaman suaminya.
Ada berbagai jenis ritual Sati. Ritual Sati yang paling umum adalah pembakaran kayu. Dalam hal ini, kayu disiapkan di mana mayat ditempatkan dan apidinyalakan. Wanita itu secara sukarela atau tidak sadar (dipaksa) mendekati mayat suaminya yang sudah meninggal, atau duduk di mana mayat suaminya berada, dan bersama-sama (yang hidup dan yang mati) dibakar menjadi abu.
Source
- www.hostelworld.com