Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dengan ciptaan yang sempurna tanpa ada cacat sedikit pun. Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Perbedaan tersebut menonjol dari segi fisik dan juga rohaninya. Manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Allah SWT. Selain itu Allah juga menciptakan nafsu di dalam diri manusia. Nafsu ini merupakan sesuatu yang berbahaya jika tidak dikendalikan dan disandingkan dengan akal dan pikiran.
Hati dan juga nafsu merupakan suatu hal yang tudak dapat dipisahkan dari diri manusia. Kedua hal tersebut saling bersanding dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Tetapi, ternyata bukan hanya fisik saja, hati manusia juga dapat mengalami kerusakan atau penyakit yang disebabkan oleh nafsu walaupun penyakit tersebut tidak disadari oleh manusia layaknya penyakit fisik.
Mengacu pada hadis-hadis yang dikemukakan oleh Rasulullah SAW, penyakit hati tersebut terbagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1. Perasaan dengki.
Dengki dapat diartikan sebagai suatu perasaan marah, curiga, kurang percaya, dan tidak suka dengan keberuntungan dan kebahagiaan orang lain. Perasaan seperti ini sangat berbahaya jika terus dipelihara di dalam hati manusia karena akan menimbulkan perasaan tidak tenang dalam diri sendiri.
Selain itu perasaan dengki akan membuat orang lain sulit untuk berhubungan baik dengan sesamanya dikarenakan adanya rasa curiga yang berlebihan terhadap orang lain. Perasaan dengki ini ternyata juga merupakan suatu penyakit hati yang sangat berbahaya. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang artinya:
Dari Zubair bin Awwam ra berkata; RasulullahSAW bersabda: Telah menyebar di antara kalian penyakit orang-orang sebelum kalian, yaitudengkidan benci. Benci itulah pemangkas yang akan memangkas agama bukan memangkas rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai, maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan pasti kalian akan saling mencintai, yaitu sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Ahmad).
2. Perasaan benci.
Benci adalah suatu emosi yang melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, dan perasaan yang mengacu pada keinginan untuk menghilangkan dan menghancurkan. Banyak orang yang berbuat kejahatan atau sesuatu yang buruk terhadap orang lain dikarenakan perasaan benci. Tetapi perasaan ini tidak datang dengan sendirinya, melainkan didorong dengan suatu perbuatan buruk atau perkataan buruk seseorang terhadap orang lain.
Perasaan benci dapat membuat rusaknya suatu hubungan dalam kehidupan sosial, baik itu dalam kehidupan keluarga maupun lingkaran pertemanan. Perasaan benci juga merupakan penyakit hati yang harus dihindari dan tak seharusnya dipelihara dalam hati manusia karena adanya perasaan benci akan membuat seseorang terdorong untuk melakukan perbuatan yang buruk dan tentunya tidak disuka oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari yang artinya:
Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri. (HR.Bukhari)
3. Perasaan takabur.
Takabur adalah perasaan angkuh, congkak, atau tinggi hati yang ada dalam hati seseorang dan tercermin dari sikap yang diperlihatkannya. Perasaan takabur didorong karena memperoleh suatu kenikmatan baik prestasi, jabatan, dan harta yang merasa bahwa kenikmatan tersebut hanya dimiliki oleh dirinya saja sehingga merasa hebat dan merasa diri paling tinggi dari orang lain.
Allah SWT sangat tidak menyukai seseorang yang memelihara sifat takabbur dalam dirinya dikarenakan sifat ini adalah sifat tercela yang bukan saja sering ditunjukkan kepada manusia tetapi juga ditunjukkan kepada Allah SWT. Selain itu sifat takabbur dapat membuat seseorang mengingkari nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan merasa bahwa nikmat tersebut datang karena usahanya sendiri, bukan dari Allah SWT. Takabur atau sombong merupakan penyakit hati yang harus dijauhi oleh manusia. Hal ini sesuai denganhadis Rasulullah SAW yang artinya:
"Dari Ibnu Umar RA ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa merasa besar pada dirinya atau sombong dalam berjalannya, pasti akan bertemu Allah tabaaroka wa ta'aalaa murka kepadanya'." (HR. Thabarani)
4. Perasaan iri.
Iri adalah perasaan atau emosi yang timbul dikarenakan seseorang tidak memiliki prestasi, keberhasilan, kekayaan, atau kehidupan yang baik seperti orang lain. Iri juga suatu sifat atau perasaan yang menginginkan orang lain kehilangan sesuatu yang dimilikinya, baik itu prestasi, jabatan, dan harta.
Dalam Islam, Allah SWT sangat tidak menyukai perasaan iri hati dikarenakan sifat dan perasaan iri adalah suatu sifat yang tercela dan dapat membuat seseorang yang memeliharanya berbuat suatu kerusakan atau kejahatan terhadap orang lain. Selain itu perasaan iri juga merupakan penyakit hati yang harus dihindari.
Tetapi ternyata dalam agama Islam seseorang diperbolehkan iri terhadap orang lain dikarenakan dua hal. Yang pertama seseorang yang Allah berikan harta dan kekayaan kemudian digunakannya untuk bersedekah, yang kedua seseorang yang diberikan Allah ilmu sehingga ia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang artinya:
Aku mendengar Abdullah bin Masud berkata; Nabi saw. bersabda: Tidak boleh mendengki (iri) kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain. (HR Al-Bukhari).